Pernahkah anda ke pasar hewan dan melihat kelinci dengan bulu yang lebat hanya di sekitar muka dan tengkuknya saja? Ya, kelinci ini adalah jenis lyon/lion, atau setidaknya itulah yang dikatakan para penjualnya. Memang di Indonesia gampang sekali kita menemukan kelinci jenis lion (atau katanya jenis lion). Para peternak di beberapa sentra pertenakan kelinci mengatakan bahwa kelinci ini merupakan hasil silangan dari kelinci anggora dengan kelinci berbulu pendek (bisa jenis apa saja). Dan dalam sebuah buku tentang peternakan kelinci dikatakan kalau kelinci ini merupakan kelinci anggora yang tidak jadi. Mungkin kedua teori tadi adalah yang paling banyak diyakini oleh kalangan peternak kelinci di Indonesia. Namun sebenarnya sejarah dari kelinci ini awalnya bermula di Belgia pada th.1900-an. Ada teori yang mengatakan bahwa kelinci ini adalah hasil persilangan dari Swiss Fox dengan Belgian Dwarf, dan selanjutnya disilangkan lagi dengan jenis Jersey Wooly. Teori yang lain mengatakan bahwa kelinci jenis ini tidak ada hubungannya dengan persilangan, melainkan murni dari hasil mutasi gen dari kelinci jenis Dwarf Anggora / Jersey Wooly. Secara umum ciri2 standar dari kelinci jenis ini adalah :
- Kepala tebal dengan muka sedikit pesek dan leher tidak boleh terlihat.
- Telinga agak pendek ( tidak boleh melewati 3,5 inch) dan berdiri tegak.
- Panjang kaki dan tulang medium sesuai dengan tubuh.
- Bulu lebat dan halus yang tumbuh memanjang memutari telinga hingga ke bawah dagu.
- Berat tubuh untuk yang dewasa tidak lebih dari 1,8 kg, idealnya 1,75 kg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar