Kamis, 31 Maret 2011

Pemotongan dan Komposisi Tubuh Kelinci

Persentase karkas
Menurut Kartadisastra (1997), karkas pada ternak kelinci adalah bagian yang sudah dipisahkan dari kepala, jari-jari kaki, kulit, ekor dan jerohan. Besarnya bobot karkas tergantung pada besar kecilnya tubuh kelinci, penanganan kelinci, jenis kelinci, sistem pemeliharaan, kualitas bibit, macam dan kualitas pakan, serta kesehatan ternak. Berat karkas yang baik berkisar antara 40 sampai 52% dari berat badan hidupnya. Menurut Basuki (1985), persentase karkas segar kelinci lokal jantan adalah 44.87% dan yang betina adalah 42.43%.

MBR
Meat Bone Ratio (MBR) adalah perbandingan antara jumlah daging dan jumlah tulang. Diperoleh dari pemisahan tulang dengan daging kemudian dilakukan perbandingan di antara keduanya. Menurut Reksohadiprojo (1995), MBR yang normal untuk kelinci unggul sebesar 5 : 1.

Cara pemotongan
Pemotongan kelinci pada umumnya tidak berbeda dengan teknik pemotongan ayam yaitu dengan cara melepas persendian leher. Pemotongan kelinci dengan cara seperti memotong ayam yaitu dipegang keempat kakinya dengan posisi rebah ke samping, pemotongan dilakukan pada bagian leher hingga darah cepat keluar, darah ditampung kemudian ditimbang. Pemotongan dapat dengan 3 cara yaitu Pemukulan pendahuluan, kelinci dipukul dengan benda tumpul pada kepala dan saat koma disembelih, pematahan tulang leher, dipatahkan dengan tarikan pada tulang leher (cara ini kurang baik), dan pemotongan biasa, sama seperti memotong ternak lain (Kartadisastra, 1995).

Cara menguliti
Menurut Sarwono (1989) cara pengulitan adalah sebagai berikut. Setelah kelinci disembelih kemudian digantung dengan kaki belakang di atas, kulit dibuka dari Articulatro ferrometatarsi kiri ke arah usus sampai pada pergelangan kaki kanan atas sehingga kulit terbuka. Selanjutnya kulit ditarik ke bawah dan terkelupas sampai badan. Dilanjutkan dengan membuka irisan dari anus ke dada sampai organ dalam terlihat. Cara lain yang dapat dilakukan dengan membuka kulit lewat kaki depan dengan caranya sama seperti menguliti lewat kaki belakang.

Komposisi tubuh
Untuk melihat komposisi tubuh diperlukan pembelahan dengan jalan daging dubuka dengan irisan dari anus ke arah dada. Masing-masing organ ditimbang. Berat karkas segar kelinci adalah berat tubuh yang mengalami pemotongan dikurangi darah, kepala, kulit, kaki dan organ dalam kecuali ginjal. Berat karkas kelinci rata-rata 55%, sedang yang berkualitas baik dapat mencapai 60%. Kelinci lokal dapat mencapai berat maksimum 2 kg dan dapat menghasilkan daging dan bagian-bagian yang dapat dimakan sebanyak 0,75 kg (Rismunandar, 1982).

Rabu, 30 Maret 2011

Komposisi tubuh Kelinci

Untuk melihat komposisi tubuh diperlukan pembelahan dengan jalan daging dubuka dengan irisan dari anus ke arah dada. Masing-masing organ ditimbang. Berat karkas segar kelinci adalah berat tubuh yang mengalami pemotongan dikurangi darah, kepala, kulit, kaki dan organ dalam kecuali ginjal. Berat karkas kelinci rata-rata 55%, sedang yang berkualitas baik dapat mencapai 60%. Kelinci lokal dapat mencapai berat maksimum 2 kg dan dapat menghasilkan daging dan bagian-bagian yang dapat dimakan sebanyak 0,75 kg (Rismunandar, 1982).

Selasa, 29 Maret 2011

Cara Menguliti Kelinci

Menurut Sarwono (1989) cara pengulitan adalah sebagai berikut. Setelah kelinci disembelih kemudian digantung dengan kaki belakang di atas, kulit dibuka dari Articulatro ferrometatarsi kiri ke arah usus sampai pada pergelangan kaki kanan atas sehingga kulit terbuka. Selanjutnya kulit ditarik ke bawah dan terkelupas sampai badan. Dilanjutkan dengan membuka irisan dari anus ke dada sampai organ dalam terlihat. Cara lain yang dapat dilakukan dengan membuka kulit lewat kaki depan dengan caranya sama seperti menguliti lewat kaki belakang.

Senin, 28 Maret 2011

Cara Pemotongan Kelinci

Pemotongan kelinci pada umumnya tidak berbeda dengan teknik pemotongan ayam yaitu dengan cara melepas persendian leher. Pemotongan kelinci dengan cara seperti memotong ayam yaitu dipegang keempat kakinya dengan posisi rebah ke samping, pemotongan dilakukan pada bagian leher hingga darah cepat keluar, darah ditampung kemudian ditimbang. Pemotongan dapat dengan 3 cara yaitu Pemukulan pendahuluan, kelinci dipukul dengan benda tumpul pada kepala dan saat koma disembelih, pematahan tulang leher, dipatahkan dengan tarikan pada tulang leher (cara ini kurang baik), dan pemotongan biasa, sama seperti memotong ternak lain (Kartadisastra, 1995).

Minggu, 27 Maret 2011

MBR Kelinci

Meat Bone Ratio (MBR) adalah perbandingan antara jumlah daging dan jumlah tulang. Diperoleh dari pemisahan tulang dengan daging kemudian dilakukan perbandingan di antara keduanya. Menurut Reksohadiprojo (1995), MBR yang normal untuk kelinci unggul sebesar 5 : 1.

Sabtu, 26 Maret 2011

Persentase Karkas Kelinci

Menurut Kartadisastra (1997), karkas pada ternak kelinci adalah bagian yang sudah dipisahkan dari kepala, jari-jari kaki, kulit, ekor dan jerohan. Besarnya bobot karkas tergantung pada besar kecilnya tubuh kelinci, penanganan kelinci, jenis kelinci, sistem pemeliharaan, kualitas bibit, macam dan kualitas pakan, serta kesehatan ternak. Berat karkas yang baik berkisar antara 40 sampai 52% dari berat badan hidupnya. Menurut Basuki (1985), persentase karkas segar kelinci lokal jantan adalah 44.87% dan yang betina adalah 42.43%.

Jumat, 25 Maret 2011

Perawatan dan Kontrol Penyakit pada Kelinci

Menurut Whendrato dan Madyana (1986), kandang yang kotor mudah menimbulkan penyakit cacing, kudis, serta penyakit yang disebabkan oleh kuman/bakteri. Kandang yang salah konstruksi atau bahannya akan membuat kandang mempunyai kelembapan yang tinggi, bahkan lantai selalu basah sehingga akan menyebabkan penyakit kudis, kembung, pilek, cacing, jamur dan sebagainya. Kesalahan dalam membuat ventilasi yang juga berperan dalam pengaturan sinar matahari, angin langsung, sirkulasi udara segar, berhubungan dengan penyakit pilek, kembung, kudis, rachitis, gangguan telinga roboh, kanibal, kurang nafsu makan, mencret dan sebagainya.

Menurut Poespo (1986), penyakit dalam seperti cacing dan coccidia dapat diobati dengan diberi obat cacing sedangkan penyakit kulit, excema, kudis dan kerontokan bulu dapat diobati dengan memberi campuran minyak kelapa dan bubukan welirang, larutan kapur dengan kunyit dan bawang merah yang dioleskan pada bagian kulit yang sakit setiap 2 sampai 3 hari sekali.

Pemeliharaan kelinci sebenarnya mudah, namun tidak terlepas dari ancaman dan gangguan penyakit. Kelinci yang terserang penyakit pada umumnya menunjukkan gejala-gejala antara lain lesu, nafsu makan tidak ada, mata sayu, suhu badan naik turun, dan beberapa tanda khas dari penyakit yang menghinggapinya. Kelinci yang menunjukkan tanda-tanda seperti ini sebaiknya langsung dipisahkan untuk menghindari penyakit menular (Sarwono, 2001). Beberapa penyakit yang menyerang antara lain:

Coccidiosis (berak darah). Penyebabnya adalah coccidia, gejala penyakit ini digolongkan menjadi 3 tipe yang ringan tanpa gejala, yang sedang mencret dan kehilangan berat badan, yang berat perut tampak besar, mencret bercampur darah yang diikuti pneumonia. Pencegahan dengan membersihkan dan mengeringkan kandang. Pengobatan dengan obat sul-Q-Nox, Noxal, Sulfa Strong (Sarwono, 2001).

Pneumoia (radang paru-paru). Disebabkan oleh sebangsa bakteri yaitu pasturella multocida. Gejalanya antara lain pernafasan lewat hidung dan sesak nafas, mata dan telinga berwarna kebiruan, paru-paru lembab dan kadang-kadang berisi nanah, dan diikuti dengan mencret (scours). Dapat diobati dengan sul-Q-Nox yang dicampurkan pada makanan atau minuman (Sarwono, 2001).

Mastitis (radang susu). Disebabkan oleh bakteri Staphylococcus. Gejalanya antara lain temperatur naik, susu dalam keadaan panas, serta kemerah-merahan. Air susu keruh, hitam keunguan, puting berwarna merah tua atau kebiruan dan nafsu makan berkurang. Penyakit ini dapat diobati dengan injeksi dengan penicillin 2 kali sehari. Kandang didesinfektan dan tidak boleh memindahkan anak dari induk sakit ke induk yang sehat (Sarwono, 2001).

Bloat (kembung). Penyebabnya udara dalam kandang lembab/basah, angin langsung, salah makan. Gejalanya antara lain biasanya kelinci berdiri dengan posisi membungkuk, kaki depan agak maju, telinga turun, mata surut dan memicing, gigi berkerat menahan haus selalu mendekati tempat minum, kotoran berwarna hijau gelap dan berlendir. Penyakit ini dapat diobati dengan Stop Diare dan Gastrop, Hermohagil, Diarrheal Enteritis (Sarwono, 2001).

Coriza/pilek (Snuff). Penyebabnya adalah bakteri. Gejalanya adalah bersin-bersin, nafsu makan menurun dan kaki selalu menggaruk-garuk lubang hidung. Pencegahannya sanitasi kandang, kepadatan kandang diperhatikan, peningkatan gizi pakan, pemberian vitamin dan mineral harus cukup. Pengobatan dengan memberikan Cavia Drops (diberikan 3 sampai 5 tetes per hari per ekor) (Sarwono, 2001).

Kamis, 24 Maret 2011

Pakan Kelinci

Faktor pakan merupakan factor utama dalam mengembangkan kelinci. Oleh karena itu berhasil tidaknya suatu usaha ternak kelinci juga sangat bergantung kepada perhatian peternak di dalam memberikan pakan baik kualitas maupun kuantitasnya. Selain pakan kelinci juga perlu diberi minum, karena air merupakan zat yang dibutuhkan kelinci. Tempat pakan dan minum bervariasi jenisnya, mulai dari wadah biasa sampai pada sistem persediaan pakan dan air otomatis (Blakely dan Bade, 1991).
Sistem pencernaan kelinci adalah sistem pencernaan yang sederhana (monogastrik) dengan coecum dan usus besar. Hal ini memungkinkan kelinci dapat makan dan memanfaatkan jenis pakan hijauan berupa daun-daunan, sayuran maupun rumput seperti kangkung, bayam dan umbi-umbian seperti wortel, ketela rambat, dan biji-bijian setelah ditumbuk, yaitu beras, kedelai, dedak, bekatul yang merupakan makanan sehat untuk kelinci (Smith dan Soesanto, 1988).
Tidak seperti halnya hewan mamalia lainnya, kelinci mempunyai kebiasaan makan feses yang telah dikeluarkan. Sifat ini disebut coprophagy. Keadaan ini sangat umum terjadi pada kelinci dan hal ini berdasar pada kontruksi saluran pencernaannya. Sifat coprophagy biasanya terjadi berdasarkan pada malam atau pagi hari berikutnya. Feses yang berwarna hijau muda dan konsintensi lembek dimakan lagi oleh kelinci. Feses yang dikeluarkan pada siang hari dan telah berwarna coklat serta mengeras, tidak dimakan. Hal ini memungkinan kelinci itu memanfaatkan secara penuh pencernaan bakteri di saluran bagian bawah, yaitu mengkonversikan protein asal hijauan menjadi protein bakteri yang berkualitas tinggi, mensintesis vitamin B dan memecahkan selulose atau serat menjadi energi yang berguna. Jadi sifat coprophagy sebenarnya memang menguntungkan bagi proses pencernaan (Blakely dan Bade, 1991).
Menurut Nugroho (1982), menyatakan bahwa kebutuhan kelinci akan potong tiap hari adalah hijauan dan umbi-umbian untuk kelinci dewasa adalah 0,5-1 kg/ekor/hari. Konsentrat adalah 200-300 gr/ekor/hari dengan kadar protein 12%, sedangkan untuk anak kelinci (1-6 bulan) kadar proteinnya 16 % dan ME 2500 Kcal, untuk kelinci menyusui protein 17% dan ME 2500 Kcal.

Rabu, 23 Maret 2011

Rabbit Sexing

Cara menentukan jenis kelamin kelinci yaitu ibu jari menekan di dekat alat kelamin bagian depan dengan pelan sehingga selaput yang berwarna merah akan nampak. Pada kelinci jantan akan nampak suatu organ berbentuk bulat dan runcing sedangkan pada yang betina akan nampak suatu tonjolan yang berbelah.
Kelamin kelinci bias dikenal mulai umur 7 hari, tetapi umumnya pengenalan itu baru dilakukan sesudah anak kelinci keluar dari sarang, makin tua umurnya makin mudah dikenali jenis kelaminnya. Pelaksanaan yang paling baik adalah sesaat kelinci itu akan disapih dan akan dimasukkan dalam kandang pembesaran (Nugroho, 1982).

Selasa, 22 Maret 2011

Rabbit Handling

Menurut Whendrato dan Madyana (1986), cara memegang dan mengangkat kelinci tidak boleh dilakukan dengan sembarangan sebab dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi kelinci, misal rusaknya otot dan saraf pada telinga maupun kakinya.

Senin, 21 Maret 2011

FCR untuk Kelinci

Feed convertion ratio (FCR) atau konversi pakan adalah besarnya perubahan dari pakan yang dikonsumsi menjadi pertambahan berat badan (gain). Dalam sehari kelinci memerlukan kadar ransum dengan kadar protein kasar sebesar 12 sampai 15 %, lemak 2 sampai 3,5 %, serat kasar 20 sampai 27%, dan mineral 5 sampai 6,5 %. Sedangkan kebutuhan untuk kelinci yang sedang tumbuh adalah sebesar 16% protein kasar, 10 sampai 12%serat kasar dan energi 2500Kkal/Kg. (Poespo, 1986).

