Sebelum melakukan pembiakan kelinci, peternak diharapkan mengetahui perbedaan antara kelinci jantan dan betina. Kelinci betina memiliki alat kelamin berupa bulatan bergaris merah di bawah anus, dan jika di tekan tidak akan berubah panjang. Sedangkan kelinci jantan mempunyai alat kelamin yang jika di tekan akan memanjang keluar dan dilengkapi dua bulatan seperti daging tumbuh.
Kelinci sudah siap kawin pada saat berusia di atas 3 bulan. Tanda- tanda betina siap kawin dapat dilihat dari alat reproduksinya yang berwarna merah tua, selanjutnya seekor betina yang siap kawin dimasukan ke kandang seekor jantan, proses perkawinan akan terjadi dalam 1 menit, keberhasilan proses perkawinan akan di tandai dengan rebahnya tubuh kelinci jantan setelah kawin.
Selain itu untuk melihat berhasil atau tidaknya proses perkawinan itu dapat dilakukan dengan cara mengawinkan kembali kelinci betina seminggu kemudian, bila tidak terjadi perkawinan artinya perkawinan sudah berhasil. Dalam sehari seekor kelinci jantan bisa kawin dengan 4-10 ekor kelinci betina dalam waktu 2 jam sekali secara bergantian. Agar menghasilkan bibit unggul idealnya satu pejantan mengawini 4 ekor betina dalam sehari.
Betina yang sudah dikawinkan langsung dipisahkan dari pejantan, setelah sebulan betina akan beranak, satu ekor betina bisa melahirkan sebanyak 4-8 ekor dengan tingkat kematian sebesar 40%, hingga usia 2 minggu anak kelinci hanya hanya minum susu induknya, usia 35 hari di sapih, dan induknya siap dikawinkan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar