Rabu, 29 Juli 2009

Perencanaan pengembangbiakan kelinci

Sebagai seorang peternak, pertanyaan mendasar yg sering terlintas dibenaknya adalah “Setahun bisa ngelahirin berapa anak???”. Hal ini tentu saja sangat wajar mengingat semakin besar jumlah anak yg dilahirkan/tahunya berarti semakin besar pula pendapatan yg akan diperoleh. Lalu,..berapakah jumlah anak yg mampu dilahirkan oleh seekor kelinci?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu saja kita harus memiliki data ttg lama mengandung dan lama seekor kelinci menyapih anaknya. Berikut adalah data yg bersumber dari James Blakely & David H.Bade

Kawin Ulang (Hari)

Jarak antar litter (Hari)

Jumlah litter/tahun

Lama penyapihan (Hari)

14

21

28

42

45

52

59

73

8

7

6

5

28

35

42

46

catatan : jarak antar litter adalah jarak antara kelahiran yg satu dengan kelahiran berikutnya

Data di atas dihitung dengan mengasumsikan bahwa suatu kelinci indukan mengandung selama 28-35hari. Dari data tersebut terlihat jelas bahwa semakin pendek lama penyapihan(lama anak kelinci menyusui dan tinggal bersama induknya) maka semakin banyak jumlah kelahiran pertahunya. Kelinci yg menyapih anaknya selama 14 hari memiliki kesempatan untuk melahirkan sebanyak 8 kali/tahun. Artinya jika setiap kelahiran kelinci tersebut melahirkan 6 anak kelinci, maka setiap tahunya seekor kelinci dapat melahirkan 48 ekor anak kelinci..jumlah yg cukup banyak bukan? :)

Tapi yg menjadi pertanyaan bagaimanakah kualitas anak kelinci tsb?Yup,..sudah pasti kualitas anak kelinci tersebut tidak sebaik mereka yg disapih selama 35 hari. Semakin singkat usia penyapihan maka bisa dipastikan bobot dan kualitas anak kelinci tersebut semakin menurun. Semua ini tergantung kepada masing2 peternak, Kami sendiri di chandikarabbit menggunakan masa penyapihan minimal 1 bulan.

Semoga bermanfaat :)

“nyepen’gan”(red:megang) kelenci

Suka kelinci?berarti suka megang juga dong…nah tau gak cara memegang kelinci yg benar?

Banyak orang mengira cara memegang kelinci adalah dengan memegangkedua telinga mereka, atau kedua kaki mereka. Duhh…kasian kelincinya…

Kedua cara tsb adalah cara yg salah.., Telinga kelinci adalah organ yg tidak memiliki tulang sehingga cukup kuat untuk dijadikan tumpuan ketika Kita sedang mengangkat kelinci. Justru organ ini adalah organ yg kaya akan pembuluh darah tipis yg mudah rusak/pecah. Mengangkat kelinci dengan bertumpu pada kedua telinganya dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada telinga kelinci tsb. Begitu juga dengan mengangkat kelinci dengan bertumpu pada kedua kaki kelinci juga dapat mengakibatkan kelinci tsb cacat dan tidak dapat berjalan secara sempurna karena kaki yg patah.

Lalu bagaimana cara memegang kelinci???

Ada tiga cara,…

  • Memegang punggung kelinci. Biasanya hal ini dilakukan untuk kelinci kecil yg memiliki bobot antara 1-2kg. Lihat gambar paling atas.
  • Cara kedua adalah dengan memegang punggung kelinci dan bagian pantat kelinci. Cara ini sering dilakukan untuk kelinci yg berukuran besar yg memiliki bobot lebih dari 2kg seperti kelinci Plams. Lihat gambar tengah
  • Cara terakhir adalah dengan mengangkat kelinci seperti mengangkat piala. Cara ini biasanya dilakukan untuk melihat jenis kelamin kelinci tsb. Lihat gambar yg paling bawah.

Semoga bermanfaat :)

Taman Ria…

Mungkin salah satu bisnis yg bisa membuat awet muda adalah peternakan kelinci. Hari ini sy masuk ke peternakan dengan tubuh yg lunglai(kecapean),…yah seperti biasa,..pagi2 ke kandang, ngurus ini-itu,..mulai dari nyapu2, bikin pakan, hingga mengurus orderan. Rutinitas itu kadang membuat tubuh ini lelah…tapi pagi ini tujuan utama sy ke kandang adalah untuk mengambil foto Taman Ria yg baru saja jadi.Taman Ria???Yups,..Taman Ria,..Taman Ria adalah kandang khusus anak2 kelinci..kandang ini berukuran cukup besar dengan 2 tangga dan 1 jembatan, sehingga kelinci2 bisa berlarian dan bersuka ria.

Dengan tubuh yg letih sy mulai memoto…

jepret,..jepret….ziiiiing,….jpreeat…

moment demi moment sy abadikan dengan camdig pinjaman,…ketika sedang asyik memoto,..tanpa sy sadar sy mulai ketawa-ketiwi sendiri,..

Ternyata kelakukan kelinci2 tsb penyebabnya :P

Ada kelinci yg lg naik tangga,..turun tangga,..ngejar2 pakan,..hingga yg bergerumul untuk menghangatkan badan…

pufhhh,…senaaang rasanya melihat kelinci2 yg sehat dan ceria seperti itu… :)

.

.

.