Minggu, 20 Maret 2011

ADG pada Kelinci

Average dailly gain (ADG) adalah rata-rata kecepatan pertambahan berat badan harian yang diperoleh dengan berat akhir dikurangi berat awal kemudian dibagi lama pemeliharaan. ADG normal untuk kelinci adalah 10 sampai 15 gram dan yang mempengaruhi ADG adalah mekanisme dan kecepatan pertumbuhan dari ternak itu sendiri. Menurut Reksohadiprojo (1995), ADG kelinci secara umum berkisar antara 8 sampai 20 gram.

Sabtu, 19 Maret 2011

Rabbit Feed Intake

Rabbit feed intake
Rabbit Feed Intake

Feed intake adalah sejumlah pakan yang diberikan dikurangi dengan jumlah sisa pakan (Poespo, 1986). Pada umumnya feed intake kelinci betina akan lebih besar dari pada kelinci jantan. Hal ini disebabkan kelinci betina akan membutuhkan nutrien yang lebih banyak untuk siklus estrus dan kebuntingan (Basuki, 1985). Kebutuhan pakan untuk ternak berbeda-beda tergantung dari spesiesnya, ukuran ternak, tingkat pertumbuhan, penyakit, kondisi ternak, lingkungan dan defisiensi nutrien tertentu. Dalam kondisi normal pakan sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhannya (Tillman, 1984).

Jumat, 18 Maret 2011

Pertumbuhan Kelinci


Menurut Soeparno (1992), pertumbuhan adalah perubahan ukuran yang meliputi perubahan berat hidup, bentuk dan komposisi tubuh termasuk perubahan komponen tubuh seperti otot, lemak, tulang dan organ. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dibedakan menjadi 2 yaitu faktor lingkungan, seperti iklim, nutrisi, kesehatan, manajemen, dan faktor genetik seperti bangsa, umur dan jenis kelamin. Kecepatan pertumbuhan tidak saja dipengaruhi oleh pakan yang digunakan tetapi yang penting adalah kelengkapan zat gizi yang diperoleh.

Pertumbuhan pada kelinci adalah perubahan dalam ukuran, berat hidup, bentuk, dan komposisi tubuh, termasuk perubahan komponen tubuh seperti otot, lemak, tulang, dan organ. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kelinci dibagi menjadi dua, yaitu faktor lingkungan (seperti iklim, nutrisi, kesehatan, dan manajemen) serta faktor genetik (seperti bangsa, umur, dan jenis kelamin). Kecepatan pertumbuhan kelinci tidak hanya dipengaruhi oleh jenis pakan yang diberikan, tetapi juga oleh kelengkapan zat gizi yang diperoleh.

Kamis, 17 Maret 2011

Perkandangan Kelinci

Menurut Nugroho (1982), kandang harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menjadi tempat berlindung bagi kelinci terhadap angin kencang, hujan, panas, terik matahari, binatang buas, dll. Sedangkan menurut Blakely dan Bade (1991), pemilihan jenis kandang tergantung pada ukuran atau besarnya usaha, iklim, model yang tersedia dan kemudahan untuk membersihkannya.

Menurut Whendrato dan Madyana (1986), pola kandang kelinci dapat dilaksanakan sesuai dengan keadaan normal peternak, keadaan lingkungan, keadaan bahan, keadaan lokasi peternakan dan sebagainya. Ada 3 macam jenis kandang berdasarkan penempatannya yaitu kandang dalam ruangan, kandang ini merupakan kandang yang ditempatkan dalam bangunan besar, kandang di luar ruangan, kandang ini ditempatkan di tempat terbuka, kandang tipe ini biasanya dipakai oleh peternak kecil dan kandang sangkar, kandang ini merupakan kandang yang bisa dipindah-pindahkan. Berdasarkan lantainya, terdapat 2 macam kandang kelinci yaitu kandang dengan lantai panggung, kandang ini lantainya tidak langsung di atas tanah dan kandang dengan lantai langsung di atas tanah, lantai kandang ini dibuat dengan tanah yang dilapisi dengan batu merah agar lantai cepat kering. Berdasarkan sistem pengelolaannya, kandang kelinci dibedakan menjadi 3 yaitu kandang battery (kandang yang tiap 1 ruangnya hanya diisi oleh seekor kelinci), kandang postal (kandang yang tiap ruangannya diisi oleh beberapa ekor kelinci) dan kandang sistem ranch (kandang yang di dalamnya terdapat tempat tidur/ istirahat dan tempat bermain/terbuka).
Kelinci sangat peka terhadap suhu lingkungan tinggi, lebih-lebih kalau kelembaban udara juga tinggi. Suhu ideal adalah 150C sampai 200C. Apabila suhu kandang lebih tinggi dari 270C berlangsung lama akan mengakibatkan penurunan dan kamampuan pembiakan. Suhu diatas 320C juga dapat mengganggu kesehatan kelinci. Fungsi dan syarat kandang bagi kelinci dari dingin, panas dan gangguan binatang buas, ventilasi di dalam kandang cukup baik, sehingga kandang tidak lembab dan bisa menghilangkan bau kencing dan kotorannya, cukup mendapat sinar matahari terutama pagi hari. Lantai dibuat sedemikian rupa, sehingga mudah dalam pembersihan, yaitu celah-celah sehingga kotoran dan air kencing serta sisa pakan langsung jatuh ke bawah. Bahan dapat dibuat dari berbagai macam bahan seperti bamboo, kawat kasa dan kayu. Sedangkan lantai bisa dibuat dari semen, bata merah atau dari tanah. Atap dari kandang sebaiknya dari genting atau bahan lain yang mudah menyerap panas. Ukuran kandang kelinci unggul 120 x 60 x 60 cm. Untuk kelinci lepas sapih sebaiknya segera dipisahkan dari induk, sedangakan untuk kelinci yang digemukkan dibuatkan kandang setiap ekornya untuk memudahkan pembersihan, kandang sebaiknya dibuat system panggung, dengan ketinggian 1 meter dari tanah (Sosroamidjojo, 1984).

Rabu, 16 Maret 2011

Bangsa-Bangsa Kelinci

Kelinci lokal. Di Indonesia sendiri khususnya di Jawa, kelinci konon dibawa oleh orang-orang Belanda sebagai ternak hias mulai sekitar tahun 1835. Keberadaan kelinci di Indonesia sempat tidak jelas sejak kedatangan Jepang tahun 1942. Kemudian berlanjut dengan zaman revolusi kemerdekaan sampai tahun 1950-an. Catatan yang ada hanya menjelaskan tentang keberadaan kelinci yang tidak punah pada zaman itu karena ternyata banyak dikembangbiakkan oleh para peternak di daerah pegunungan yang relatif aman dari pertempuran. Selanjutnya baru pada tahun 1980-an pemeliharaan kelinci sebagai sumber daging mulai digalakkan pemerintah dengan tujuan pemenuhan peningkatan gizi masyarakat. Namun pola pengembangan tersebut tidaklah berjalan mulus. Hal tersebut terjadi karena hanya sebagian kecil peternak kelinci yang bertujuan untuk berdagang dan sisanya hanya untuk kesenangan saja.

Kelinci Angora English. Kelinci angora berat badannya baik yang jantan maupun yang betina 2,7 kg atau lebih.Kelinci dipelihara sebagai penghasil wool dan sebagai pet (binatang kesayangan). Wool angora tumbuh panjang kira-kira 6-8,5 cm setiap 3 bulan atau 2,5 tiap bulan (Nugroho, 1982).

Kelinci anggora
Kelinci Anggora


Anggora Prancis. Wool yang dihasilkan dari kelinci ini hamper sama dari wool Anggora Inggris hanya lembut dan pendek. Akan tetapi hasil keseluruhan tiap tubuhnya lebih banyak (Nugroho, 1982).

