Selasa, 02 Mei 2006

Budidaya Kelinci "Ternak Kelinci"

1. Persiapan Sarana dan Perlengkapan.
Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21 derajat C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang
anak lepas sapih. Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina.
Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50x30x45 cm.
Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
1. Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalamruangan dan cocok untuk kelinci muda.
  1. Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran.
  2. Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid). Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan.

2. Pembibitan
Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. Untuk tujuan jenis Kelinci Hias maka jenis Angora, Fuzzy Lop, Rex, Hotot, Dutch, Lyon, Himalayan merupakan kelinci yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis New Zealand Albino, Australian Pylon, Bigg Sable, Giant, Australian Unggul dan Flamish Giant merupakan kelinci yang cocok dipelihara.

1) Pemilihan bibit dan calon induk Bila peternakan bertujuan untuk daging,
dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan
yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya
potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya
harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih
dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.
2) Perawatan Bibit dan calon induk Perawatan bibit menentukan kualitas induk
yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah
emberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.
3) Sistem Pemuliabiakan Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan
mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori
yaitu:
a. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat
spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
b. Cross Breeding (silang luar), untuk
mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggul.
c. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit.
4) Reproduksi dan Perkawinan Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai
dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan
terganggu dan dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali
mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu
kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali
perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.
5) Proses Kelahiran Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama
30-32 hari.
Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci
betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi
kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang
beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara
merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari
dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak
yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.

3. Pemeliharaan
1) Sanitasi dan Tindakan Preventif Tempat pemeliharaan diusahakan selalu
kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang lembab dan basah
menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit.
2) Pengontrolan Penyakit Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala
lesu, nafsu makan turun, suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci
menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan benda pencemar juga segera
disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit.
3) Perawatan Ternak Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu.
Anak sapihan ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan
disediakan pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu
untuk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan
saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan
membuang testisnya.
4) Pemberian Pakan Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi
rumput lapangan, rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun
kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi
jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-
bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa
konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum
perlu disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
5) Pemeliharaan Kandang Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan
dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh
bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas
kelinci sakit dibersihkan dengan kreolin/lysol.

4. Hama dan Penyakit
1.. Bisul Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit. Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya diberi Jodium.
  1. Kudis Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh. Pengendalian: dengan antibiotik salep.
  2. Eksim Penyebab: kotoran yang menempel di kulit. Pengendalian: menggunakan salep/bedak Salicyl.
  3. Penyakit telinga Penyebab: kutu. Pengendalian: meneteskan minyak nabati.
  4. Penyakit kulit kepala Penyebab: jamur. Gejala: timbul semacam sisik pada kepala. Pengendalian: dengan bubuk belerang.
  5. Penyakit mata Penyebab: bakteri dan debu. Gejala: mata basah dan berair terus. Pengendalian: dengan salep mata.
  6. Mastitis Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar. Gejala: puting mengeras dan panas bila dipegang. Pengendalian: dengan tidak menyapih anak terlalu mendadak.
  7. Pilek Penyebab: virus.Gejala: hidung berair terus. Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.
  8. Radang paru-paru Penyebab: bakteri Pasteurella multocida. Gejala: napas sesak, mata dan telinga kebiruan. Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
  9. Berak darah Penyebab: protozoa Eimeira. Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah. Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
Pada umumnya pencegahan dan pengendalianhama dan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai dan memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.

Selasa, 25 April 2006

Rabbit Communication Basics


Thumping: When a rabbit thumps or stomps on the ground with a hind leg, it can make a surprisingly loud noise. This is the way rabbits commuicate danger to other rabbits, and sometimes it is a sign of annoyance. Interpretation: "I'm scared and nervous" or "I'm annoyed with you."
Teeth Grinding: Gentle, soft grinding of the teeth in a relaxed rabbit is communicates contentment (and sounds almost like a cat purring). On the other hand, loud teeth grinding is a sign of pain or discomfort, and your rabbit will often also be tense or hunched up when this occurs.
Interpretation: softly grinding teeth: "This is great"
Loudly grinding teeth: "Oooh, I'm in pain and I don't feel good" (this also means a trip to the vet is in order as soon as possible)
Chin Rubbing: You may witness your rabbit rubbing its chin on objects or even people. Rabbits have scent glands on their chins that they use to scent mark territories and objects (the scent is not detectable by people, though, the scent is strictly for rabbit communication).
Interpretation: "This is mine!"
Binky: The binky is the unique and acrobatic jump accompanied by twisting the body or kicking the legs. Rabbits use the binky to communicate that they are feeling very happy and playful.
Interpretation: "Life is Great! I'm so Happy!"
Licking : A bunny that licks you has fully accepted you and is showing you affection.
Interpretation: "I like you"
Circling Your Feet: A rabbit that follows you around circling your feet may just be trying to get your attention, but more likely your rabbit is sexually mature and is courting you (especially if accompanied by soft honking or oiking noises).
Flat Rabbit: When a rabbit flattens itself on its belly with its head down and ears held very flat, he or she is frightened and is trying to blend into his or her surroundings. (Note: a relaxed rabbit may also lay flat, but a relaxed rabbit has different body language: relaxed muscles and expression.)
Interpretation: "I'm scared!"
Flopping : A content rabbit that is sitting still or grooming may suddenly flop onto its side and lay still. Owners often fear something dire has happened, but it is a sign of utter relaxation.
Interpretation: "oh, I'm just so relaxed."
Lunging: A sudden movement towards you with the head up, tail up and ears back is a very clear form of rabbit communication: an unmistakable threat.
Interpreation: "I don't like that, back off!"
Vocalizations: Rabbits are capable of some vocalizations that they use for communication, which sometimes surprise owners. Here are their interpretations:
Soft Squeal or Whimper: mild annoyance or displeasure.
Grunting, Growling, Snorting, and Hissing: all communicate varied stages of anger, stress, or feeling threatened. May be followed with a lunge or bite.
Soft Honking or Oinking: commuicates sexual interest. If your rabbit is circling you and honking, it is time for neutering.
Screaming: sign of extreme pain or fear. Do not ignore; reassure your rabbit and if there is no obvious reason your rabbit might be terrified, take your bunny to a vet.

Of course, rabbit body language is much more complex than what I have presented here. Rabbits communicate much information by how they position and move their bodies, and an experienced owner can learn to read their rabbit's signals quite well.