Membuat kandang kelinci yu’…

Bagi seekor kelinci mungkin kandang memiliki arti lebih karena disitulah ia akan menghabiskan sisa umurnya. Mungkin baginya itu adalah sebuh rumah. Nah, sebagai pemilik kelinci, ada baiknya Kita mmperhatikan rumah kelinci Kita, supaya ia merasa senang dan betah.
Ada beberapa hal yg menjadi perhatian dalam membuat kandang kelinci, yaitu
  • Ukuran(Kebutuhan),
Untuk ukuran kandang, sesuaikan dgn kebutuhan. Misalnya Kita ingin membuat kandang untuk kelinci hotot, maka ukuranya tidak usah terlalu besar karena kelinci hotot adalah kelinci yg mini, cukup 60×50x50cm saja. Sedangkan jika kandang digunakan untuk jenis kelinci seperti plams dan new zealand, maka ukuran kandang harus lebih besar. Kami menggunakan ukuran kandang 70×50x50.
  • Bentuk
Untuk bentuk, ada baiknya sesuaikan dengan keadaan lapangan yg ada. Jika Kita tidak memiliki ruang terbuka(di dalam ruangan), maka kandang sebaiknya didesain berbentuk Box. Hal ini memudahkan jika nantinya Kita akan menambah jumlah kandang. Dengan menggunakan kandang berbentuk Box, penambahan kandang hanya tinggal meletakan disamping/diatas kandang lama, tentu dengan sedikit penyesuaian. Sedangkan jika Kita memiliki ruang terbuka/taman yg cukup, Kita bisa mengombinasikan antara kandang tertutup yg terbuat dari kayu dengan kandang terbuka yg terbuat dari kawat ram. Hal ini sangat baik bagi kelinci karena memiliki kesempatan bermain2 yg lebih leluasa. Pada kandang terbuka seperti ini bisa digunakan untuk 2-6kelinci betina dan 1 pejantan tergantung ukuran yg digunakan.
  • Sanitasi
Sanitasi yg baik akan membantu menjaga kesehatan kelinci yg Kita miliki. Usahakan kandang memiliki sanitasi yg baik dimana kotoran kelinci tidak menumpuk disuatu tempat tertentu sehingga menjadi sarang berkembang biak bakteri. Bangunlah kandang dengan memikirkan kemana air/kotoran akan mengalir, sehingga mudah bagi Kita untuk membersihkan kandang kelinci tersebut. Jika Kita belum bisa membangun sanitasi yg baik, lebih baik tempatkan kandang di atas tanah. Dengan menempatkan kandang di atas tanah langsung, kotoran berupa fese dan air seni dapat ternetralisir oleh tanah, sehingga bau tidak sedap dapat dihindari. Ini merupakan salah satu pengalaman Kami,…kandang Kami yg saat ini Kami gunakan menggunakan semen/plur pada bagian bawahnya. Namun hal tersebut justru menyebabkan bau tidak sedap karena kotoran dan air seni menggenang (tidak terserap oleh tanah), sehingga pada akhirnya Kami harus memasang talang/paralon untuk menyalurkan air seni ke bak penampung. Jika ingin me-nyemen/ngeplur lebih baik dilakukan pada bagian disekitar kandang(sekeliling kandang), tidak pada bagian bawah kandang.
  • Sirkulasi
Sirkulasi udara yg baik membantu menghilangkan bau tidak sedap dari kandang kelinci. Selain itu sirkulasi yg baik juga membantu kelinci untuk tetap aktif dan sehat
  • Interaksi dengan lingkungan
Usahakan untuk menggunakan bahan yg tidak menutupi/menghalangi interaksi kelinci dengan lingkunganya. Perbanyaklah menggunakan kawat ram sehingga kelinci tidak merasa dikucilkan/kesepian. Kelinci yg disimpan pada kandang ygtertutup(semua dindingnya terbuat dari bambu) bisa saja mengalami stress.
Nah, setelah mengetahui hal2 yg harus diperhatikan saat membuat kandang,..Kita lihat desain kandang kelinci ChandikaRabbit yuk,…
.
semoga bermanfaat :)

Komposisi Pelet Kelinci

Dear all,..Kami ingin berbagi ilmu mengenai komposisi pelet yg Kami dapattkan dari beberapa literatur. Walau Kami berhenti memproduksi pelet untuk sementara, tp rasanya tidak ada salahnya kl Kami membagi ilmunya,..siapa tau ada yg punya solusi atas permasalahan Kami atau bisa membantu menyempurnakan komposisi pelet Kami.

Pada dasarnya pelet dibuat untuk memenuhi kebutuhan gizi kelinci secara instan, artinya hanya dengan satu jenis pakan(pelet) semua kebutuhan kelinci terpenuhi, sehingga Kita tidak perlu menyediakan bermacam2 jenis pakan. Aturan dasar dalam membuat pelet adalah kandungan gizi, jd pelet boleh terbuat dari apapun selama gizi kelinci terpenuhi dan bahan yg digunakan aman.

Barikut komposisi pelet yg Kami dapatkan dari sebuah literatur,

1. Kelinci yg sedang dalam masa pertumbuhan,

  • Jagung Giling 62.5%
  • Bungkil Kedele 15%
  • Dedak Halus 20%
  • Tepung Tulang 1%
  • Garam 1.5%

.
2. Penggemukan (Kelinci pedaging)

  • Jagung Giling 42%
  • Bungkil Kedele 25%
  • Dedak Halus 30%
  • Tepung Tulang 1.5%
  • Garam 1.5%

.
3. Induk Produktif

  • Jagung Giling 52%
  • Bungkil Kedele 12.5%
  • Dedak Halus 22.5%
  • Tepung Tulang 1.5%
  • Garam 1.5%

.

Berdasarkan pengamatan Kami terhadap beberapa peternak yg sudah sukses, biasanya mereka memberikan pelet pada pagi hari sebanyak 20% masa tubuh, atau sekitar 200gram/ekor. Sedangkan pada sore harinya kelinci tersebut diberi sayur/rumput/wortel dalam jumlah yg sedikit(Hanya untuk cemilan dan menambah asupan serat). Kelinci yg mengkomsumsi pelet selalu diberikan air minum, karena kandungan air pada pelet bisa dibilang 0%. Komposisi diatas Kami dapatkan dari sebuah literatur,…namun Kami masih ragu karena didalamnya ada kandungan tepung tulang.

makan yu’ sayaang,…

suatu hari Ibu(orang tuanya Dimas) main ke kandang,…ibu ngeliat ada kelinci yg kuruuuuus bgt,…g mau makan…

ibu ngerasa kasian,…trus kelincinya dielus2,…diajak ngobrol,…diajak main,…dan dirayu2 untuk makan,…

“makan yu’ sayang…”

tp kelinci tsb tidak bergeming…dia tetap tidak mau menyentuh sama sekali makananya…

“ayoo,…kl g mau makan nanti disentlik lho,…” ucap ibuku sambil bercanda…

funny-rabbit

keesokan harinya ibu dateng lg ke kandang…si kelinci tetap blum mau makan…

“nakal y…koo g mau makan ???” oleh ibu kelincinya pun disentlik (pelan,…sentlik sayang :) )

hehehe,…..

ternyata,…setelah disentlik kelincinya pun mau makan,… :)

sambil makan,…sambil dielus2…

..

.

percaya atau tidak,…pengalaman Kami membuktikan kl ternyata hewan peliharaan mmg harus dipelihara…tidak hanya pakan, kandang, sanitasi, obat,…tp juga perasaanya…

Kita harus meluangkan waktu bersama peliharaan kita,…mengajaknya main, ngobrol, dll

Ada kelinci yg ribuuuuuut sekali…dia g mau diem,…tp begitu didekati dan dielus2 langsung diam dan seperti merasakan sesuatu yg membuatnya nyamaaaaaaan sekali…

Jadi,…kl ada kelinci yg g mau makan,…g mau diem,…ato bertingkah aneh,…bisa jadi bukan penyakit fisik yg diderita,…tp psikis,…

Walaupun kelinci yg kita beli sepasang atau lebih dari 1,…tetap kita harus sering berinteraksi dengan mereka, karena kelinci2 tsb berada disekitar kita,…dan sudah sewajarnya kl mereka merasa nyaman dengan keberadaan kita. lagian, bukannya kita melihara kelinci untuk disayang kan ??? :)

Rabu, 22 Juli 2009

Kelinciku Jangan Sampai Mati...!!!

Bagaimana cara memelihara Kelinci kesayangan kita agar tidak mati...?!

Ntar kita bahas yaahhh...

Pada dasarnya hidup matinya makhluk hanya Tuhan yang tau... kita harus ikhlas, manusia hanya bisa berencana saja dibalik itu hanya KUASA ILLAHI ROBBI.

Tapi bagaimana agar kelinci kita terhindar dari kematian...!!
Yang terpenting adalah jaga mutu makanan, jangan pernah memberikan makanan atau sayuran basah karena akan mengakibatkan mencret.

Kemudian Jangan pernah melepas kelinci kesayangan kita di taman pada pagi hari, karena rerumputan yang ada di sekitar rentan dgn embun pagi yang mengakibatkan mencret.

Lantas apa makanan yang baik untuk kelinci kesayangan kita..? ha...ha...
Ternyata kelinci makan makanan apa yg di makan oleh manusia. Nasi juga dimakan sama kelinci, tapii.... eit....eit...!!! eng ing eng.....!!!!! sebaiknya menu makanan bervariasi, bila di pagi hari kita kasih nasi hangat.... siangnya di kasih sayuran atau rumput, tapi ingat kalo sayuran yg kita beli di pasar sebaiknya di cuci terus di keringkan jangan sampai sayuran tersebut basah...!!! kalaupun layu... itu lebih baik, trus malam nya kita kasih umbi umbian.. seperti Wortel atau Ubi Jalar (Ketela Rambat).

Kelinci sangat doyan makan.... tapi ingat jangan di kasih makanan yang monoton....!!!

Kelinci Pedaging

Akhir-akhir ini bisnis kelinci pedaging semakin diminati oleh sebagian pebisnis di tanah air, apalagi semenjak mewabahnya virus flu burung sebagian Rumah Sakit mengganti menu daging ayam dengan daging kelinci, perusahaan sosis-pun kini menghadirkan variant sosis kelinci untuk menggantikan sosis ayam. Bahkan Kami sempat terkaget-kaget ketika ada pelanggan yg berencana membeli 10.000 ekor kelinci pedaging dari Kami…woww…. :)
Sebenarnya bisnis kelinci pedaging sudah sejak lama dimulai oleh peternak-peternak di Indonesia, hanya saja karena tidak adanya forum/wadah yg mengakomodir para peternak menyebabkan distribusi kelinci pedaging tidak merata. Di suatu daerah jumlah kelinci pedaging menumpuk hingga peternak kebingunan untuk menyalurkanya, sedangkan di daerah lainya para bandar kebingungan memenuhi orderan. Kami pernah mendapat informasi ada seorang peternak yg kebingungan untuk menyalurkan kelincinya pada akhirnya membagikan kelinci miliknya secara cuma-cuma! Sayang saat itu Kami tidak ada :P
Memang bisnis kelinci pedaging gampan-gampang susah,…kelinci bukanlah komoditi primer(bahan pokok) yg dicari oleh masyarakat, sehingga pemerintah tidak merasa perlu untuk campur tangan dalam menentukan harga kelinci. Berbeda dengan harga sapi, ayam, atau komoditi peternakan lainya yg termasuk kedalam komoditi primer. Saat harga daging sapi melonjak, pemerintah langsung turun tangan untuk menekan kenaikan harga sapi,..tapi saat harga kelinci fluktuatif, pemerintah tidak akan turun tangan, sehingga pasar yg akan menentukan harga kelinci. Hal ini pulalah yg menyebabkan harga kelinci di tiap daerah berbeda-beda. Sehingga jika Kita ingin memulai berbisnis kelinci pedaging, Kita harus melakukan survei pasar terlebih dahulu dan melakukan perhitungan untung-ruginya. Tidak semua daerah di Indonesia cocok untuk bisnis kelinci pedaging.
Kendala utama dari beternak kelinci pedaging adalah jumlah orderan yg sering kali tidak sesuai dengan kemampuan peternak. Kebanyakan orderan yg datang meminta daging kelinci dalam jumlah yg sangat besar secara rutin. Bayangkan saja, rekan Kami pernah mendapatkan permintaan daging kelinci(sudah disembelih) sebanyak 2ton!! Umumnya berat karkas kelinci adalah 33% (sepertiga)berat hidup, artinya jika kelinci hidup memiliki berat 3kg, maka saat disembelih berat dagingnya hanya sebesar 1kg saja. Jika orderan tersebut menuntut pasokan sebanyak 2ton daging kelinci/bulan maka Kita harus menyiapkan 6ton kelinci hidup, atau 3000 kelinci/bulan. Tentu ini bukan hal yg mudah, banyak aspek yg harus dipikirkan, mulai dari tempat penyembelihan, pegawai, freezer,dll. Belum lagi orderan seperti itu biasanya bersifat profesional, artinya jika Kita tidak mampu memenuhi orderan sesuai kesepakatan kerjasama, maka Kita akan dikenakan denda. Rumit bukan???tapi itulah tantanganya :)
Nah,..sekarang jenis kelinci apakah yg cocok untuk bisnis kelinci pedaging?
Beberapa peternak menggunakan jenis kelinci flemish giant(plams giant), namun Kami sendiri lebih senang menggunakan jenis kelinci Lokal. Kelinci Lokal adalah kelinci yg tidak masuk ke dalam katagori kelinci hias. Biasanya kelinci jenis ini turunan/silangan dari kelinci New Zealand. Mengapa tidak menggunakan kelinci flemish?Karena kelinci flemish memiliki nilai jual yg lebih tinggi jika dijual sebagai kelinci hias dibandingkan jika Kita jual sebagai kelinci pedaging.
Gimana,..ada yg tertarik mencoba berbisnis kelinci pedaging ? :)

Gelegar Festival Kelinci Nasional 2009 Bandung Barat

lopFestival Kelinci Nasional Bandung Barat dilaksanakan 13 Juli 2009. Ribuan pengunjung memadati area Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sejak jam 07:00 sampai sore. Sedianya acara Kontes Kelinci akan diusahakan selesai pada jam 15:00, tetapi karena pesertanya membludak, acara baru selesai pukul 09:00 malam. Luar biasa. Usaha dan kerja keras panitia dari paguyuban peternak kelinci Bandung di bawah komando Asep Sutisna akhirnya membuahkan hasil yang gemilang. “Antusiasme masyarakat ternyata sangat besar. Saya tidak menyangka bisa demikian, ” Ujar Mamur Suriaatmadja, Promotor Nasional Kelinci era 1980an. Dari jumlah peserta pemilik kelinci yang mencapai 100 orang, terdapat lebih 600 ekor kelinci dari beragam jenis yang diikutkan Festival. Setiap peserta (kelinci) hanya dikenai biaya pendaftaran Rp 25.000. Akibatnya banyak peserta yang membawa empat, enam, bahkan ada yang mengikutkan sembilan ekor kelinci,” Ujar salahsatu panitia di meja registrasi. “Kita kurang persiapan karena acara ini bukan murni dari paguyuban, melainkan diajak kerjasama oleh BBPP. Persiapan hanya dua minggu. Coba kalau dua bulan sebelumnya,” komentar Asep Sutisna. Sekalipun sukses besar dari acara tersebut sebenarnya Asep kurang puas karena banyak sarana yang kurang dipersiapkan, seperti dokumentasi kepanitiaan dan konferensi pers. Namun demikian Asep berterimakasih kepada semua pihak yang telah meluangkan waktu di hari senin sepanjang hari dari pagi hingga larut malam untuk kelangsungan kesuksesan tersebut. (Ganjar)

DSC00253DSC00306DSC00343DSC00234DSC00312DSC00386

DSC00389DSC00403juara 1 lop bppt 13 juli 2009DSC00468DSC00460DSC00456

Kenapa saya perlu membaca buku ini?

Karena saya seorang usahawan progresif yang sadar harus memanfaatkan peluang bisnis di setiap lini. Tak ada salahnya bagi saya melirik dunia peternakan atau dunia bisnis kelinci yang luar biasa menjanjikan dan bisa dilakukan di manapun saya berada. Sekalipun saya bukan peternak dan tidak akan beternak langsung tapi tidak ada salahnya saya melirik peluang potensi ternak dan bisnis kelinci. Cepat atau lambat saya akan masuk ke dunia perkelincian. Kemungkinan saya akan melakukan investasi untuk ternak kelinci kepada mereka yang sungguh-sungguh mau mengembangkan peternakan kelinci dengan modal saya. Membaca buku ini adalah langkah awal sebelum masuk ke kawasan luas dunia perkelincian. Bagi saya ilmu pengetahuan yang lengkap adalah kata kunci. Tuhan menganugerahkan akal budi kepada kita agar selalu cerdas memanfaatkan ilmu pengetahuan. Dan buku ini adalah sebuah karya baik karena membimbing ke arah pengetahuan di bidang tersebut.

Karena saya seorang ibu rumah tangga yang tidak ingin memubadzirkan waktu dan kesempatan memanfaatkan potensi bisnis sampingan dengan memelihara kelinci di rumah. Saya tahu bahwa kelinci bukan hanya penghasil daging, melainkan sebagai penghasil uang dan penghasil kebahagiaan sehari-hari. Kehidupan modern yang begitu keras membuat kita harus mengimbangi dengan banyak bergaul dengan satwa. Ibu rumah tangga adalah sosok yang paling tepat untuk mengelola kelinci, lebih tekun, pembersih, perhatian dan memiliki kasih sayang terhadap hewan. Anak-anak saya bahagia berhibur setiap saat dengan adanya kelinci di rumah. Tetapi banyak pengalaman ibu rumah tangga memelihara kelinci gagal. Saya sadar bahwa satu hal yang penting dari kegagalan itu ialah mengabaikan ilmu pengetahuan pemeliharaan. Dengan buku ini saya mendapatkan solusi praktisnya. Selain buku ini penting bagi pemelihara, juga penting sebagai pengetahuan kehidupan untuk anak-anak saya. Sekalipun buku ini berbicara tentang kelinci tetapi sesungguhnya sangat inspiratif untuk pembelajaran hidup sehari-hari.

Berbagai gambar kelinci dan petunjuk dalam buku ini sangat menyenangkan dibaca. Kita juga mendapat banyak ilmu pengetahuan tentang kandungan serat, perlunya keseimbangan pakan, kebersihan, perhatian dan lain sebagainya.

Karena saya seorang peternak kelinci. Selama ini saya sudah mengembangkan ternak kelinci. Pengalaman lapangan memang sangat penting, tetapi jika hanya mengandalkan praktek lapangan untuk mendapatkan ilmu terlalu lama. Solusi terbaiknya ialah membaca buku ini. Buku ini menghadirkan kiat-kiat praktis yang nampaknya banyak dikembangkan dari praktek sehari-hari di lapangan. Kalau selama ini buku pemeliharaan kelinci cenderung teoritis, maka buku ini berbicara lain dari yang lain. Tak ada ruginya mengeluarkan uang untuk sebuah pengetahuan yang dengan itu saya akan tahu banyak cara meraih sukses beternak kelinci.

Karena saya seorang pelaku bisnis di sektor agrobisnis dan agroindustri. Pada prinsipnya dunia pertanian tak pernah terpisah dari dunia peternakan. Tetapi tidak semua peternakan bisa dilakukan oleh kami. Pupuk adalah kebutuhan mutlak dunia pertanian. Dan pupuk kelinci termasuk air kencingnya adalah aset paling berharga untuk kesuburan tanaman. Saya harus membaca buku ini untuk mengetahui seluk beluk peternakan kelinci serta pemanfaatan pupuk kelinci.

Karena saya seorang pejabat publik. Sebagai pejabat saya harus kreatif mencari terobosan usaha yang menjanjikan rakyat banyak. Potensi kelinci selama ini saya dengar sangat menjanjikan, tetapi belum optimal dikembangkan. Melalui buku ini saya akan tahu bagaimana potensi itu digali, untuk kemudian akan kami jadikan pijakan menggulirkan ide beternak kelinci bagi masyarakat. Masyarakat tidak cukup diberikan bantuan modal dan dorongan moral semata. Ilmu pengetahuan adalah kata kunci untuk menuju tangga kesuksesan menjalankan usaha baru.

Menyapih (Weaning) Anak kelinci (Kits)

kits-smallbytesMenyapih adalah merupakan proses belajar bagi kelinci kecil untuk hidup mandiri dan terlepas dari ketergantungan induknya. Sebetulnya proses penyapihan ini tidak perlu dilakukan secara manual karena secara otomatis si induk sendiri yang akan melakukannya jika dirasakannya secara insting bahwa anak-anak mereka sudah dapat mempertahankan kehidupan mereka sendiri.

Tapi berhubung ada tujuan lain dari pemilik, terutama untuk mempercepat periode produksi dan agar si anak-anak kelinci ini dapat segera dijual maka mau tidak mau proses penyapihan harus segera dilaksanakan. Dan biasanya para pemilik/peternak memiliki periode tertentu dalam menentukan masa penyapihan, kira-kira pada anak kelinci yang berusia 1-1,5 bulan. Alasan lain mempercepat penyapihan adalah adanya kondisi tidak aman bagi si anak kelinci (dalam usia kurang dari masa penyapihan). Contoh yang sering terjadi adalah bahwa si induk tidak mau menyusui anaknya, atau meninggalkan anaknya begitu saja setelah lahir. Untuk hal ini akan kita pisahkan materi penulisannya pada kesempatan yang lain. Tulisan pada post ini adalah hanya untuk kategori normal penyapihan.

Sebetulnya kapan sich waktunya untuk menyapih kelinci?

Kelinci dapat disapih mulai usia 4 minggu, karena pada masa ini produksi susu dari si induk mulai sedikit dan sudah saatnya mulai memisahkan anak-anak kelinci dari induknya. Langkah awal penyapihan adalah dengan memilih anak kelinci yang memiliki tubuh paling besar dari kelompoknya untuk dipindahkan pertama kali. Kemudian pada 2 hari berikutnya lakukan kembali untuk anak kelinci yang lain. Lakukan hal ini sampai anak-anak kelinci semuanya terpisah dari induknya. Nah pada saat inilah si kelinci kecil mulai belajar untuk makan dan minum sendiri. Pada saat ini yang perlu diperhatikan adalah kondisi dari masing-masing anak kelinci tersebut, jika saja ditemukan salah satu dari mereka memiliki kesulitan dalam hal makan dan minumnya sehingga akan mengganggu pertumbuhannya maka kembalikan ia ke induknya dan biarkan ia bersama induknya lebih lama dibandingkan dengan yang lainnya.

Yang penting juga untuk diperhatikan adalah bahwa, kelinci-kelinci kecil ini sangat rentan sekali terhadap penyakit yang namanya diare. Kebersihan kandang, peralatan makan/minum dan pakan yang diberikan harus lebih diperketat. Penting juga untuk memperhatikan tanda-tanda yang bisa diketahui apakah anak-anak kelinci ini ada yang terserang diare.

Masa-masa kritis dari proses penyapihan ini adalah sampai si anak kelinci memiliki usia 2 bulan, jika mereka semua dapat melewati masa ini maka resiko kematian akan semakin berkurang.

Finally, selamat mencoba and Good luck.

Panduan Budidaya dan Bisnis Kelinci

Judul Buku: KELINCI (Pemeliharaan secara ilmiah, tepat, dan terpadu).

Penulis: Faiz Manshur Kata Pengantar:Mu’tasim Fakkih SE MM. Editor: Mathori Al-Elwa. Penerbit; Nuansa Cendekia Bandung 2009. Jl Vijayakusuma II/E-06 Ujungberung-Bandung 40619. Telp 022-76883000/Hp:0818638038. Tebal: 284 Halaman 19 x 24 cm. Harga Rp 61.000kelinci


Bagian pertama menceritakan sejarah makhluk bertelinga panjang ini. Seluk beluk kelinci diulas dengan kacatama sejarah ini memberikan kesaksian kelinci sebagai makhluk purba yang mampu bertahan hidup dalam berbagai situasi. Memahami kelinci dalam konteks sejarah kita akan mendapatkan pengetahuan yang berharga. Sangat penting diketahui.

Bagian kedua mengulas karakter hidup dan kondisi fisik kelinci. Berbekal kajian yang mendalam soal biologi dan psikologi buku ini mengajak kita menyadari bahwa kelinci bukanlah jenis hewan yang bisa diperlakukan semau gue. Kelinci membutuhkan perhatian khusus untuk melangsungkan kehidupannya. Perlakuan kebanyakan orang menganggap kelinci sebagai hewan ternak selama ini telah banyak membuat peternakan gagal. Akibatnya; pemiliknya sedih, karena kelincinya bernasib tragis. Seperti anak-anak manusia, ternyata kelinci memang membutuhkan perhatian khusus dengan pendekatan psikologi.

Bagian ketiga kita akan diajak mengenal sisi kehidupan seksualitas dan pertumbuhan kelinci. Lagi-lagi kelinci telah membuktikan dirinya sebagai hewan unik yang berbeda dengan hewan lain. Siklus hormon seksual misalnya, sangat kontras berbeda dengan hewan ruminansia lainnya. Salah memperlakukan kelinci fatal akibatnya. Kegagalan pengembangbiakan yang selama ini terjadi karena para pemelihara kelinci tidak melihat aspek mendasar dari sisi biologis ini. Perhatian khusus dan tepat harus dilakukan jika ingin sukses beternak.

Bagian keempat. Setelah mengenal karakter dan biologisme kelinci pada bagian keempat kita akan diajak mengenal sisi dalam bagian pencernaan. Lagi-lagi, kelinci memiliki sistem pencernaan yang berbeda dengan hewan lain. Kesalahan menyajikan makanan sering kali berakibat menurunnya produktivitas. Tak jarang kelinci yang tidak memperoleh pasokan nutrisi yang baik sering kali mudah mati. Bagian ini mengulas seluk beluk sisi dalam pencernaan kelinci yang harus diketahui pembaca. Sekalipun bukan perkara sulit, tetapi membutuhkan pemahaman mendasar agar kelinci kesayangan Anda mendapat pasokan nutrisi yang seimbang.

Bagian kelima membahas masalah tata kelola hidup kelinci di dalam kandang. Ini adalah sesuatu yang tak kalah penting. Membuat rumah dan kandang kelinci secara asal-asalan akan membuat mereka stres dan tertekan. Kandang yang baik menjadi kebutuhan mendasar untuk kelangsungan hidup kelinci. Kelengkapan-kelengkapan kandang adalah suatu kebutuhan yang mesti dipenuhi. Bagaimana memenuhi kebutuhan rumah dan kandang kelinci yang tepat dan baik? Jawabannya ada pada bagian ini.

Bagian keenam adalah masalah yang paling sering ditanyakan oleh para pemilik kelinci. Kata kematian seringkali menjadi kata kunci dari pertanyaan ini. “Kenapa kelinci mati?” Jawabannya karena sakit. “Kenapa sakit?” Biasanya jawabannya geleng kepala. Hanya sedikit orang yang tahu masalah ini, yakni mereka yang sudah bertahun-tahun memelihara kelinci. Pengalaman satu dua tahun memelihara kelinci tak cukup menjadi bekal. Hanya melalui ilmu pengetahuan yang tepat masalah ini bisa dijawab. Ragam penyakit yang sebenarnya tidak berbahaya kadang dianggap berbahaya. Tragisnya, justru karena pengobatan yang salah membuat penyakit kelinci berkembang. Ada juga penyakit berbahaya tetapi dianggap sebagai penyakit ringan. Membaca bagian ini kita harus sabar dan telaten karena aneka ragam penyakit kelinci memang sangat kasuistis. Solusinya pun harus tepat. Tidak cukup mengobati kelinci dengan satu jenis obat, apalagi memakai jenis-jenis obat hewan lain. Pengenalan antibiotik alamiah maupun modern juga wajib diketahui kita semua.

Bagian ketujuh. Setelah urusan penyakit beres, kita akan diajak berkelana ke pemahaman potensi kelinci yang sangat luar biasa. “Tak ada yang tersisa dari kelinci” kata buku ini. Kelinci adalah makhluk spesial yang bisa membuat pemiliknya kaya-raya. Daging, pupuk, bulu, urin dan feses semuanya adalah harta berharga yang akan menjadikan setiap orang sukses meraup uang besar. Selama ini orang Indonesia menganggap potensi kelinci hanya dari satu dua sisi, padahal kalau kita mau cerdas, semua potensi itu bisa menjadi uang dalam waktu yang bersamaan.

Bagian kedelapan. Untuk meraih kesuksesan tentu saja dibutuhkan manajemen dan orientasi kerja yang baik. Potensi sebesar apapun tak akan jadi barang berharga jika kita tidak cerdas mengelola. Karena itu kita harus memiliki pemahaman yang terpadu dalam hal ini. Mitos-mitos kesuksesan dan kegagalan harus kita kenali. Pemberdayaan diri harus kita maksimalkan.

Bagian kesembilan pembaca akan mendapat panduan istilah-istilah peternakan, medis dan ilmu pengetahuan lain. Glosarium ini sangat membantu kita untuk memahami banyak hal yang sulit kita ketahui.

Akhirulkalam, buku ini bukanlah sekedar berisi kiat beternak. Buku ini memberikan kesaksian kepada kita tentang kelinci yang begitu dahsyat untuk melangsungkan kehidupan bisnis, ekonomi, pertanian dan investasi penghasil uang dalam jangka pendek dan panjang. Mereka yang bukan para peternak pun seyogianya mengenal potensi bisnis kelinci. (Adib Salim)

Sehat dengan Daging Kelinci yang Kenyal Laba

KONTAN: JAKARTA. Selain menjadi hewan peliharaan, kelinci ternyata juga enak untuk dijadikan santapan sehat. Protein hewani dan nilai gizi kelinci jauh lebih sehat ketimbang daging lainnya. Karena, kandungan kolesterolnya di bawah 5%. Tak heran, sajian daging kelinci merupakan menu yang laris diburu. Permintaan akan daging kelinci pun kian meningkat. Peluang ini tak lepas dari pengamatan Guntur Hermawan, pemilik peternakan kelinci Taman kelinci di Ciwidei, Bandung.

Pria 32 tahun ini awalnya hanya menernakkan kelinci hias saja. Namun melihat permintaan akan kelinci pedaging sedemikian tinggi, Guntur akhirnya tergiur juga untuk mencicipi kenyalnya laba bisnis daging kelinci ini. Di peternakannya, Guntur menjual dua macam daging kelinci. Yaitu yang masih hidup atau yang sudah berupa daging potong. Untuk kelinci hidup, harganya Rp 25.000 per kilo. Sementara untuk kelinci potong harganya Rp 55.000 per kilo. Dari harga tersebut Guntur mengaku mendapat margin sebesar 40% per kilonya.

Harga kelinci hidup lebih murah daripada harga kelinci potong karena kelinci hidup jika dipotong bakalan menyusut 40% beratnya. “Itu karena kepala, jeroan serta kakinya dibuang,” ujar Guntur. Dalam seminggu, Guntur mampu memasok 160 kelinci hidup untuk restoran dan pedagang daging kelinci di Lembang. Dalam seminggu, Guntur mampu meraup omzet Rp 4 juta. “Restoran biasanya mau menerima yang hanya ukuran dua kilo k eatas,” lanjut Guntur.

Selain daging kelinci, Guntur juga menjual otak, hati dan jantung kelinci. Harganya mulai Rp 35.000 sampai Rp 55.000 per kilo. Jeroan dan otak kelinci ternyata berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit asma dan mengatasi mandul. Peternak kelinci yang sudah puas mencicipi legitnya bisnis daging kelinci lainnya adalah Mutassim Fakih. Bapak 43 tahun ini sudah lima tahun menternakkan aneka jenis kelinci. “Untuk ternak, paling baik jenis Flam Giants karena cepat besar hanya dalam empat bulan,” ujar pria asal Klaten ini.

Di peternakan Si_Indonesia miliknya, Tasim, panggilan akrab Mutassim, bisa menjual sekitar 400 ekor kelinci saban minggunya. Satu ekor kelinci bobotnya sekitar empat kilo.

Sementara Tasim menjual kelincinya seharga Rp 13.000 per kilo. “Jadi kalau satu ekor bisa sekitar 52.000 harganya,” lanjutnya. Dari harga tersebut, Tasim sudah bisa mengantongi margin lebih dari 30%. Tak heran, Tasim bisa meraup omzet Rp 20,8 juta setiap minggunya. “Belum lagi penjualan bulu dan jeroannya,” ujar Tasim yang mempunyai sekitar 200 induk di penangkaran miliknya. Saat ini, Tasim sedang sibuk mengembangkan penyubur tanaman dari urine kelinci. “Bisnis ini yang akan menjadi bisnis utama saya,”ujar Tasim yang juga ketua kelompok tani Prestasi Andalan ini.

Sumber Tabloid Kontan: Minggu, 26 April 2009 | 10:21

Oooo… Penyakit ini to’ yang menyebabkan kelinciku mati

Sering saya dapatkan dalam forum tentang perkelincian dimana ada subject yang menanyakan kenapa kelinci Saya mati, padahal cuma mencret-mencret saja?…. Banyak jawaban yang simpang siur untuk mencari akar permasalahannya. Tentu hal ini tidak bisa disalahkan karena semua jawaban tersebut adalah berdasarkan pengalaman.

Nah sehubungan dengan kasus ini, Alhamdulillah Saya menemukan satu tulisan yang dapat dipertanggung jawabkan. Tulisan ini adalah merupakan hasil studi dan penelitian hasil lokakarya Badan Penelitian Peternakan Bogor. Untuk mendapatkan data secara lengkap dan akurat mengenai tulisan ini, Anda bisa langsung menuju ke link ini :

http://peternakan.litbang.deptan.go.id/publikasi/lokakarya/lklc05-26.pdf

Dan untuk versi summary-nya yang dibuat cukup singkat, silahkan terus membaca.

KOKSIDIOSIS! ya inilah penyakit yang seharusnya dikhawatirkan bagi para breeder atau pemilik kelinci. Ternyata tingkat kematian/mortaliti bagi seluruh jenis kelinci yang terinfeksi adalah tidak tanggung-tanggung, bisa mencapai angka 50% – 100%. Penyakit ini menjangkiti kelinci yang baru menjalani masa lepas sapih (5-8 minggu) dan kalaupun Kelinci tersebut sembuh dan menjadi dewasa, maka Kelinci tersebut akan menjadi carier (pembawa).

Tanda-tanda atau gejala kelinci yang terjangkiti Koksidiosis adalah : Pembesaran abdomen (perut), nafsu makan menurun, ikterus(perubahan warna kulit) dan MENCRET. Tanda-tanda ini bisa saja dikacaukan dengan jenis penyakit lain seperti Enteritis, Diare, Bloat dan kembung perut (Timpani).

Tapi adakalanya penyakit ini tidak memperlihatkan gejala, atau kematian dapat terjadi setelah beberapa hari terinfeksi. (Wah susah juga ya….)

Pada kelinci terdapat 2 jenis koksidiosis, yakni koksidiosis yang menyerang hati yang ditimbulkan oleh eimeria Stidae dan yang menyerang usus E. Magna, E.Media, E.Irresidua & E.Perforans.

Penyebaran penyakit ini terjadi di hampir seluruh dunia dan bersifat patogen (mudah menular).

Nah sekarang langsung saja kita menuju ke cara penanggulangannya, karena pencegahan adalah merupakan obat yang baik bagi penyakit ini . Hal yang sangat ekstrim dari tulisan ini adalah dimana Kelinci yang sudah terkena penyakit ini lebih baik dibunuh sehingga tidak menyebar ke koloni kelinci yang lain. Tapi di lain topik juga ada yang menyarankan bahwa koksidiosis bisa ditanggulangi dengan 0.05% sulfakuinoksalin dalam air minum selama 30 hari.

Demikian langkah-langkah pencegahannya :

  1. Kandang Kelinci harus sering dibersihkan dan di sterilkan.
  2. Akomodasi yang memiki standar yang memadai : Kering, ventilasi yang baik dan angin tidak kencang.
  3. Makanan tersedia terus menerus, kelinci suka makan sedikit-sedikit tapi berulang kali dan terus menerus.
  4. Air minum lebih baik yang memakai pipa logam daripada mangkuk dan harus sering disterilkan.
  5. Mencegah berdesak-desakan, khususnya induk dengan anak-anak sekelahiran dan anak-anak yang baru disapih.
  6. Kelinci yang baru diperoleh, sebaiknya dipisah selama 2-3 minggu sebelum digabung dengan kelompok utama.
  7. Hewan lain semisal anjing dan tikus harus dicegah kontak dengan makanan dan alas tidur kelinci.
  8. Pemeriksaan kelinci secara teratur.
  9. Harus dilakukan pengobatan pencegarahan secara terus menerus.

Tapi kabar baiknya adalah penyakit ini tidak menyerang manusia.

Photo Bayi Kelinci

baby-rabbit_small
Proses untuk dapat memiliki moment melihat secara langsung seperti apakah rupa Kelinci-kelinci yang sekarang ini hidup bersama kita pada saat kelahirannya, tentu tidak semua pernah mengalaminya. Saya yakin, momen seperti ini sudah tidak asing bagi para pelaku industri pengembang biakan Kelinci. Tapi untuk para pe-hoby yang memiliki hewan kesayangannya hanya sebagai pet, mungkin hanya beberapa saja yang pernah menyaksikannya. “This is what a wonderful rabbit world”.
Untuk kali ini, silahkan nikmati beberapa gambar / foto bayi-bayi kelinci yang didapat dari hasil surfing di Internet.
Bayi Kelinci usia 2 jam, Bayi-bayi yang beruntung dimana induk mereka telah berkeasi untuk menciptakan sarang yang indah dan penuh kehangatan
Bayi Kelinci usia 2 jam, Bayi-bayi yang beruntung dimana induk mereka telah berkeasi untuk menciptakan sarang yang indah dan penuh kehangatan
Bayi-bayi kelinci usia 3 hari, tidak seberuntung kelinci sebelumnya. Lahir dari Induk yang baru pertama kali melahirkan
Bayi-bayi kelinci usia 3 hari, tidak seberuntung kelinci sebelumnya. Lahir dari Induk yang baru pertama kali melahirkan
Bayi-bayi kelinci yang berusia 4 hari, Mereka masih buta dan tuli. Pada usia demikian bulu-bulu halusnya sudah mulai tumbuh ditubuhnya
Bayi-bayi kelinci yang berusia 4 hari, Mereka masih buta dan tuli. Pada usia demikian bulu-bulu halusnya sudah mulai tumbuh ditubuhnya
Bayi-bayi kelinci usia 12 hari, perhatikan bahwa mata mereka sudah mulai terbuka dan pola bulu (fur) pun sudah mulai terbentuk
Bayi-bayi kelinci usia 12 hari, perhatikan bahwa mata mereka sudah mulai terbuka dan pola bulu (fur) pun sudah mulai terbentuk

Kamis, 16 Juli 2009

=>Induk kelinci tidak mau menyusui

Kadang-kadang ada sebagian orang yang bingung...Kapan induk kelinci menyusui anaknya?Apakah anaknya tidak disusui?Tidak usah bingung dan repot-repot memaksa induknya agar menyusui anaknya baik dengan memegang badan ataupun ke empat kaki induknya,ataupun dengan menyodor-nyodorkan bayi kelinci ke induknya agar di susui..Jangan..! Hal itu jangan pernah anda lakukan,karena pemaksaan seperti itu biasanya akan membuat induk kelinci malah menjadi stres dan akhirnya benar-benar tidak mau menyusui anaknya .
Solusinya_
Kita harus faham betul,benarkah induk tak mau menyusui? Bayi kelinci yang baru dilahirkan dia tidak akan mampu bertahan hidup lebih dari 2 hari kalau dia tidak di susui induknya,dengan kata lain jika bayi kelinci masih hidup setelah 2 hari kelahiran berarti dia disusui induknya.
Induk kelinci biasanya menyusui anaknya pada jam-jam tertentu yaitu sekitar jam 2.30 sampai jam 3.30 itupun paling-paling cuma 5 menit ia menyusui anaknya,nah kalau kita ingin tahu induknya menyusui pastikan kita standbay di depan kandang jam 2.30 smp jam 3.30 pagi.


Untuk mendeteksi bayi kelinci yang tidak disusui,satu hari setelah kelahiran coba anda cek kondisi bayi kelinci,lihat perutnya dan suhu bandanya.Bayi kelinci yang tidak disusui perutnya akan kempes tidak gendut,suhu badan kelinci terasa dingin,terlihat sangat pucat dan kulit tubuh berkeriput.
Kalau memang terdapat tanda-tanda seperti diatas segera ambil tindakan,titipkan bayi kelinci tersebut pada induk lain tentunya induk yang sedang menyusui juga.Banyak faktor kenapa induk tidak mau menyusui bayinya salah satunya stres...
=Stres karena pasokan makanan kurang memenuhi gizi kelinci
=Induk kelinci baru pertama kali melahirkan,naluri keibuan belum ada
=Puting susu kelinci mengalami sakit atau terjadi pembengkakan dll
Induk kelinci yang mengalami stres bisa jadi dia akan menjadi kanibal memakan anaknya sendiri.
Solusi yang tepat adalah dengan
_Menjaga gizi selama induk bunting,termasuk memberi air minum.
_Menjaga ketenangan sekitar kandang,jangan sampai ada kucing atau tikus yang ingin mencoba masuk kandang
_7 hari sebelum beranak,siapkan kotak beranak lengkap dengan jerami kering
_Jangan langsung dipegang-pegang bayi yang baru dilahirkan
Semoga bermanfaat