New Zealand. Kelinci berasal dari Amerika, berwarna merah atau hitam, mata berwarna merah muda, bulu padat, berat dewasa sekitar 4-5 kg. merupakan tipe kelinci pedaging, cepat dewasa, anak cepat sapih, dan puncak produksinya sekitar 3 tahun (Nugroho, 1982).

Kelinci new zealand
Kelinci New Zealand


Californian. Berasal dari Amerika, bulu berwarna putih, telinga, kaki, dan moncong berwarna hitam. Berat kelinci dewasa sekitar 43,5 kg. kelinci ini mudah beradaptasi, merupakan tipe pedaging dan hias, cepat tumbuh dan saying pada anak-anaknya (Nugroho, 1982).

Lop. Kelinci ini berwarna hitam, kuning, coklat, bercak-bercak putih, telinga tegak. Berat dewasa 4,5 kg dan air susu berlimpah, merupakan tipe pedaging dan hias (Nugroho, 1982).

Kelinci holand lop
Kelinci Holand Lop


Flamish Giant. Kelinci ini berwarna putih,kuning, coklat, abu-abu atau hitam. Berat dewasa 6,5 kg dan leher sering bergelambir (Nugroho, 1982).

Dwarf Lop. Adalah kelinci kerdil, berasal dari Lop Perancis yang disilangkan dengan Dwarf. Berasal dari Belanda, berat kelinci ini 1,5-1,8 kg (Nugroho, 1982).

Selasa, 15 Maret 2011

Kelinci lokal

Di Indonesia sendiri khususnya di Jawa, kelinci konon dibawa oleh orang-orang Belanda sebagai ternak hias mulai sekitar tahun 1835. Keberadaan kelinci di Indonesia sempat tidak jelas sejak kedatangan Jepang tahun 1942. Kemudian berlanjut dengan zaman revolusi kemerdekaan sampai tahun 1950-an. Catatan yang ada hanya menjelaskan tentang keberadaan kelinci yang tidak punah pada zaman itu karena ternyata banyak dikembangbiakkan oleh para peternak di daerah pegunungan yang relatif aman dari pertempuran. Selanjutnya baru pada tahun 1980-an pemeliharaan kelinci sebagai sumber daging mulai digalakkan pemerintah dengan tujuan pemenuhan peningkatan gizi masyarakat. Namun pola pengembangan tersebut tidaklah berjalan mulus. Hal tersebut terjadi karena hanya sebagian kecil peternak kelinci yang bertujuan untuk berdagang dan sisanya hanya untuk kesenangan saja.

Senin, 14 Maret 2011

Asal-usul Kelinci

Kelinci atau trewelu (Lepus domesticus) adalah jenis kelinci yang jinak, yang dapat dipelihara dengan cara yang sangat sederhana dan memberi kemungkinan yang cukup baik sebagai kelengkapan perumahtanggaan masyarakat umumnya dan keluarga tani khususnya (Poespo, 1986).
Walaupun ada laporan bahwa kelinci sudah mulai dijinakkan pada abad pertama sebelum masehi, kemungkinan besar peternakan kelinci dimulai di biara-biara Prancis pada abad XVI sesudah masehi. Kelinci berasal dari Eropa, tetapi sekarang kelinci liar dapat pula ditemukan di Amerika, Australia, dan Selandia Baru (Smith dan Mangkoewidjojo, 1998).

Minggu, 13 Maret 2011

Kelinci Netherland Dwarf

Kelinci ini termasuk golongan kelinci mini, dengan kisaran bobot yang 500 gr sampe dengan 1,6 kg dapat dipastikan bahwa ND demikian orang biasa menyebut cukup kecil dan imut.
Kelinci muncul pertama kali di Belanda (panteslah namanya juga netherland..) pada awal abad ke -20 dan berkembang serta menyebar ke daratan amerika pada kisaran taon 1960 an….he..he ini menurut sejarah yang saya baca.
Ada 24 warna yang diakui oleh american rabbit breeders, nah saya juga belum tau berapa warna yang sudah masuk ke Indonesia..mungkin para hobiis bisa kasih data yang lebih akurat.diantara warna- warna itu adalah hitam, biru, orange, putih bermata merah, de el el.
W3 Rabbitry mempunyai beberapa warna untuk kelinci jenis ini diantaranya Hitam, orange serta abu- abu. nND-orange
Sebanarnay ada beberapa warna lain cuman karena masih baby jadi belum keliatan warna yang sebenarnya.
Perawatan kelinci jenis ini relatif mudah, karena ukuranya yang relatif kecil jadi ndak perlu kandang yang besar trus kebutuhan makanannya juga tidak terlalu besar beda dengan jenis giant ato yang lain so tak jamin murah meriah.

Sabtu, 12 Maret 2011

Dampak Sistemik Musim Hujan Pada Kelinci





Musim hujan yang disertai angin dapat berdampak sistemik pada kelinci, baik kelinci hias, kelinci konsumsi (kelinci potong /kelinci pedaging). Dampak sistemik yang bermacam-macam antara lain terkena kembung (timpani/bloat), GI Statis, diare sampai scabies. Ada yang berpendapat karena angin, perubahan cuaca, hijauan basah, kurangnya sinar matahari sehingga menjadi lembab yang menimbulkan kuman/bakteri/jamur/patogen .

Jumat, 11 Maret 2011

Kelinci Angora Asal Usulnya


kelinci angoraBahwa sebelum tahun 1939 hanya ada satu keturunan kelinci angora yang disebut Angora Wooler. Pada 1939, ARBA ( American Rabbit Breeders Association), mereklasifikasi kelinci angora ini ke dalam jenis angora Inggris dan kelinci angora jenis perancis’. Pada tahun 1944 secara resmi ARBA memisahkan Kelinci Angora ke dalam dua jenis yang berbeda menjadi kelinci Angora Ingris dan kelinci angora Perancis. Kelinci angora dari : Perancis, Inggris dan Jerman dikembangkan dari aslinya Angora Wooler. Kelinci angora satin serta angora giant adalah merupakan hasil pengembangbiakan di Amerika Utara baru-baru ini. Kelinci Angora Satin dibuat di Ontario, Kanada oleh Meyer Leopoldina hasil dari Angora Perancis dan kelinci Satin berambut pendek yang memberikan bulu pada angora menjadi mengkilap. Kelinci Giant Angora dikembangkan di Massachusetts, Amerika Serikat oleh Louise Walsh dari hasil crossing kelinci Angora Jerman, kelinci Lop Prancis, kelinci Flemish Giant.

Kamis, 10 Maret 2011

Kelinci Jersey Woolies atau Dwarf Angora



Kelinci JERSEY WOOLY diklasifikasikan sebagai ras kelinci kecil. Untuk usia enam bulanan beratnya maksimal 1,5 kilogram dan berat minimum 1 kg. Sejak diperkenal tahun 1984, kelinci ini memiliki dua fungsi yaitu sebagai hewan peliharaan dan sebagai kelinci kontes atau kelinci pameran. Meski kelinci jersey woolies memiliki bulu yang lumayan panjang namun untuk urusan perawatannya tidak sesulit kelinci angora, hal ini karena bulunya memiliki tekstur yang agak kasar sehingga tidak mudah menjadi kusut. Kelinci ini dikenal di Eropa sebagai kelinci DWARF ANGORA dan hewan ini juga dikenal jinak serta pintar.

Rabu, 09 Maret 2011

Melihat Warna Kelinci Holland Lop Hitam


Kelinci holland lop memiliki warna-warna yang unik, pada kelinci Holland lop yang memiliki warna hitam (black) adalah lokus B terdapat dua gen yaitu : yang dominan dicatat sebagai “B” dan yang satu lagi adalah resesif dicatat sebagi “b”. Gen “B” yang dominan merupakan gen hitam (black), semua warna yang bukan coklat memiliki gen hitam, dimana minimal harus memiliki 1 (satu) gen B yang akan menjadi warna dasar. Bilamana mempunyai 2 (dua) gen hitam maka gen ini homozigot untuk warna hitam, ketika warna hitam mengeluarkan warna coklat maka heterzigot yakni tidak murni sebagai gen hitam.

Selasa, 08 Maret 2011

Kelinci

Kelinci adalah hewan Mamalia yang bertubuh kecil, yang mampu hidup di banyak tempat di muka bumi. Terdapat beberapa jenis kelinci yang ada di dunia ini, jenis tersebut adalah Kelinci Eropa / European rabbit (Oryctolagus cuniculus),Kelinci Cottontail (genus Sylvilagus; 13 species), Kelinci Amami (Pentalagus furnessi, terdapat di Daerah Amami ÅŒshima Jepang)..

· Entrance to a rabbit burrow Habitat Kelinci
Kelinci mampu hidup di banyak kawasan di bumi dan mereka sangat menyukai hidup berkelompok. Kelinci Eropa yang terdiri dari banyak jenis, memiliki sifat menyukai membuat lobang di bawah tanah atau lobang diantara semak (perhatikan gambar) sebagai habitatnya.
Ekosistim yang banyak dihuni kelinci adalah padang rumput, hutan, semak belukar. Kelinci juga mampu beradaptasi dengan padang pasir maupun daerah yang basah. Lebih dari separo populasi kelinci dunia hidup di Amerika Utara. Selebihnya mereka hidup tersebar di Eropa, India, Sumatra, Jepang danj Afrika.
· Karakter Kelinci
Kelinci memiliki karakter selalu siaga pada lingkungan sekelilingnya dan akan bereaksi ageresif untuk menjauhi ancaman yang berada disekitarnya. Mereka mampu melakukan pengamatan terhadap lingkungan dengan jangkauan yang jauh. Sehingga kelinci merupakan
hewan yang sangat aktif.
· Perkembangbiakan
Kelinci betina akan memasuki siap kawin bila memang betul betul telah dewasa, dengan jumlah uterus yang sepasang memungkinkan untuk memiliki jumlah bayi kelinci lebih dari satu (multiple impregnations), biasanya kelinci betina mampu hamil dengan jumlah anak 12 – 13. Masa menyususi anak kelinci berlangsung selama 30 – 32 hari. Kelinci jantan umumnya menjadi steril selama bulan-bulan musim kemarau.
· Bahan Makanan Kelinci
Kelinci termasuk hewan herbivora yang makanan utamanya adalah rumput hijau, semak dandaun tumbuhan hijau lainnya. Oleh karena itu kelinci sangat menyukai pakan yang berkadar cellulose (zat gula tumbuhan) berkadar tinggi, yang justru sangat sulit dicerna oleh pencernaan kita.
Kelinci mencerna bahan makanan yang kasar tersebut, pada periode merumput yang membutuhkan waktu lebih dari ½ jam. Waktu perioda merumput ini akan lebih panjang pada keadaan iklim yang tidak mendukungnya.
Proses penghancuran bahan pangan hijaun berlangsung di cecum besar, bagian usus yang merupakan bagian usus yang terletak antara usus besar dan usus kecil. Dalam cecum banyak terjadi sisbiosis bakteri yang membantu berlangsungnya pencernaan cellulose dan produksi vitamin B.
· Budidaya Kelinci
Gambar Kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang siap di budidaya
Kelinci budidaya bisa kita usahakan dengan membuatkan kandang, dengan ukuran agak longgar guna keperluan gerak kelinci (exercise). Apabila kita memiliki cukup ruangan bebas di sekeliling rumah, bisa saja kelinci dibiarkan lepas berkawanan. Tetapi unsur keamanan tetap diperhatikan sehingga kelinci tidak lepas kea lam bebas. Kelinci yang dikandang sebaiknya diberi pakan “konsentrat” secukupnya dan hijauan segar. Di negara maju kelinci sengaja di budidaya untuk keperluan baju penghangat yang dibuat dari bulu kelinci dan keperluan konsumsi daging kelinci
Gambar Daging kelinci



Ir. Bambang Sukmadji Guru MA Futuhiyyah 1. Mranggen Demak JATENG,

Senin, 07 Maret 2011

Apa makanan padat tradisional untuk kelinci?

1). Bekatul (padi). 2). Ampas tahu. 3) Atau campuran bekatul-ampas tahu. 4). Ubi jalar (putih)
Pada setiap pakan memang sering ada problem pada selera. Hal ini wajar saja sebab tak semua makanan enak bagi lidah. Solusi yang tidak beresiko adalah dengan memberikan campuran dengan gula jawa. Kita tahu, gula jawa tidak beresiko sebagaimana gula pasir/batu bagi kelinci.Gula jawa juga menambah energi. Tetapi harus diingat pula campurannya sedikit saja. Pada bekatul cara pemberiannya seperti biasa. Bekatul dikucuri air panas (supaya bakteri/kuman jahat pada mati).
Pada air panas itulah remukan gula jawa diaduk sampai cair. Sedikit saja. Sebab rasa manisnya cukup kuat dan menarik selera makan kelinci. Kalau sudah tidak panas baru berikan makan. Saat mengaduk, baik itu bekatul maupun ampas tahu mestinya tidak memakai tangan kosong, melainkan pakai sendok atau kayu supaya kalau tidak termakan habis ampas tahu dan bekatul tidak membusuk. Ingat, tangan manusia banyak bakteri. Bukan soal bahaya bakterinya, tetapi soal pembusukannya. Sekian dulu panduan praktisnya. Tulisan ini terinspirasi dari buku Kelinci Domestik, perawatan dan pengobatan. Salam sukses KKI. Harnita-bogor.

Minggu, 06 Maret 2011

Kelinci, Lucu dan Menggemaskan

Bogor - Siapa tak kenal hewan satu ini. Kelinci. Hewan mungil dan lucu. Dia disukai mulai dari anak- anak hingga orang dewasa. Para hobis juga banyak yang mengoleksinya.
Kelinci saat ini banyak di gemari, dan dijadikan hewan peliharaan. Bahkan kerap di jadikan hadiah untuk keluarga dan sahabat dekat. Ini adalah kelinci jenis anggora. Bulunya lebat dan sangat manja. Jika dirawat dengan baik, bulunya akan tampak lebih indah.
Sedangkan ini adalah kelinci jenis rex satin. Bulunya pendek dan tubuhnya berukuran mini. Bulunya berwarna-warni. Beragam jenis kelinci banyak tersedia di toko hewan peliharaan atau pet shop dan peternak kelinci.
Ada jenis lainnya lagi, seperti kelinci dutch, dwarf, lyon dan polish. Bahkan ada kelinci jenis lop, yang kupingnya turun ke bawah. Perawatan kelinci mudah dan murah. Sehari diberi makan dua kali, pagi dan menjelang malam. Makanannya sayuran segar, ataupun pelet khusus makanan kelinci.
Kelinci juga memerlukan air untuk minum. Dalam sehari, kelinci minimal minum air setengah liter. Semakin besar badannya, semakin banyak pula kelinci meminum air.
Untuk menjaga kesehatannya. Mulut dan kuku kelinci harus rajin diperiksa. Jika kukunya terlalu panjang, harus dipotong.
Agar kelinci tampak lebih cantik, bulunya harus sering dirapikan dengan sisir.Selain itu, setiap satu minggu sekali dimandikan. Kelinci juga dapat diberi aksesoris berupa pita, atau diberi baju.
Di sejumlah pet shop harga kelinci bervariasi, mulai dari seratus ribu hingga lima ratus ribu rupiah per ekor. Harganya jauh lebih murah jika membeli langsung dari peternak kelinci.
Gusti Merdeka merupakan salah seorang peternak kelinci. Di rumahnya di Bogor, Jawa Barat, dia memelihara lebih dari 10 jenis kelinci. Diantaranya jenis anggora, loof dan rek.
Untuk pemasarannnya gusti kerap menyelenggarakan kontes kelinci di sejumlah mal dan pusat perbelanjaan. Selain itu, dia juga memasarkan kelinci koleksinya melalui internet.
Sinto Syam merupakan pemilik istana rabbit. Di lokasi peternakan kelincinya di kawasan Ciomas, Bogor Jawa Barat, dia memelihara lebih dari 15 jenis kelinci.
Koleksi terbaiknya, kelinci jenis anggora, san fuzzy loff. Kelinci jenis ini kini sangat digemari para hobis kelinci.
Kelinci dapat dijadikan alternatif hewan peliharaan di rumah. Karena bebas penyakit, serta perawatannya mudah dan murah. Selain itu, memelihara kelinci juga dapat menghilangkan stress. Karena bentuknya yang cantik dan menggemaskan.

Jumat, 04 Maret 2011

Mitos Kelinci



Mitos  1
Anda dapat membiarkan kelinci di lapangan dan akan baik-baik saja.
- AnnG

Kebenaran: kelinci sekali dilepaskan ke alam liar, dalam banyak kasus, cepat menjadi makanan bagi predator , apakah mereka anjing atau kucing . Jika mereka selamat dari predator, mereka masih harus menghadapi tantangan penyakit, keracunan, dan kelaparan.

Mitos  2
Kelinci bisa hidup hanya wortel, selada, dan kubis.
- Leah

Kebenaran: Sama seperti orang, kelinci membutuhkan makanan seimbang dari vitamin dan mineral serta protein dan serat. Dan seperti orang-orang, mereka tidak dapat bertahan hidup pada makanan terbatas hanya dua atau tiga jenis, terutama jika salah satu jenis.Cara termudah untuk menyediakan kebutuhan nutrisi kelinci adalah untuk menemukan seorang pedagang yang menjual pakan pellet kelinci kualitas yang baik. Kemudian Anda dapat menambahkan wortel sebagai hadiah.

Mitos  3
kelinci A dapat ditangkap dari telinga.
- Stealth Dog

Kebenaran: kelinci tidak akan tahan. Cobalah memiliki seseorang menarik telinga Anda jika Anda ingin melihat bagaimana rasanya! Cara yang tepat untuk mengambil kelinci adalah dengan mengambilnya dari bagian bawah, mendukung tubuhnya dengan kedua tangan.
- D. Wanda Twellman

Mitos  4
Kelinci tidak membutuhkan air.
- Lynelle

Kebenaran: Tidak ada yang tahu pasti bagaimana mitos ini dimulai. Salah satu kemungkinan adalah jarang melihat kelinci liar minum. Penjelasan lain adalah bahwa kelinci liar makan sayuran segar penuh dengan embun, sehingga kelinci tidak membutuhkan air. Tapi kelinci domestik yang makan pelet, pakan kering benar-benar membutuhkan air minum segar.Tanpa itu, mereka tidak akan makan.
- D. Wanda Twellman

Mitos  5
Mungkin mitos terburuk di luar sana adalah bahwa kelinci bayi yang disapih dan siap untuk dijual pada 3-4 minggu usia. Jadi banyak orang berpikir bahwa karena kelinci sedang makan makanan padat pada usia tersebut siap berada jauh dari ibu.
- Lynelle

Kebenaran: Seekor kelinci bayi yang baru berumur tiga atau empat minggu masih memerlukan air susu ibunya walaupun mungkin bisa mengunyah makanan padat. Menyapih secara paksa dapat menyebabkan masalah serius nanti.

Mitos  6
Kelinci adalah binatang jorok.

Kebenaran: Tidak, itu karena orang-orang yang tidak membersihkan kandang cukup sering.
- Maya

Mitos  7
Induk betina akan membunuh anak-anaknya jika Anda menyentuh mereka.
- Fluff �N Stuff Rabbitry (est 1987)

Kebenaran: Dalam banyak kasus, Seekor induk betina yang biasa disentuh tidak akan keberatan pemiliknya memegang anak-anaknya. Tapi kadang, Anda menemukan ibu yang protektif. Setiap kelinci mempunyai sifat masing-masing.

Mitos  8
Sang ibu akan bergelung dengan bayi di nestbox dan tetap hangat sepanjang malam.
- Lynn Gandum

Kebenaran: Induk betina benar-benar menghabiskan waktu yang sangat sedikit dengan anaknya. Hal ini untuk membantu mencegah deteksi oleh berbagai predator. Dia membangun sarang rumput, jerami, menarik bulu dada dan perutnya dengan demikian dapat meninggalkan anaknya nya di sarang yang nyaman dan hangat, kecuali untuk memberi mereka makan sekali atau dua kali dalam periode 24 jam. susu kelinci termasuk yang �terkaya� di dunia binatang, yang memungkinkan jarang menyusu.

Mitos # 9
Kelinci betina dapat sukses dikembangbiakan hanya selama dua tahun pertama hidupnya.

Kebenaran: Banyak yang masih mampu memiliki anak sampai mereka enam tahun.
- Mary

Mitos  10
Anda dapat mengetahui segala sesuatu yang perlu Anda ketahui tentang seekor kelinci dari sebuah silsilah.(Pedigree)

Kebenaran: silsilah hanyalah sebaik apa yang ingin orang tuliskan. Siapa pun dapat memalsukan sebuah silsilah untuk membuat kelinci tampak lebih baik. Anda harus tahu siapa yang Anda hadapi, dan jika Anda merasa tidak nyaman, pergi ke tempat lain untuk melakukan pembelian Anda.

Kelinciku, Mengapa Mati?

Ada banyak penyebab kematian anak kelinci di bawah umur 3 bulan. Namun dari sekian banyak penyebab tersebut mayoritas disebabkan oleh pola penyapihan yang tidak beres. Mari kita memakai paradigma yang rasional dalam hal ini. Anak kelinci butuh pasokan Air Susu Induk (ASI) sejak lahir hingga umur antara 32-37 hari. Ini normalnya. Sebagian ada yang mencapai 42 hari masih menyusu. Jika disapih dibawah umur itu, dampak yang nyata ialah kurang gizi. Rumput yang dimakan sejak umur 17-35 hari sesungguhnya belum cukup untuk mengganti gizi ASI. Anak-anak lucu ini selain memang secara naluriah sangat bergantung pada asupan gizi dengan pola yang nikmat dengan cara menyusui induknya, juga butuh gizi yang cukup dari ASI sebagai energi. Tak heran jika banyak kelinci yang disapih dibawah umur 35 hari sering murung dan lesu.
Sekalipun sebagian kelinci tidak mengalami masalah yang fatal disapih di bawah umur standar itu tetapi tetap saja hal itu tidak baik. Hanya sedikit yang tahan hidup lama. Bagi yang tidak tahan dan selalu kangen dengan ASI kelinci stres, setelah stress ia akan males makan rumput atau konsentrat. Di situlah benih-benih kematian berkembang, apalagi dicampur dengan kelinci lain yang mungkin dirasakan tidak membuat nyaman dirinya. Kalaupun kelinci sudah menyusui sampai lebih 35 hari, kita pun tidak boleh memisahkan dari induknya secara mendadak, butuh proses pemisahan berpola, misalnya pagi dipisah, sore dikumpulkan kembali. Pola ini bias dilakukan antara 4-6 hari.
Bagi kelinci anak, sebagaimana manusia, peranan Ibu bukan semata menyusui, tetapi juga sebagai pelindung. Lihatlah dengan fakta di mana sang induk setiap waktu selalu memberi kasih sayang pada anak-anaknya dengan cara menjilati atau menikmati kebersamaan saat makan dan tidur. Dari sisi psikologi ketergantungan ini membuat anak-anak sulit berpisah. Makanala dipisah secara mendadak sering mengakibatkan stress dan kehilangan selera makan, bahkan selera hidup. Kita harus paham dan sadar bahwa sebagian dari kelinci kita memiliki daya tahan tubuh yang berbeda, seperti manusia. Ada yang mudah sakit dan ada yang kebal penyakit. Sebagai langkah aman, maka kita mesti memberlakukan semuanya sebagai kelinci yang rentan penyakit, terutama stress.Dengan cara itu kita bias menjaga anak-anak kelinci dari kematian. Anak kelinci yang dipisah secara mendadak biasanya mudah terserang bakteri ganas semacam Pasteurella multocida, enterotoxemia (yang mendorong produksi gas dan mengakibatkan bloat/kembung) atau bahkan bisa jadi mengakibatkan stress akut dengan penyakit caecal impaction (mati secara mendadak).
Maka, kalau ada pertanyaan, mengapa banyak kelinci anakan yang dibeli itu mati? Jawaban mendasarnya mudah, yakni pola penyapihan yang tidak beres, selain karena masalah stress akibat perjalanan kendaraan tentunya.
Tradisi baru.
Seharusnya kita memang memulai tradisi baru dalam hal penyapihan ini. Jika mau aman, seyogianya kelinci anak diperjual-belikan setelah umur 3 bulan. Mutazim Fakkih, Ahli Kelinci dari Klaten mengatakan, “saya tidak akan pernah melepas kelinci saya di bawah umur 3 bulan. Sebab kalaupun tidak mengakibatkan kematian, biasanya anakan itu jelek untuk indukan. Induk yang baik adalah yang dirawat secara baik sejak kecil, terutama sehat bersama sang induk,” ujar pemilik kelinci Indukan berjumlah lebih seribu ekor ini. Menurut Tazim, ia tidak merasa rugi terbebani pakan selama pemeliharaan anak-anak kelici selama 2 bulan. Sebab ia bisa merasionalisasikan harga jual dengan biaya pakan dan perawatan. Dengan cara itu Tazim membuktikan angka kematian kelinci sangat rendah dan mereka yang hidup bisa menjadi indukan berkualitas.

Rabu, 02 Maret 2011

Rabbit on the Moon - A Short History of Easter RON WESTMAN

HILLARD'S ARTICLE reveals that Easter and its customs have ancient and nearly universal origins, roots which were concerned with the most basic aspects of life.
Our friend the Easter Hare (or Bunny, as you prefer) and his cart of eggs are borne of those roots. To know how this myth became associated with Easter requires that we examine Easter's association with a number of ancient symbologies.
LUNAR ASPECT
Easter is not really a solar festival, but rather one of the moon. The name Easter comes to us from the Saxon Eostre (synonymous with the phoenician Astarte), goddess of the moon. From the most ancient times, this goddess was the measurer of time. Her name as we know it (moon) comes from the Sanskrit mas—from ma, to measure— and was masculine (as it was in all the Teutonic languages).
Although this seems to suggest some confusion of sex, we can assume from the earliest mythologies that the deities were androgynous and sex depended upon the relationship to causes, whether active or passive. Since the measurement of time was an active process, the full moon was considered masculine.
According to an ancient document1 the moon as measurer of our days was chosen over the sun, since it seemed most natural to adopt a system that harmonized both the cosmos and humanity. The most likely choice was manifest in the cycle of the moon and the physiological phenomenon of mother and child. The lunar month of 28 days (four weeks of seven days each) gave 13 periods in 364 days, equivalent to the solar year of 52 weeks; thus the method of measuring by lunar terms. (And here we can make a connection between the female estrus and the goddesses Eostre and Astarte.)2
How, though, do these revelations about our lunar measurer relate to the Easter Bunny or, more appropriately, the Easter Hare?
A clue to the answer is found within the paintings and fables of artists and storytellers of the Far East. These artists often painted the moon with rabbits racing across its face. The Chinese, in particular, have represented the moon as a rabbit pounding rice in a mortar.
The rabbit's association with the moon is partly explained by two stories. In one Buddha places him there as payment for a favor in which Rabbit voluntarily gave himself as food for one of Buddha's hungry friends. In another, a rabbit, with nothing else to offer a hungry, weary Indra, jumps into a fire, cooking himself for the deity (a timeless example of humankind's self-serving fables). Out of gratitude, Indra placed the rabbit in the moon.
If we consider the phases of the moon in its waxing (masculine) and waning (feminine), and accept the notion that the moon at full intensity is the Destroyer of Darkness or, as Hillard says, "sign of new life and the messenger of immortality," we can appreciate the honored position to which the rabbit has ascended.
A number of explanations account for this hare/moon symbiosis. One is that the hare is nocturnal and feeds by night; another is that the hare's gestation period is one month long. And, it was believed that a rabbit could change its sex—like the moon. Other stories in Sanskrit and Hindu connect the rabbit to the spots on the moon (related to the story above); to stories of hares dwelling upon the shores of the moon; and as mortal enemy of the lion (sun).
EGYPTIAN EYE OPENER
A more important connection can be found exclusively within the hare, who unlike the rabbit is born with his eyes open. The Egyptians called the hare Un, which meant open, to open, the opener. Un also meant period. Thus the rabbit became a symbol for periodicity in both the lunar and human sense of the word. The hare as "opener" symbolized the new year at Easter; and fertility and the beginning of new life within the young.
Now that we've made the connection of the Easter Hare to the moon and procreation symbolism we can see his connection to the Easter egg, which also has ancient but more obvious symbolic roots. However, the fairly recent pairing of the hare and egg is largely a product of artistic license and image appropriation, introduced to this country just before the turn of the century by European confectioners. Adhering to common older customs they used the celebrated Easter eggs to make cakes in the image of hares and gave them to the children.
LOSS OF MYTH
Today, there is little, if any, cultural awareness as to the origins of popular myths such as the Easter Bunny. This lack is due to the proliferation of imagery, caused by the mechanization of the image making processes and to the marketplace use of popular imagery to sell products. The ancestors of our Easter Bunny and a host of other traditional symbols are now just so much flotsam and jetsam, awash in a sea of imagistic excess.
Entering another spring—another Easter—we might reflect on this loss, since our myths developed out of a real need to pass along information and instruction regarding the essential inner realities of human life.

Kelinci Angora

Kelinci Angora English. Kelinci angora berat badannya baik yang jantan maupun yang betina 2,7 kg atau lebih.Kelinci dipelihara sebagai penghasil wool dan sebagai pet (binatang kesayangan). Wool angora tumbuh panjang kira-kira 6-8,5 cm setiap 3 bulan atau 2,5 tiap bulan (Nugroho, 1982).

Gambar 1. Kelinci Angora

Anggora Prancis. Wool yang dihasilkan dari kelinci ini hamper sama dari wool Anggora Inggris hanya lembut dan pendek. Akan tetapi hasil keseluruhan tiap tubuhnya lebih banyak (Nugroho, 1982).

New Zeland. Kelinci berasal dari Amerika, berwarna merah atau hitam, mata berwarna merah muda, bulu padat, berat dewasa sekitar 4-5 kg. merupakan tipe kelinci pedaging, cepat dewasa, anak cepat sapih, dan puncak produksinya sekitar 3 tahun (Nugroho, 1982).

Gambar 2. Kelinci New Zealand

Californian. Berasal dari Amerika, bulu berwarna putih, telinga, kaki, dan moncong berwarna hitam. Berat kelinci dewasa sekitar 43,5 kg. kelinci ini mudah beradaptasi, merupakan tipe pedaging dan hias, cepat tumbuh dan saying pada anak-anaknya (Nugroho, 1982).

Lop. Kelinci ini berwarna hitam, kuning, coklat, bercak-bercak putih, telinga tegak. Berat dewasa 4,5 kg dan air susu berlimpah, merupakan tipe pedaging dan hias (Nugroho, 1982).

Gambar 3. Kelinci Lop

Flamish Giant. Kelinci ini berwarna putih,kuning, coklat, abu-abu atau hitam. Berat dewasa 6,5 kg dan leher sering bergelambir (Nugroho, 1982).

Dwarf Lop. Adalah kelinci kerdil, berasal dari Lop Perancis yang disilangkan dengan Dwarf. Berasal dari Belanda, berat kelinci ini 1,5-1,8 kg (Nugroho, 1982).

Jenis-Jenis Ras Kelinci

Ras kelinci memiliki ukuran, warna dan panjang bulu, pertumbuhan dan pemanfaatan berbeda-beda antara satu dan lainnya.Ada lebih dari 72 jenis yang menyebar dari segala penjuru dunia. Tapi dari sekian banyak ras, saat ini beberapa ras termasuk kelinci ternak yang di kembangkan secara komersial di negara-negara Eropa, Amerika, dan bahkan Bandung (hehehe salah ya, Indonesia maksudnya). Ras-ras kelinci tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Angora
Asal usul kelinci ras Angora kurang jelas. Konon, berasal dari kelinci liar yang berkembang secara mutasi dengan spesifik berbulu panjang. Angora pertama kali di temukan dan di bawa oleh pelaut Inggris, kemudian di bawa ke Perancis tahun 1723. Tahun 1777 Angora menyebar ke Jerman . Tahun 1920 meluas ke negara-negara Eropa Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai kini Prancis menjadi pusat peternakan kelinci Angora terbesar yang menhasilkan wool. Angora dewasa berbobot 2.7 kg, baik jantan maupun betina. Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan, membuat kita hatus rajin mencukurnya 6-8 cm tiap tiga bulannya. Karena kalo di biarkan tumbuh, bulunya akan cenderung kusut dan menggumpal, gak cantik lagi deh . Angora
2. Lyon
Sesungguhnya lyon adalah angora inggris yang tidak jadi kupingnya pendek, wajahnya di penuhi bulu-bulu panjang, mirip seperti lion (singa) tapi yang ini sih gak serem, malah cenderung lucu. Karena masih saudara dekat dengan angora, maka tiap 3 bulan sekali kita harus rajin mencukur bulunya yang cepat tumbuh.
3. American Chinchilla
Kelinci ras ini dibedakan jadi tiga tipe, yaitu standar (bobot dewasa 2.5-3 kg), besar (bobot dewasa 4.5-5 kg), giant (bobot dewasa 6-7 kg). Semua di manfaatkan untuk ternak dwiguna yaitu produksi fur dan daging. Kelinci raksasa alias Giant Chinchilla merupakan hasil persilangan antara Standard Chinchilla dan Flemish Giant.
4. Dutch
Ras dutch (Belanda) sangat terkenal di seluruh dunia sebagai hewan hias piaraan. bobot dewasa jantan dan betina antara 1.5-2,5 kg. Betina bersifat keibuan fertilitasnya tinggi. Setiap kali melahirkan, kelinci menghasilkan anak 7-8 ekor. Warna bulunya khas, melingkar seperti pelana berwarna putih dari punggung terus ke leher sampai kaki depan bagian belakang dan kepala hitam,cokelat atau abu-abu.Moncong dan dahi putih. Kaki depan seluruhnya putih.Kaki belakang hitam atau warna lain dengan ujung kaki putih.Ada pula yang sekaligus memiliki 3 macam warna, sering di sebut Tricolored Dutch.
4. English Spot
Ras ini berwarna putih dengan tutul-tutul hitam. Sepanjang punggung ada garis hitam, dari pangkal telinga memanjang sampai ke ujung ekor. Perut bertutul-tutul hitam seperti puting susu. Telinga hitam, mata dilingkari bulu hitam, sehingga tampak seperti memakai kaca mata. Hidung diliputi bulu hitam berbentuk kupu-kupu.
5. Himalayan
Ras ini sekarang lagi banyak banget di cari, naik daun deh, harganya masih selangit sekarang. Banyak yang meyakini asalnya dari Cina sebab di sana banyak di jumpai kelinci ini. Mula-mula di bawa dari cina ke Eropa sebagai pengisi kebun binatang dan dikenal dengan nama ‘Kelinci hidung hitam dari Cina’. Warna hitam pada kaki mulai timbul pada umur 3-4 minggu, mula-mula pucat lalu menjadi hitam. Himalayan yang disilangkan dengan New Zealand White, anak-anaknya menyerupai Himalayan. Kalau disilangkan dengan kelinci berwarna lain, keturunannya tak ada yang menyerupai Himalayan. Sekian dulu yaaa penjabaran tentang aneka ras kelinci….lain waktu saya posting untuk beberapa ras lainnya…

Selasa, 01 Maret 2011

Kelinci Sumatera, Kelinci Paling Langka Di Dunia

Kelinci sumatera atau Nesolagus netscheri tercatat sebagai kelinci paling langka di dunia. Hewan ini dinyatakan hampir punah oleh International Union for Conservation of Nature. Sebelumnya, hewan ini pernah dikira punah hingga pada tahun 1990-an terfoto oleh seseorang.
Kelinci ini terletak pada tempat yang sangat terisolasi, hanya terdapat di hutan-hutan Bukit Barisan, Sumatera. Karena mereka terletak di tempat yang sangat terisolasi, informasi tentang perilaku dan habitatnya sangat minim. Bahkan, masyarakat setempat tak memiliki bahasa lokal untuk menyebutnya dan ada yang tak menyadari keberadaannya.

Kalau ada informasi tentang kelinci ini, itu hanyalah bahwa kelinci ini aktif pada malam hari. Di siang hari, mereka menghabiskan waktu untuk bersembunyi di dalam liang yang ditinggalkan hewan lain. Sejauh ini, tak ada bukti bahwa mereka menggali lubangnya sendiri.

Kelinci sumatera terlihat menarik sebab memiliki warna bulu yang bermotif garis. Diperkirakan, warna bulu tersebut dimiliki agar kelinci itu bisa menyesuaikan diri dan bersembunyi di dasar hutan hujan tropis. Secara umum, kelinci ini memiliki bulu yang tebal dan lembut, garis-garis yang berwarna coklat kacang, serta satu garis yang memanjang dari tengkuk hingga ekor. Ciri lainnya adalah memiliki ekor warna merah, berbobot lebih kurang 1,5 kg, dan telinga yang lebih kecil dari kelinci umumnya.

Soal mencari makan, kelinci ini ternyata juga tak seperti hewan lainnya yang berkeliling wilayah tertentu. Mereka memilih untuk hanya berada di daerah sekitar liangnya dan memakan tanaman apa saja yang ada di sana. Tentang reproduksinya, belum ada data yang cukup jelas karena kajian tentang jenis kelinci ini jarang.