Tampilkan postingan dengan label Himalayan Rabbit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Himalayan Rabbit. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 05 September 2009

Himalayan Rabbit


Mungkin dari namanya orang2 akan mengira bahwa kelinci ini berasal dari Pegunungan Himalaya, tapi sebenarnya tidak ada yang tahu pasti dari mana kelinci ini berasal. Memang, di Indonesia dan sebagian besar negara di dunia mengenalnya dengan nama himalayan, namun tidak di sebagian negara lainnya. Di sebagian negara ini menyebutnya dengan nama The Russian, The Chinese, The Egyptian, The Black Nose, dll. Hal ini sangat wajar sekali, karena kelinci jenis ini memang salah satu jenis kelinci tertua dan penyebarannya yang lebih luas dari jenis kelinci lain di dunia. Namun uniknya, walaupun kelinci ini menyebar hampir ke seluruh dunia, faktanya himalayan adalah salah satu jenis terlangka. Dan jenis ini juga bukan dari hasil persilangan dan tidak bisa disilangkan. Inilah yang menyebabkan harga kelinci ini lumayan tinggi di pasaran. Kelinci ini sangat mudah dikenali dari ciri2nya yaitu warna hitam di hidung, telinga, ekor, serta kaki dan tubuhnya berwarna putih salju serta matanya berwarna mad pink. Namun selain warna hitam ada juga variasi warna lain yaitu biru, coklat, dan ungu. Himalayan merupakan jenis kelinci kecil dan sangat bersahabat, sehingga cocok untuk dihadiahkan kepada anak2. Berat dari jenis kelinci ini adalah 1,13kg - 2,27kg, namun idealnya adalah 1,5kg.

Lionhead Rabbit

Lionhead (dobel gen mane)

Lionhead (single gen mane)

Jenis Swiss Fox

Pernahkah anda ke pasar hewan dan melihat kelinci dengan bulu yang lebat hanya di sekitar muka dan tengkuknya saja? Ya, kelinci ini adalah jenis lyon/lion, atau setidaknya itulah yang dikatakan para penjualnya. Memang di Indonesia gampang sekali kita menemukan kelinci jenis lion (atau katanya jenis lion). Para peternak di beberapa sentra pertenakan kelinci mengatakan bahwa kelinci ini merupakan hasil silangan dari kelinci anggora dengan kelinci berbulu pendek (bisa jenis apa saja). Dan dalam sebuah buku tentang peternakan kelinci dikatakan kalau kelinci ini merupakan kelinci anggora yang tidak jadi. Mungkin kedua teori tadi adalah yang paling banyak diyakini oleh kalangan peternak kelinci di Indonesia. Namun sebenarnya sejarah dari kelinci ini awalnya bermula di Belgia pada th.1900-an. Ada teori yang mengatakan bahwa kelinci ini adalah hasil persilangan dari Swiss Fox dengan Belgian Dwarf, dan selanjutnya disilangkan lagi dengan jenis Jersey Wooly. Teori yang lain mengatakan bahwa kelinci jenis ini tidak ada hubungannya dengan persilangan, melainkan murni dari hasil mutasi gen dari kelinci jenis Dwarf Anggora / Jersey Wooly. Secara umum ciri2 standar dari kelinci jenis ini adalah :
  • Kepala tebal dengan muka sedikit pesek dan leher tidak boleh terlihat.
  • Telinga agak pendek ( tidak boleh melewati 3,5 inch) dan berdiri tegak.
  • Panjang kaki dan tulang medium sesuai dengan tubuh.
  • Bulu lebat dan halus yang tumbuh memanjang memutari telinga hingga ke bawah dagu.
  • Berat tubuh untuk yang dewasa tidak lebih dari 1,8 kg, idealnya 1,75 kg.
Jadi cobalah anda cocokan kelinci lion anda dengan ciri2 yang saya sebutkan diatas, apa sudah sesuai dan benar2 jenis lionhead. Atau ternyata anda telah membeli kelinci yang 'katanya' lionhead oleh sang penjual.