Rabu, 16 Mei 2012

BAHASA TUBUH KELINCI










 


*    Gerakan hidung yang
dilakukan untuk mendeteksi adanya makhluk lain di sekitarnya. Kelinci
kerap menggerak-gerakkan hidungnya dan menghirup udara ke arah atas.
Jika ia melakukannya dalam keadaan tidur, tandanya ia sedang waspada
terhadap bahaya yang akan datang padanya.


*    Gerakan telinga.
Kelinci menggerakkan telinganya untuk mengikuti gelombang suara yang
didengarnya untuk mendeteksi bahaya di sekitarnya. Selain itu,
telinganya akan bergerak-gerak untuk mengatur suhu tubuhnya dengan udara
sekitarnya yang panas atau dingin. Kecuali, kelinci jenis lop yang ga
bisa melakukan ini.


*    Mata yang menonjol.
Sebenarnya, kelinci ga bisa melihat langsung ke arah objek di depannya.
Tapi, mata, hidung, dan telinganya bisa sangat sensitif untuk
mendeteksi bahaya yang datang padanya.


*    Pola makan.
Ketika kelinci di luar kandang, sedang tidur, ataupun makan, inderanya
selalu siaga terhadap bahaya. Lihatlah ketika kelinci makan. Berulang
kali, kepalanya naik dan melihat keadaan sekitar. Anne McBride, seorang
ahli pengamat tingkah laku binatang, menyatakan bahwa ada 3 macam pola
makan kelinci. Pertama, pola kasual yakni kelinci biasanya akan makan
lahap di daerah yang aman dan dalam keadaan rileks. Kedua, jika kelinci
terlihat makan secepat mungkin, artinya ia merasa ada bahaya atau ada
cuaca buruk yang akan datang padanya. Ketiga, pola normal. Maksudnya,
kelinci bisa makan tanpa gangguan apapun, di dalam dan di luar kandang. Kandang.
Di alam bebas, kelinci memiliki kandang di dalam tanah sebagai tempat
berlindung, tidur, dan berkembang biak. Biasanya, kelinci jantan akan
sering membuang kotorannya di sekitar kandang untuk menandai daerah
teritorialnya.


*    Meloncat.
Biasanya, kelinci meloncat-loncat, saat ia berlari menghindari
predator. Kepandaiannya melompat sebenarnya bisa dilatih. Di luar
negeri, ada semacam kursus untuk melatih ketangkasan dan kelihaian
lompatan untuk kelinci. Karena setiap kali kelinci melompat, ternyata
kelinci bisa berdiri tegak di udara atau bahkan melompat sambil memutar
badannya dengan cepat. 


*    Suara kelinci.
Kadang-kadang kelici bersuara mendengung, terdengar “klik” pelan, atau
menggeratkan giginya. Suara yang cukup keras, akan muncul saat
mendengkur atau menggeram. Jika kelinci sedang ketakutan atau merasa
sakit, ia akan menggeratkan giginya seperti suara berteriak. Suara ini,
untuk mengejutkan predator yang memburunya dan memberi tanda kepada
sesama kelinci bahwa bahaya ada di sekitar mereka.


*    Daerah Teritorial. Kelinci akan memberi tanda berupa urine dan kotorannya untuk menandai wilayah kekuasaannya.


*    Komunikasi visual. Untuk hal ini, Anne McBride mengelompokkan dalam tiga pola. Kelinci yang tenang, kelinci submisif, dan kelinci yang ketakutan. Kelinci yang tenang biasanya akan terlihat tenang dan berbaring, santai, dan tidak terganggu sama sekali. Kelinci submisif, biasanya akan menangkup atau berbaring tapi matanya terlihat tegang. Kelinci yang ketakutan, matanya terlihat melotot, kepala bergerak ke segala arah, telinganya diturunkan.

*    Menggelengkan kepala.
Jika kelinci bertemu dengan hal yang tidak disukai, kelinci akan
menggelengkan kepalanya. Berbeda dengan kelinci yang sakit, ia akan
menggelengkan kepalanya terus menerus. kalau kamu melihat ada kelinci
yang tiba-tiba berlari, melompat, dan menjatuhkan badannya sekuat tenaga
hingga menimbulkan suara, itu tandanya ia sedang memberi tanda kepada
sesama kelinci bahwa ada bahaya di sekitar mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar