Uraniwarabbit, Kelinci
Cacingan, Ciri-ciri dan Pengobatannya. Si
unyu kelinci sangat menggemaskan hampir bagi semua orang tidak heran
jika hewan ini banyak dipelihara sebagai hewan rumahan. Seperti
mahluk hidup pada umum nya tentu tidak akan selalu sehat ada kalanya
jatuh sakit. Penyakit yang sering terjadi pada kelinci
adalah kembung, mencret dan scabies.
Tapi pernah denger atau mengalami kelinci cacingan.. ??
Nah,
bagi yang belum pernah mengalami kelinci nya cacingan monggo dibaca
ampe abis ya, klo yang udah pernah kena, harap berbagi pengalaman
disini ya :D
Pernah
ga punya kelinci jenis kelinci medium atau besar, makannya banyak,
lincah tapi badannya kurus, atau
kelinci makan banyak tapi bereat badan nya ga naik-naik ..?? nah ini
perlu diwaspadai sebagai salah satu ciri dari kelinci cacingan tapi
ya jangan terlalu kuatir juga sih :D karena belum tentu juga terkena
cacingan..
Jika
dibanding penyakit kelinci seperti scabies, atau kembung dan mencret
cacingan lebih sulit diditeksi. Jadi Bagai mana cara diteksinya ??
berdasarkan pengalaman – lebih tepat nya pengalaman teman saya
sih.. – perhatikan kotorannya terutama kotoran yang baru keluar,
seperti kita sudah tau
kotoran kelinci yang sehat itu kan bulat kering, jika kotoran yang
terkena cacingan ini kotoran tersebut seperti dibungkus semacam
lendir dan lendir tesbut bergerak-gerak. Untuk tingkat akurasi dengan
metoda seperti ini tentu membutuhkan kesabaran dan ketelitian yang
lumayan tinggi.
“Ada
yang lebih simple ga??” ada caranya bawa ke dr. hewan :D
“ adeehh...
trus bahaya nya cacingan apasih ?? “ aduh
saya aga susah nerjemahin nya uy saya copas langsung aja dari KUBIKA.
Parasit
internal yang bisa menyerang kelinci mencakup cacing dan protozoa
(intracellular
parasites)
Nematodes
Trichostrongylidae
-Cacing
perut. Kelinci terinfeksi pada saat memakan telur cacing. Cacing
akan tumbuh di dalam perut kelinci. Penyebaran cacing ini biasanya
tidak diiringi tanda apapun pada kelinci. Pada infeksi yang sudah
parah, sulit menaikkan berat dan turunnya berat badan kelinci dapat
terjadi. Penyembuhan bisa menggunakan Fenbendazole selama 5 hari.
Passalurus
ambiguus -Cacing
kremi. Biasanya ada di sekum atau pencernaan besar. Penyebaran
cacing ini biasanya tidak disertai dengan tanda-tanda pada kelinci,
walaupun pada penyebaran yang sudah parah. Penyembuhan: Piperazine
di makanan atau minumannya; febendazole sebanyak 50 ppm di makanan
selama 5 hari. Kelinci terinfeksi dari makanan dan minumannya. Spora
cacing tersebar melalui urin dan dapat hidup berbulan-bulan. Cacing
kremi kelinci adalah hal yang umum. Cacing ini tidak menular ke
manusia. Penyakit ini dapat ditemukan bahkan di kelinci yang
kebersihannya terjaga.
Taenia
pisiformis, Taenia serialis, Cittotaenia variabilis -Cacing
pita. Cacing ini berada di pencernaan kecil, liver dan sambungan
otot. Tanda-tandanya kehilangan nafsu makan, lesu ,membesarnya perut
dan pembengkakan di balik kulit. Cacing pita tertular melalui
makanan yang telah terkontaminasi telur cacing pita. Biang penularan
pada kelinci adalah anjing. Jangan memberikan rumput yang berada
dekat anjing kepada kelinci. namun cacing pita biasanya menjangkiti
kelinci liar dan bukan kelinci rumahan.
Protozoa
Eimeria
stiedae -(Juga
dikenal sebagai Monocystis
stiedae , Coccidium oviforme, dan Coccidium cuniculi). Penyakit
ini menyerang hati. Tanda-tandanya biasanya tidak terlalu terlihat,
yaitu kehilangan nafsu makan, bulu yang kasar, kehilangan berat
badan, pembesaran pada perut, lesu, kesulitan bernapas dan diare.
Parasit ini menyerang gati dan menyumbat saluran empedu dan tidak
merusak pencernaan. Kematianterjadi pada kelinci anakan.Parasit
dapat terditek melalui tes kotoran kelinci menggunakan cara direct
smear.
Pengobatan menggunakan beberapa obat sampai kekebalan
tubuh kelinci terbentuk.
Menjaga kebersihan kandang dapat
menghilangkan atau meminimalisir adanya parasit. kelinci yang
terkontaminasi dapat disingkirkan dari kandang. Hindari penularan
melalui kotoran, makanan atau minuman. Kandungan amonia 10% dapat
mematikan parasit. Anak-anak kelinci harus dipisahkan dari ibu yang
terkontaminasi. Dan basmi hama, karena hama dapat menularkan parasit
ini.
Eimeria
irresidua, E. magna, E. media, E. perforans and others -Parasit
ini menyerang saluran usus. Biasanya tanda-tandanya sulit di
deteksi. Parasit ini tidak ada di dalam kotoran yang dimakan kelinci
pada malam hari. Yang bisa terjadi adalah kehilangan berat badan
pada kelinci atau sulit menaikkan berat badan. Tanda terparah adalah
diare dengan adanya lendir dan darah. kelinci akan mengalami
kehausan yang luar biasa. Kelinci akan mati karena dehidrasi.
Pada infeksi yang parah, kelinci akan mati sebelum parasit berada
dalam kotorannya.
Pengobatannya sama dengan pada penyakit hati.
Toxoplasma
gondii (synonym: T. cuniculi) -Jarang
ada pada kelinci, namun bisa terjadi jika hidup bersama kucing.
Penularannya melalui kotoran kucing. Parasit berada di otak, getah
bening, limpa, hati, ginjal, paru-paru, jantung dan mata. Gejala
akut biasanya ditemukan di kelinci muda. Kehilangan nafsu makan
tiba-tiba, demam tinggi dan meningkatnya kecepatan bernapas. kelinci
akan mengeluarkan cairan pada saluran pernapasan. Menjadi lesu dan
kadang kejang-kejang diikuti dengan kelumpuhan dan kematian bisa
terjadi setelah 2 sampai 8 hari.
Yang biasanya terjangkit adalah
kelinci tua. Biasanya kehilangan nafsu makan dan anemia, diikuti
dengan kelumpuhan pada bagian belakang. Kelinci dapat mati atau
sembuh total.
Penyakit dapat dideteksi melalu beberapa cara, yang
diantaranya tes darah.
Walaupun obat-obatan digunakan, pengobatan
kurang efektif. Kandang yang bersih adalah keharusan. Sebagian
desinfektan kurang efektif, tapi panas dapat melumpuhkan parasit.
Breed kelinci yang terbebas dari parasit. Penyakit ini dapat menular
ke manusia.
Dari
kutipan diatas semoga ada pencerahan mengenai cacingan pada kelinci.
Nah kalo dah tau begitu kelihatannya menyeramkan ya.. tapi tenang aja
saya mencoba menyederhankannya dilanjut aja bacanya :D,
Jadi
berdasarkan informasi dari berbagai sumber dan yang paling penting
berdasarkan pengalaman mengatasi cacingan bisa diberikan saja
kombantrin
obat cacing buat orang, atau yang khusus kelinci nya pake wormex
– maaf bukan nya promosi kombantrin
tapi promosi yang wormex nya :D Bisa beli di sini –
untuk
pengobatannya tidak cukup satu kali pemberian bos, sangat disarangkan
baik terkena atau tidak diberi saja wormex 2-3 bulan 1kali, kenapa??
karena obat cacing itu hanya membunuh cacing yang dewasa.. sedang kan
telurnya tidak. Nah si telur ini menetas dalam waktu tertentu jadi
jika hanya pemberian hanya 1 kali saja dihawatirkan sitelur nya
menetas dan menjadi dewasa trus bertelur lagi dan seterus nya. Nah
dengan pemberian secara berkala, diharapkan cacing yang sudah dewasa
akan mati sebelum bertelur lagi.
Toh
ga da rugi nya kan memberi obat cacing secara berkala, malah akan
menjadi lebih tenang ke kita nya karena kelinci kita jadi lebih
sehat.
Jika
ada teman-teman yang pernah mengalami sangat diharapkan sharing
pengalaman nya ya disini...
Semoga
bermanfaat. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar