Anak Kelinci Baru Lahir, sama dengan anak binatang lain yang baru lahir memerlukan perhatian yang lebih dari induknya. Karena kelinci tergolong hewan yang biasanya dipelihara maka secara otomatis si pemelihara harus terlibat dalam mengurus “persalinan” induk kelinci tersebut. Kelinci tergolong binatang menyusui yang tak terlalu ribet dalam merawat anak-anaknya yang baru lahir.
Secara umum, saya dapat menyebutkan beberapa hal penting yang biasanya diterapkan untuk merawat anak kelinci baru lahir, yakni:
- Melakukan pemeriksaan secara tekun dan telaten terhadap anak kelinci yang baru saja dilahirkan.
- Semaksimal mungkin berusaha menjaga keselamatan anak kelinci.
- Melakukan pemindahan anak kelinci yang jumlahnya terlalu banyak ke induk kelinci yang tidak menyusui.
Untuk lebih mendalam, kita coba bahas satu persatu dari ketiga hal yang bisa dikatakan hal fundamental (mendasar) bagi siapa saja yang ingin atau sedang memelihara kelinci.
Melakukan Pemeriksaan Terhadap Anak Kelinci
Setelah jangka waktu dua hari, si induk kelinci melahirkan anaknya, kita wajib mengecek kondisi anak kelinci tersebut. Apakah kondisi si anak kelinci lahir dalam keadaan sehat, cacat, atau mati?
Patut difahami anak kelinci yang mati harus segera dipisahkan dari anak kelinci lain yang hidup karena sangat berpotensi akan menimbulkan penyakit. Dan ini yang penting, karena biasanya setelah melahirkan sang induk mempunyai kondisi “kejiwaan” yang labil dan suka “marah”, oleh karenanya patut dialihkan pehatiannya dengan memberikan makanan. Setelah dia berpaling, maka baru kita bereaksi untuk melakukan pengecekan tersebut.
Menjaga Keselamatan Anak Kelinci
Ada dua hal yang perlu dilakukan untuk menjamin keselamatan anak kelinci:
1. Siapkan kardus atau sarang yang akan digunakan untuk menampung anak kelinci yang baru lahir. Perhatikan secara detail keadaan cuaca ruangan dan sesuaikan dengan kondisi yang memberikan kenyamanan bagi anak kelinci yang baru berojol.
Perlu diketahui bahwa pada usia 9-10 hari anak kelinci umumnya belum berbulu dan belum memiliki bulu mata, oleh karenanya sangat rentan dari gangguan hewan kecil yang bisa membuatnya terluka, gatal, dsb. Pada usia 19-20 hari, anak kelinci baru sudah bisa meninggalkan sarangnya dan ikut mencari makan dengan induknya.
2. Perhatian juga bahwa tak selamanya si induk menjaga anak secara baik. Bahkan dalam kasus tertentu, si induk bisa memakan anaknya sendiri (kanibal) karena, misalnya, di sarang sudah tak ada makanannya. Makanya, untuk menghindari hal itu sediakan selalu makanan di dalam kandangnya secara cukup.
Memindahkan Anak Kelinci
Seekor induk kelinci yang kandungannya subur (produktif) bisa sampai melahirkan anaknya dengan jumlah fantastis, 8-12 ekor. Pertanyaannya, bagaimana jika jumlah anak kelinci yang dilahirkannya berjumlah 10-12 ekor sementara puting susu induk hanya 8? Ole karenanya, kita bisa mengambil alternatif sebagian anaknya bisa dititipkan di induk lain untuk menggantikan menyusukan. Hal tersebut juga bisa diterapkan kepada induk yang tak mau menyusui anak-anaknya.
Oleh karenanya, tiga tips penting dibawah ini patut diperhatikan ketika akan menitipkan anak kelinci ke induk yang lain:
- Faktor usia yang harus diperhatikan supaya tak terjadi saling adu, atau bahkan terjadinya kanibalisme. Usahakan jaraknya paling lama 4 hari diantara anak-anak kelinci tersebut.
- Perhatikan jumlahnya yang harus profesional. Jangan sampai melebihi kemampuan si induk yang akan dimintakan air susunya (maksimal 8 ekor).
Untuk mencegah “pilih kasih” si induk terhadap anak asli dengan yang dititipkan, alangkah baiknya jika semua anak kelinci tersebut diolesi bau-baun seperti minyak kayu putih, dsb. supaya si induk kesulitan membedakan mana keturunan aslinya dan mana yang tidak.
Jika tips-tips diatas diterapkan secara baik dan konsisten maka dijamin anak-anak kelinci Anda akan tumbuh dengan optimal sesuai dengan yang diharapkan.
Problem Bagi Penghobi Pemula
Ada beberapa hala yang menjadi permasalahan yang banyak dialami oleh peternak pemula atau bahkan penghobi dan pecinta kelinci pemula. Permasalahan yang ada yaitu induk tidak memperhatikan anaknya setelah melahirkan atau tidak bisa merawatnya dengan baik. Karena hal itu akan membawa kerugian bagi kita sebagai peternak dan juga ada beberapa hal yang menyebabkan kerugian bagi anak kelinci itu sendir antara lain.
- Induk kelinci mengalami gangguan mental atau mengalami ketakutan saat akan melahirkan, sehingga induk tidak akan memperdulikan anaknya ketika lahir.
- Indukan kelinci tidak bisa memberikan ASI kepada anaknya karena ASI tidak bisa keluar.
- Induk kelinci tidak mempunyai kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
- Induk kelinci tidak jarang mempunyai sifat kanibal atau memakan anaknya sendiri. Jadi sebaiknya ketika induk kelinci akan melahirkan kalau bsai kita mengawasinya.
Penjelasan dari hal diatas adalah:
- Induk kelinci yang mengalami gangguan mental dan ketakutan. Induk kelinci ketakutan karena banyak hal, biasanya karena terkejut menghadapi sesuatu yang baru semisal karena ada kucing, tikus, ular, anjing, atau bahkan orang yang tidak pernah dia lihat sebelumnya keluar masuk kandangnya.
Induk kelinci yang mengalami ketakutan akan mengalami gangguan saat melahirkan seperti mengalami keguguran, melahirkan anaknya di tempat yang tidak seharusnya seperti di luar kandang atau sarangnya yang akhirnya anak akan mati karena tidak terawat. Induk mengalami gangguan mental yang akan membuatnya berlari kesana kemari tidak tentu arah, loncatan dan berlarinya induk kelinci akan menyebabkan anak yang baru lahir terinjak-injak dan mengalami kematian.
Induk kelinci tidak bisa memberikan ASI kepada anaknya. Anan kelinci yang tidak disusui oleh induknya akan mengalami kematian setelah 2-3 hari tanpa diberikan ASI. Untuk mencegah hal itu, setelah induk kelinci melahirkan kita perlu melakukan pemeriksaan sehri sekali untuk mengecek apakah induk kelinci menjalankan kewajibannya meberi ASI pada anaknya.
Bila ternyata kita temukan induk kelinci tidak memberikan ASI pada anaknya, kita harus segera memindahkan ke induk kelinci yang lain yang juga melahirkan pada saat yang bersamaan. Induk kelinci yang dijadikan susuan usahakan induk kelinci yang tidak mempunyai banyak anak sehingga anak kelinci yang kita pindah bisa mendapatkan ASI sebagaimaan ananknya yang lain.
- Induk kelinci tidak mempunyai kasih sayang. Bila mendapatkan induk kelinci yang seperti ini kita harus segera memindahkan anak kelinci ke induk lain yang juga melahirkan disaat yang bersamaan, walaupun induk ini mempunyai ASI yang cukup induk kelinci ini tidak bsia memelihara anaknya maupun memberikan ASI sehingga anak kelinci akan kekurangan nutris dan m engalami kematian. Usahakan sebagaimana point diatas untuk selalu memeriksa keadaan induk kelinci yang baru melahirkan.
- Induk kelinci yang kanibal dan memakan anaknya sendiri. Banyak faktor yang menyebabkan induk kelinci bersifat kanibal, faktor-faktor itu bila tidak diperhatikan oleh pemilik kelinci akan berlanjut pada waktu kemudian. Adapun faktor yang menyebabkan induk kanibal antara lain induk mengalami gangguan dari lingkungan dan ketakutan, minuman dan makanan yang diberikan tidak baik mutunya, anak yang dilahirkan mati atau mengalami luka, dan bisa jadi karena faktor genetika.
Untuk mencegah berbagai hal diatas kita wajib melakukan beberapa usaha pencegahan supaya tidak berulang kali terulang kejadian seperti diatas. Antara lain yang bsia kita lakukan adalah:
- Idnuk kelinci yang akan melhirkan ditempatkan sendiri diruang yang terpisah dan aman, usahakan juga tidak ada yang masuk kandang bila bukan pemilik yang memeliharanya sehari-hari. Siapkan sarang yang baik dan bersih yang akan membuat nyaman kelinci dan dapat melindungi anak0anaknya ketika lahir.
- Makanan dan minuman yang ada haruslah bermutau dan mempunyai kualitas yang baik.
- Untuk induk yang mempunyai sifat kanibal sebaiknya segera dijual untuk kosumsi daripada terjadi kejadian serupa terus menerus.
- Amamnkan keadaan sekitar kandang dari hewan-hewan yang membuat kelinci ketakutan, memeriksa apakah kandang tidak ada yangrusak atau berlubang hewan lain bisa masuk.