Selasa, 02 November 2010

Merawat Anak Kelinci Yang Baru Lahir

Beberapa hal terpenting yang perlu diperhatikan terhadap kelinci yang baru lahir :
  1. Pemeriksaan terhadap anak kelinci
  2. Menjaga keselamatan anak kelinci
  3. Memindahkan anak kelinci yang terlampau banyak/induk yang tidak mau menyusui
A. Pemeriksaan terhadap anak kelinci
Setelahdua hari induk melahirkan, maka kita perlu melakukan pengecekan terhadap anak kelinci. Apakah kondisi anak yang baru lahir kondisi sehat, cacat atau mati . Anak kelinci yang mati harus segera diambil karena akan menimbulkan penyakit. Pada saat melakukan pemerikasaan supaya induk tidak takut dan marah, sebaiknya induk diberikan makanan untuk mengalihkan perhatian sehingga induk menjadi tenang.

B. Menjaga Keselamatan anak kelinci
Supaya keselamatan anak kelinci terjamin perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini :
  • Disiapkan kotak sarang yang sempurna , sehingga anak kelinci akan terlindung dengan aman terhadap panas, dingin dan tiupan angin. Kotak sarang digunakan induk saat melahirkan, dimana pada usia 9-10 hari anak kelinci belum berbulu dan matanya masih menutup. Pada usia 19-20 hari anak kelinci baru mau meninggalkan sarang dan ikut makan rumput bersama induk kelinci
  • Anak kelinci harus terlindung dari induk yang kadang kanibal yaitu induk yang makan anaknya sendiri. Hal ini disebabkan karena induk merasa panas dan haus . Untuk mencegah induk kanibal harus selalu disediakan makanan hijauan yang segar dan minuman yang cukup.
C. Memindahkan anak kelinci yang terlampau banyak/induk yang tidak mau menyusui
Induk kelinci yang produktif akan melahirkan anak kelinci antara 6-8 ekor , bahkan ada yang 12 ekor. Bagaimana dengan anaknya 12 ekor sementara puting induk hanya 8 ? supaya anak kelinci dapat tumbuh dengan bagus, alangkah baiknya kelebihan anak tersebut dapat dititipkan dengan induk yang lain yang waktunya bersamaan melahirkan . Hal ini juga dapat diterapkan pada induk yang tidak mau menyusui anaknya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menitipkan anak kelinci pada induk yang lain :
  • Usia anak kelinci yang dititipkan dengan anak kelinci induk yang dititipi harus sama/sebaya , maksimal jarak kelahiran 4 hari
  • Jumlah anak kelinci yang dititipkan jangan melebihi kemampuan induk kelinci yang dititipi
  • Untuk mencegah induk yang dititipi tidak mau merawat anak kelinci yang dititipkan, sebaiknya semua anak kelinci yang diolesi /diberi bau-bauan seperti minyak kayu putih atau yang lain. Hal ini supaya bau anak kelinci dengan anak kelinci yang dititipkan sama.

Minggu, 31 Oktober 2010

KARAKTERISTIK DAN ANATOMI KELINCI

Telinga kelinci yang panjang, sekitar 10 cm lebih, mungkin asalah bentuk adaptasi kelinci untuk mendeteksi predator. Kelinci memiliki kaki balekang yang besar dan kuat. Pada setiap kaki terdapat 5 jari, dan salah satunya lebih kecil dari lainnya. Kelinci berjalan dengan ujung – ujung kakinya. Kelinci liar tidak berbeda jauh dengan kelinci peliharaan dalam hal anatomi. Ukuran kelinci berkisar antara 20 cm sampai 50 cm pada lebarnya dan 0,4 kg  sampai 2 kg beratnya. Biasanya bulu kelinci panjang dan halus, dengan berwarna coklat, abu-abu dan biasanya warna gelap lainnya. Ekornya pendek dan berwarna kecoklatan (pada jenis cottontails putih diatasnya).

Jumat, 29 Oktober 2010

Beberapa Prinsip Kandang Kelinci


Kelinci memiliki habibat hewan liar yang gemar bergerak di alam lepas. Sekalipun kelinci domestik sejak lahir tidak memiliki ikatan dengan padang luas, tetapi dari sisi habitat tetap memiliki naluri untuk bebas. Oleh karena itu kandang yang lebar akan lebih baik dibanding kandang sempit.

Ukuran kandang mula-mula ditetapkan dengan melihat besar-kecilnya kelinci. Kelinci kerdil sedikit berbeda dengan kelinci mini (dwarf), kelinci mini agak berbeda dengan kelinci sedang, dan kelinci sedang pasti jauh berbeda dengan kelinci besar. Ukuran kandang baterai minimal 4 x lipat dari badan kelinci, dan akan lebih baik jika lebih luas.

Kandang untuk betina tentu harus lebih besar dengan kandang kelinci jantan karena pada masa kehamilan kelinci betina butuh olahraga, Pada masa menyusui tempatnya dikurangi untuk kotak sarang, dan pada masa pembesaran kelinci sampai 2 bulan anak-anak butuh tempat yang lebih besar. Ukuran 1 x 1,5 meter untuk kelinci sedang dengan anak 6-8 ekor cukup baik. Ukuran 1,5 x 1,5 akan lebih baik.

Jarak lantai kandang (tempat kotoran) dengan alas kandang minimal 0,5 meter (setengah meter) sebab kotoran(feses dan kencing) kelinci sangat menyenggat dan hidung kelinci sangat tajam. Kelinci tidak suka dengan bau kotoran. Ini bisa kita lihat dari alam lepas di mana ia akan selalu meninggalkan kotoran,-kecuali kotoran lunak (caesotroph). Selain itu kandang yang sumpek dengan kotoran menumpuk akan mudah mengembangkan penyakit. Pada peralihan musim kelembabapan yang bergerak ekstrem sering menimbulkan masalah; seperti pasteurella multocida (dengan gejala sesak nafas, radang paru, rinitis, dll).

Alas kandang untuk kaki kelinci mesti kokoh dan kerenggangan ideal. Jangan sampai membuat kaki kelinci terjepit dan juga sampai sampai banyak mengakibatkan kotoran lunak (caesotroph) jatuh. Kalau caesotroph jatuh, sangat rugi karena gizi kelinci banyak didapat darinya. Akan lebih baik jika memakai alas rapat, dengan menambah alas jerami atau rumput lapangan yang kering. Kelinci akan lebih nyaman beralaskan tanaman kering, tetapi setiap hari atau beberapa hari sekali mesti dibersihkan dan diganti.

Sebaiknya tidak membuat kandang bersusun karena menyulitkan kebersihan. Kalaupun harus tetap bersusun cukup dua susun dengan jarak renggang lantai 0,5 meter. Pada kandang bersusun tingkat kebersihan mesti lebih serius dibanding dengan kandang yang tidak bertingkat.

Pastikan sirkulasi udara, termasuk sinar matahari pagi masuk dan kebersihan terjaga. Menyampu alas kandang atau lantai kandang adalah kewajiban setiap hari, bahkan setiapkali melihat kotoran mesti cepat-cepat dibersihkan, terutama pada alas kandang tempat berak kelinci. Antiseptik cukup dari sabun cuci. Itu sudah efektif membasmi kuman/bakteri.

Rumadi, Purbalingga. (sumber buku: KELINCI: pemeliharaan secara ilmiah, tepat dan terpadu, KELINCI DOMESTIK: Perawatan dan Pengobatan, dan sumber-sumber sekunder lain). Baca juga artikel serupa di http://kelinci.wordpress.com/2009/12/28/tips-membuat-kandang-tepat-dan-sehat/

Penyakit Kelinci


Banyak dari sebagian teman-teman yang sering banget komentar, “kelinci itu lucu tapi terlalu gampang mati”

Dan komentar ini memang sebagian besar ada benarnya juga, jumlah kematian kelinci yang di sebabkan penyakit cukup tinggi, bisa berkisar 15% – 40%. Nah kematian yang paling tinggi terjadi dari masa kelahiran hingga penyapihan.

Faktor penyebab timbulnya penyakit bisa di sebabkan beberapa hal, misalnya : 1. Kelemahan dalam menjaga sanitasi kandang 2. pemberian pakan berkualitas jelek, 3. volume pakan kurang, 4. air minum kotor atau kurang, 5. kekurangan zat nutrisi (protein, vitamin, mineral), 6. tertular kelinci lain yang menderitasakit, 7. perubahan cuaca, 8. dll

Kelinci sakit menunjukkan gejala yang cukup mencolok. Antara lain lesu, nafsu makan hilang, mata sayu, dan suhu badan naik turun. Untuk kelinci yang sakit baiknya di masukkan ke kandang karantina, untuk di rawat sendiri.

Nah untuk posting kali ini abang rabbit mau membahas penyakit kelinci yang sering menyebabkan kematian :

Enteritis Kompleks Penyakit ini menyerang alat pencernaan, dan menjadi penyebab kematian paling umum pada kelinci di peternakan. Korbannya anak-anak kelinci yang masih menyusu. Anak kelinci yang sembuh dari penyakit ini pertumbuhan selanjutanya kurang baik. Dikalangan peternak, penyakit ini di kenal dengan beberapa nama, antara lain kembung, mencret, dan bloat. Penyebabnya bisa karena udara lembap, basah, atau terkena angin malam secara langsung, dan cuaca jelek. Kembung juga bisa di sebabkan salah makanan, karena perbandingan serat kasar,protein, dan lemak tidak tepat. Gejala kembung, kelinci berdiri dengan posisi membungkuk, kaki depan agak maju. Daun telinga turun, mata suram memincing. Gigi berkerokot menahan sakit. Kelinci tampak haus, selalu mendekati air minum. Kaki depan di masukkan ke dalam tempat air minum. Ketika buang kotoran, warnanya hijau gelap, bau, lendir menggantung pada dubur. Penyebabnya kandungan serat kasar pakan terlalu tinggi, lebih dari 22%. Pengobatannya dapat dilakukan dengan menyingkirkan hijauan dan air minum yang tersedia.Selama satu hari kelinci diberi pakan hay atau daun kacang kering, diobati dengan antibiotik yang di berikan pada makanan induk yang sedang menyusui atau ke dalam air minumnya. Setelah sembuh dapat diberi pakan seperti biasa. Secara umum enteritis kompleks terjadi karena kelinci salah makanan, jenis makanan yang di berikan tidak cocok atau sering berubah macamnya, terlalu banyak makan hijauan basah, cuaca jelek,kondisi kandang jelek, dan anak kelinci terlalu cepat disapih. Kelinci dewasa yang kurang serat kasar, atau anak kelinci yang terlalu banyak memeperoleh serat kasar juga mudah terserang enteritis kompleks.
Pasteurellosis Penyakit ini sering menyerang kelinci dewasa, baik jantan maupun betina. Penyakit ini menyerang alat pencernaan. Penyebabnya kuman Pasteurella multocida. Serangan dimulai dari saluran pencernaan bagian atas. Infeksinya menjalar pada organ-organ lain, terutama uterus, testicles, dan kelenjar susu. Pencegahannya dapat dengan membuang kotoran yang lebih sering dengan dikombinasikan adanya ventilasi yang baik dapat mengurangi timbulnya penyakit karena pasteurellosis.
Young Doe Syndrome Penyakit ini terjadi pada kelinci-kelinci betina pada kelompok kelahiran yang pertama dan kedua. Penyebabnya adalah septicemia akibat mastitis sehingga terjadi bengkak pada kelenjar susu. Kuman stapphylorus aureus memasuki kelenjar susu melaui luka pada kelenjar atau puting susu. Karena mastitis, suhu badan induk panas, nafsu makannya kurang. Puting susu bengkak dan keras, sehingga induk tak mau menyusui anaknya. Anaka-anak kelinci mati karena tak mendapatkan susu dari induknya. Induk sakit diisolasi. Penyakitnya dapat di sembuhkan kalau belum terlambat. Obatnya, suntikan dengan Penicilin, Dexatozoon, Sulmethonl, Sulfa Strong atau Oxylin. Selain itu, kandang dibersihkan, di semprot atau di cucui dengan Asepto. Anak-anak kelinci selama induknya sakit di pelihara di kandang lain, diberi Rabbit milk, atau lebih mudahnya bisa di berikan susu kambing etawa sebagai alternatif.
Kokkidiosis, Penyakit ini terutama menyerang kelinci yang di pelihara di atas lantai. Penyebabnya kuman parasit (protozoa) yang menyerang usut atau hati. Parasit yang menyerang hati banyak menimbulkan kematian pada anak kelinci. Hati yang terserang kokkidiosis terlihat bercak-bercak puktih kalau di bedah. Penularan penyakit lewat mulut. Bibit penyakit lewat mulut. Bibit penyakit tertelan lewat makanan, air minum, atau sesuatu yang mengandung penyakit yang dijilati kelinci.Pada musim hujan yang panjang dan kondisi peternakan kotor, serangan penyakit ini mudah sekali timbul. Gejala nya kokkidiosis antara lain nafsu makan turun, badan kurus, lesu, dan berat badan terus merosot. Gigi berkerot-kerot menahan sakit, beraknya mencret bercampur darah atau berlendir putih. Pengobatannya, kelinci sakit di obati dengan obat-obatan yang mengandung sulfa untuk menghambat diare. Misalnya, sulfa quinoxalin, Trisulfa, Sulfa Strong, dan Noxal. Dapat juga diobati dengan Stop Diare yang mengandung Tetracycline, atau Eludron yang berupa obat tetes. Sanitasi kandang dan lingkungan dilakukan ketat. Kandang harus bersih dan berventilasi baik. Udara dalam kandang pun segar karena sirkulasinya bagus. Membatasi kunjungan orang dipeternakan dan menjaga kualitas ransum agar bersih dan bermutu baik juga harus dilakukan.
Sembelit penyakit ini menunjukkan gejala tak bisa berak. Kencing sedikit sekali. Kelakuan kelinci sangat gelisah. Penyebabnya, pemberian ransum kering kurang diimbangi dengan kebutuhan air minum yang cukup. Imbangan serat kasar dalam ransum kering dengan pakan hijauan kurang tepat. Kelinci kurang gerak karena kandang terlalu sempit. Pengobatannya dilakukan dengan memberi kelinci air minum sebanyak-banyaknya. Sediakan banyak hijauan, sayuran, atau buah-buahan. Selain itu, lepaskan kelinci di luar kandang agar mendapat udara segar dan bergerak sebanyak-banyaknya. Pakan yang seimbang antara ransum kering dan hijauan dapat mencegah terjadinya sembelit. Air minum dicukupi, tambahkan vitamin dan mineral untuk pelengkap gizinya. Kandang yang sudah sempit diganti dengan yang lebih lebar agar kelinci yang tinggal di dalamnya nyaman.
Pilek, gejalanya mudah hidung kelinci mengeluarkan lendir berwarna jernih atau keruh, selain itu juga sering bersin-bersin. Kaki depan selalu berusaha menggaruk hidung. Kaki dan bulu badannya ikut basah. Mata sembap, basah, berair. Penyebab penyakit susah dipastikan, mungkin bakteri atau virus. SIfat penyakit sangat menular, menyerang selaput lendir pada saluran hidung. Infeksi dapat menyebar ke tenggorok dan paru sehingga menimbulkan sesak napas. Langkah penanganannya, penderita harus di rawat. Hidung yang penuh ingus disemprot larutan antiseptik, kerak yang mengeras dibersihkan dengan air hangat. Obati kelinci dengan antibiotik seperti Penicilin atau Anticold. Penyakit pilek mudah timbul kalau lingkungan kandang lengas dan basah. Sirkulasi udara yang jelek cepat membantu penyebarannya. Penularan pilek dapat dicegah kalau sanitasi kandang baik, populasi kandang tidak padat, volume pakan cukup dan tinggi nilai gizinya, ternak banyak bergerak, dan cukup mendapat sinar matahari pagi setiap hari.
Pneumonia alias radang paru menyerang alat pernapasan, yaitu paru-paru. Penyebabnya kuman Pasteurella Multocida. Gejalanya, kepala sering diangkat tinggi-tinggi karena susah bernapas. Mata dan telinga kebiru-biruan, kadang-kadang keluar cairan bernanah. Kotorannya encer. Penyakit ini biasanya menyerang kelinci yang kondisi badannya agak menurun, terutama induk menjelang melahirkan anak kedua atau ketiga kalinya. Penyebab awal,kelinci di kandang sering terkena aliran angin langsung., udara di dalam kandang lembap, dan pakan bergizi buruk.Penyakit radang paru sukar disembuhkan, kecuali kalau penderita memperoleh pengobatan ketika gejala sakit masih pada tahap permulaan. Obatnya Penicillin, Oxylin, atau Sulfa Strong yang diberikan lewat suntikan.
Kudis, penyakit ini menimbulkan gatal-gatal. Bagian tubuh yang terserang mula-mula kepala, lalu menjalar ke mata, hidung, kaki, dan kemudian seluruh tubuh. Penyebabnya kutu Sarcoptes Scabiei sehingga penyakitnya disebut scabesiosis alias kudis. Kutu kudis berbentuk hampir bulat, berkaki empat pasang. Kutu jantan berukuran 0,2-0,24 mm, sementara betina 0,33-0,6 mm, kutu berkembang biak dengan telur, sekali bertelur 40-50 butir. Kutu betina masuk di bawah kulit dengan merusak lapisan kulit bagian atas. Kerusakan kulit menimbulkan luka dan gatal-gatal. Akibatnya timbul infeksi kulit. Kulit kemerah-merahan, bulu rontok, disertai gatal-gatal yang menyiksa. Saking seringnya kelinci menggaruk-garuk dan menggosok-gosokkan badan pada dinding kandang, seluruh badan kelinci akan penuh koreng. Badannya cepat kurus, makan tak mau, dan akhirnya bisa mati. Kelinci terkena kudis harus disingkirkan di kandang isolasi. Bersihkan kandang yang dihuni, lalu disemprot disenfektan (obat pembasmi hama; Asuntal, Neguvan, Notick) dengan cermat. Kandang dijemur dan dibiarkan kosong minimal sampai 15 hari. Untuk penanganannya,kelinci sakit di cukur bulunya di sekitar bagian yang kudisan. Cuci lukanya dengan air hangat. Setelah bersih dan di lap kering, olesi luka dengan obat kudis, misalnya salep belerang, Caviam, atau Scabicid Cream. Pengobatan dilakukan setiap dua hari sekali.
Kanker Telinga, penyakit ini di tandai rasa gatal dan sakit pada telinga yang terserang. Kepala sering digoyang-goyangkan dan di geleng-gelengkan. Daun telinga digosok-gosokkan segingga kulit telinganya yang putih menjadi kemerah-merahan. Cairan keluar dari jaringan yang rusak, lalu mengeras membentuk kerak. Kelinci yang terserang menjadi kurus karena gelisah dan tak tenang. Penyakit ini di sebabkan kutu yang hidup di permukaan kulit sebelah dalam telinga. Pada pangkal telinga agian dalam terdapat endapan sisik kekuning-kuningan. Kelinci yang sehat hidup berdekatan dengan penderita harus ikut diobati karena penyakit mudah menular. Bagian telinga yang terserang diolesi dengan obat pembasmi kutu. Obat dibuat dengan campuran 1 bagian jodium, 25 bagian minyak kelapa, dan 10 bagian alkohol. Obat di oleskan menggunakan kapas.
oke deh teman-teman segitu dulu yaa abang rabbit nulis ttg aneka penyakit kelinci. Sebenarnya sih masih banyak lagi, masih ada Ring worm, Favus, dll. Nanti pasti di lanjutin deh

Kamis, 28 Oktober 2010

Mengatasi kelinci mencret


Mencret pada kelinci biasanya disertai dengan kembung pada perut kelinci, atau jika tidak diobati maka kelinci tersebut bisa mati dalam keadaan kembung. Peternak Kami pernah bercerita bahwa ada kelinci seorang peternak yg mati karena perutnya pecah, perutnya kembung namun tidak diobati. Mungkin bukan 100% salah peternak tersebut, karena penyakit ini memang susah2-gampang untuk dideteksi. Walau susah untuk dideteksi, tapi bukan berarti tidak ada tanda tandanya sama sekali, berikut tanda tanda kelinci yg sedang kembung/mencret/masuk angin.
Tidak bisa/malas berdiri. Kalaupun berdiri biasanya membungkuk, sama seperti manusia yang sedang mules/masuk angin
Karena menahan sakit, biasanya kaki depanya diselonjorkan kedepan terus agar kaki kelinci tersebut tidak menyentuh bagian perutnya yang sedang sakit. Hal inilah yang menyebabkan kelinci tersebut enggan dan sulit untuk berdiri
Mata sayu
Kelinci menjadi kurang aktif
Gigi “gemeretek”/bergesek2kan sehingga menimbulkan bunyi. Hal ini karena kelinci sedang menahan sakit
Kelinci haus terus
Kotoran kelinci tidak padat/seperti gell

Penyakit ini cukup sering lho menimpa kelinci, jadi mesti diwaspadai. Nah, juka sudah tahu ciri cirinya, sekarang Kita cari tahu penyebabnya. Penyebab mulesnya si kelinci ada banyak, tidak hanya satu.

Yang Kami tahu penyebab utamanya adalah
Tidak seimbangnya antara serat, protein, lemak dan gizi lainya pada pakan kelinci,..nah sekarang Kita semakin sadar kan akan pentingnya pelet.
Kotornya lingkungan kandang, sehingga bakteri masuk ke dalam tubuh kelinci melalui udara/makanan
Angin malam
Cuaca yg kurang baik
Berganti2 makanan secara drastis

Sebagai tambahan, penyebab mencretnya kelinci juga bisa diliat dari kotoran/feses kelinci tersebut
Kotoran berwarna ijo, dan seperti jelly, penyebab : Terlalu banyak serat/sayuran hijau yg tidak diimbangi dengan lemak, protein, dll(serat > 22%). Pengobatanya kelinci diberi hay(sayur yg sudah dilayukan)
Kotoran berwarna gelap, encer : Ada dua kemungkinan, kemungkinan pertama warna gelap berasal dari darah. Pengobatanya harus dengan antibiotik. Kemungkinan kedua kelinci terserang karena terserang bakteri seperti E.colli. Biasanya kelinci hanya bisa bertahan 1-3 hari saja. Penangananya harus cepat dengan memberikan antibiotik yg dapat dibeli di dokter hewan.

Ada tips dari Kami, biasanya jika kelinci mencret, Kami melepaskanya di kandang dan menjemurnya di pagi hari. Selain itu juga bisa dicoba diberi penyegar cap kaki 3 atau flagyl.

Filosofi Kelinci


Kelinci itu makhluk yang kecil, terlihat rapuh, dan terkesan lemah. Tapi dibalik kekurangannya itu dia punya telinga yang panjang, karena bisa mendengar dengan amat jelas. Dia menggunakan telinganya itu untuk mendengarkan hal-hal terpenting dalam hidupnya, karena dia harus siap-siap dengan para predator. Tempat tinggalnya di alam bebas hanya lorong kecil, namun dia bisa hidup disana dan beranak. Kelinci juga makhluk kecil yang lincah.
Menurut saya, kelinci itu menggambarkan bagaimana seharusnya kita sebagai manusia dapat hidup dengan apa adanya. Tidak perduli terlihat lemah ataupun rapuh. Kelinci juga mengajarkan kita bahwa mendengar untuk mendapat kebaikan itu benar. Karena tiap kata-kata yang terdengar dapat menjadi ancaman ataupun kabar gembira bagi tiap-tiap orang. Menjadi pendengar yang baik tidak salah juga kan? Kemudian, walaupun dia hidup di lorong-lorong kecil, tapi dia mengajarkan kita agar hidup dengan penuh motivasi hidup dan tidak mudah menyerah walaupun hidup dalam keterbatasan sebagai makhluk. So, kita sebagai manusia dapat mengambil beberapa manfaat dari kelinci, yaitu menjadi pendengar yang baik, menghargai hidup, hidup dengan seadanya, dan menjalani hidup dengan semangat yang penuh.

Minggu, 17 Oktober 2010

Tips Memelihara Kelinci

Sekedar berbagi pengalaman aja tentang memelihara kelinci buat pemula. Supaya jangan kejadian lagi setelah beli satu dua hari langsung mati. Kesian, nggak tega ngeliatnya. Kemaren beli kelinci mati melulu sampe 5 ekor. Setelah itu baru berhasil hidup. Sekarang udah gede. Nah, ini tipsnya:

1. Anak kelinci jangan dikasih minum. Karena dia perutnya belum kuat. Kalo dikasi minum pasti mati deh besoknya. Setelah umur 3-4 bulan baru dia bisa minum air.

2. Jangan kasih wortel atau sayuran yang terlalu banyak mengandung air. Alasannya sama seperti nomer satu.

3. Yah jangan sampe kedinginan lah. Apalagi kehujanan. Soale itu kelinci yang dijual di pinggir-pinggir jalan, biasanya umurnya masih kecil banget. Harusnya masih diasuh sama induknya. Jadi butuh kandang yang hangat.

4. Kasih aja kangkung segar, jangan ditumis loh :)) Atau kulit jagung muda. Tapi yang paling gampang kangkung aja. Secukupnya, jangan kebanyakan.

5. Pengalaman kemaren, beli makanan kelinci di karfur berupa pelet, harganya mahal banget, bisa 50rb sekilo. Akhirnya kita kasih pelet ikan koi, yang warnanya merah jambu. Harganya cuman 10.000 perak aja. Udah gitu, dia lebih seneng pelet ikan koi ini daripada pelet kelinci yg di karfur. Belinya sih di tukang ikan hias. Nanti deh fotonya saya attached.

6. Kalo masih ada halaman. Kasih kesempatan dia ngelayap. Jadi pagi2 banget kasih makan kangkung dulu. Setelah dia kenyang, baru diumbar keluar. Biarin dia makan rumput2 liar di halaman. Dengan begini dia jadi gesit dan cepet sehat. Sebab kelinci yang dijual di pinggir jalan kadang udah sakit karena kelamaan dipajang. Setelah sore baru dikandangin.

7. Jangan kebanyakan dipegang2 atau digendong2. Itu kan kelinci hidup, bukan boneka. Kalo mau digendong2 mending beli boneka aja. Atau gendong anak tetangga aja.

8. Kandangnya sebaiknya yg bawahnya kawat. Biar kotoran dan pipisnya langsung jatuh. Nggak membasahi kandang. sehingga kandangnya tetep kering, nggak lembab.

9. Kalo beli anak kelinci sebaiknya yg kira2 ukurannya seumuran. kalo ada yg terlalu bongsor, nanti temennya keinjek-injek bisa mati.

10. Kalo beli yah jangan banyak2. Satu atau dua aja dulu. Nanti kalo udah bisa miaranya, baru mau nambah juga boleh.

11. Ati2 sama tikus wirok, alias tikus bandung yang kalo di kota gedenya bisa segede kucing kampung. Plus ati2 sama kucing. Dua2nya bisa melahap anak kelinci kita dengan gembira.

12. Yang hobi tanaman hias, siap2 tanamannya pada bondol semua.

13. Apalagi yah... kayaknya cukup deh. Oh ada satu lagi, kalo kira2 nggak sanggup memelihara, yah jangan beli. Kalo mati, kesian. Mereka kan makhluk hidup juga.

Rabu, 04 November 2009

Beternak Kelinci

Kelinci dipelihara untuk dinikmati keindahan bulunya, dan dinikmati dagingnya karena lebih gurih dan halus dibanding daging ayam, atau kambing. Bila Anda penggemar hewan kelinci, maka Anda cukup beruntung. Karena, kalau sebelumnya memiliki kelinci hanya menjadikannya hewan peliharaan dan hias, kini kelinci bernilai bisnis. Permintaan daging binatang itu sekarang meningkat.

Alasan orang memelihara kelinci adalah karena hewan ini jinak dan lucu. Beberapa jenis di antaranya memiliki bulu menarik sehingga orang semakin meminatinya untuk hiburan di rumah. Orang lalu mencoba mengembangbiakkan kelinci karena bibit hewan ini sebagian masih harus didatangkan dari Australia, atau Eropa.
Salah seorang pecinta dan sekaligus pebisnis kelinci adalah Ongky Sasongko, pemilik Conejo Rabbit Breeder di Yogyakarta. Ia mengawali hobi beternak kelinci dengan membeli beberapa ekor sebagai bibit. Namun, karena usianya masih muda hewan itu banyak yang mati. Dari pengalaman ia tahu bahwa setelah lahir, kelinci membutuhkan waktu sekitar 40 hari untuk mandiri dari induknya,

Ongky pun banyak belajar bagaimana memelihara kelinci dari berbagai sumber informasi. Sejak empat tahun lalu pria yang memiliki latar belakang pendidikan arsitektur ini mulai serius beternak kelinci. Saat ini ia memiliki sekitar 150 ekor kelinci hias yang terdiri atas 12-15 jenis, seperti Rex America, Dwarf, English Spot, Dutch, jersey wolley, harley queen, dan sebagainya. Di dunia sebenarnya ada 72 jenis kelinci hias dan potong. Sekitar 50 jenis di antaranya terdapat di Indonesia.

Setiap ekor bibit kelinci Ongky menjualnya seharga Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. Harga kelinci berukuran induk berkisar Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu per ekor. Ongky mencari bibit itu hingga ke Bandung, dan wilayah lain di Pulau Jawa. Ia berharap bibit kelinci bermutu bisa terus didatangkan ke Indonesia agar bibit bermutu bisa dilestarikan. ''Pada zaman Pak Harto ada banyak bibit bagus di Tapos tapi sekarang lain. Saya ingin ada perhatian dari pemerintah untuk ini,'' lanjutnya.

Rendah kolesterolHewan ini bisa dilepas di halaman terbuka di rumah, atau dalam kandang yang dibuat secara khusus. Bila dilepas di halaman, kelinci akan memakan tanaman yang ada di halaman. Kandang yang dipakai sebaiknya berukuran minimal 60 x 40 sentimeter untuk seekor kelinci. Kandang itu harus bersih, tidak lembab, cukup penyinaran, dan anam dari makhluk predator semisal musang, tikus, dan ular.

Selain sayuran, kelinci juga makan rumput, bekatul, ampas tahu, atau gandum. Sebagai menu tambahan bisa pula diberikan apel, atau pisang. Hewan ini juga termasuk yang tidak mudah sakit. Penyakit yang sering diderita kelinci adalah scabbies, sejenis kudis di kulit yang amat gatal. Penyakit ini biasanya muncul bila ia berada di tempat yang lembab tapi bisa diatasi dengan obat oles. Penyakit lainnya adalah pilek, atau batuk sebagaimana layaknya manusia. ''Kalau sakit bisa diberikan obat manusia asalkan dosisnya dikurangi.'' Selain dipelihara untuk dinikmati keindahan bulunya, daging kelinci telah lama dinikmati orang karena lebih gurih dan halus dibanding daging ayam, atau kambing. ''Kolesterolnya rendah dan mengandung protein yang tinggi,'' kata Ongky.

Dari benua lainKebanyakan kelinci yang dipotong dan dimasak begitu adalah yang berasal dari Selandia Baru, atau Australia. Jenis lain adalah Flaam Reuss yang berasal dari Reropa. Biasanya berat kelinci ini mencapai 5-6 kg per ekor. ''Sebenarnya semua jenis kelinci bisa dipotong, tapi orang sayang karena bulunya yang menarik dan binatangnya lucu. Jadi, kelinci dipelihara saja,''tuturnya.

Kini permintaan kelinci meningkat, baik untuk dipotong maupun sebagai hewan peliharaan. Beberapa pesanan daging kelinci datang dari rumah makan, atau swalayan. Sayang, peternak kelinci di wilayah tempat tinggal Ongky belum sanggup memenuhi permintaan itu karena kapasitas peternak yang masih terbatas.
Sugiharto, peternak bibit kelinci Griya Unggul Yogyakarta mengakui hal tersebut. Dari ratusan ekor kelinci Australia yang ia miliki, kini hanya tersisa 50 ekor di kandang karena banyaknya permintaan. Pria yang menjalankan bisnisnya di Sleman, Yogyakarta sejak 1996 ini menjual tiap ekor kelinci sebesar Rp 30 ribu. Sedangkan daging kelinci potong dijual Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu per ekor.

Para peternak pun masih banyak belajar dari peternak lainnya melalui paguyuban peternak kelinci yang dikelola Sugiharrto bersama sekitar 50 peternak lainnya. Besarnya minat beternak kelinci itu lantaran memeliharanya tidak sulit. ''Kalau gagal beternak sampai 30 persen, itu masih dapat dikatakan berhasil,'' tukas Sugigarto.
Untuk Dipotong, atau demi Bulu

Kelinci adalah salah satu hewan yang bisa dijumpai di banyak negara karena ia bisa beradaptasi dengan berbagai iklim di banyak negara. Menurut situs www.iptek.net.id tentang teknologi tepat guna yang dilansir Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia, penyebaran pemeliharaan kelinci masih tradisional.

Jenis yang umum diternakkan adalah American Chinchilla, Angora, Belgian, Californian, Dutch, English Spot, Flemish Giant, Havana, Himalayan, New Zealand Red, White dan Black, dan Rex America. Kelinci lokal sebenarnya berasal dari Eropa yang telah bercampur dengan jenis lain hingga sulit dikenali lagi.

Manfaat yang diambil dari kelinci adalah bulu dan daging yang sampai saat ini mulai laku keras di pasaran. Selain itu masih dapat dimanfaatkan untuk pupuk, kerajinan dan pakan ternak. ''Air seninya bisa dipakai untuk penyubur tanaman anggrek dan pembasmi penyakit di daun,'' kata Ongky Sasongko, pemilik Conejo Rabbit Breeder di Yogyakarta.

Menurut situs iptek tadi, fungsi kandang sebagai tempat berkembang biak diberi suhu ideal 21 derajat Celsius. Sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Kandang kelinci dibedakan menurut kegunaannya. Untuk dipakai induk atau kelinci dewasa, atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar, dan kandang anak lepas sapih. Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) beukuran 50x30x45 cm.

Untuk tujuan apa Anda memelihara kelinci akan menentukan jenisnya. Jika ingin mendapatkan bulu, yang cocok adalah jenis Angora, American Chinchilla dan Rex. Sedang untuk tujuan potong jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan ternak yang cocok dipelihara. Baik untuk tujuan mendapatkan bulu maupun dagingnya, kelinci harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah panik, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, dan lincah/aktif bergerak.

Sumber : Republika Online

Budidaya Kelinci Australia

Flu burung merajelela. Kalau kita nekad usaha unggas tentu rawan bangkrut. Karena itu kalau mau usaha ternak carilah peliharaan yang minim resiko, sedikit modal namun hasil menjanjikan. Usaha apa?

Kelinci Australia jawabnya. Apa tidak beresiko? Memang, bisnis apapun, apalagi berkaitan dengan urusahan nyawa pasti ada resiko. Tapi dibanding dengan unggas, kelinci lumayan aman. Itulah yang membuat usaha Sugiyono, 39 tahun, masih berjalan lancar. Selama 8 tahun, petani asal Janggleng Kaloran ini sudah membuktikan.

“Dulu saya ini bingung mau usaha apa. Pelihara kambing gagal, sapi gagal, jadi petani juga begitu-begitu saja. E, karena pengalaman yang saya dapat dari Bandungan Semarang, akhirnya saya bisa usaha ternak ini Mas, “tuturnya.

Apa benar usaha kelinci mampu menghidupi keluarganya? Bukankah banyak kelinci di desa-desa yang dipelihara petani toh tidak menjanjikan?

Rupanya peliharaan Sugi yang berjumlah 25 ekor itu bukan kelinci lokal, melainkan kelinci Australia. Badannya gemuk-gemuk, kulitnya tebal, tampangnya lucu, terlebih kelinci hiasnya.

Kelinci unggul ini biasa disebut Trewelu Ustrali. Jenis kelinci ini tergolong primadona baik untuk hias, pedaging, ternak maupun untuk kulitnya. Di daerah lain, seperti Bandungan Semarang, Lembang Bandung, jenis kelinci ini sudah lama dibudidayakan. Kelinci ini tergolong laris manis di pasar untuk berbagai kebutuhan, seperti hias, sate, atau bahkan sebatas kebutuhan bulunya untuk Jaket, Sandal, Tas dll.

Harga di pasaran Temanggung tergolong murah. Untuk usia 35 hari, alias selesai sapih hanya Rp 10.000. Kelinci ini biasanya dibeli oleh para peternak untuk dibesarkan. Tapi resiko kematian cukup tinggi mengingat kelinci tergolong hewan manja, yang tidak gampang lepas induknya. Untuk mencapai harga bagus biasanya peternak seperti Sugi memelihara sampai umur 3 bulan dengan harga Rp 80 ribuan. Sedangkan yang berumur 6 bulan, dijual Rp 150.0000.

Harga itu tergolong murah. Beberapa minggu lalu, saat penulis datang ke Kawasan ternak kelinci di Lembang Bandung, harga kelinci sehat-gemuk yang dipelihara Sugi dijual dengan harga Rp 200.000, ada juga yang mencapai Rp 225.000 sampai Rp 300.000 untuk kelinci hias.

Tapi soal harga adalah urusan pasar. Bagi Sugi, yang penting usaha. Ia tidak perlu repot menjual ke kota. Cukup menunggu tamu di rumah, dagangan laris manis. Dengan 25-30 kelinci itu rata-rata ia memperoleh hasil Rp 750.000-Rp 1.200.000. “Saya yakin bisa untung lebih banyak kalau modalnya besar. Ya ini dapat segitu sudah lumayan. Maklum, modal saya kecil,” katanya.

Di daerah Kaloran pakan untuk kelinci cukup terjamin. Kalau bosan rumput bisa berganti ampas tahu atau makanan yang lain. Agar kualitas kelinci gemuk dan sehat, maka kandang harus dipisah dengan hewan lain, dan selalu bersih. Kalau kotor dan udara lembab, kelinci biasanya stres dan penyakitan. Kalau mau sukses, manjakan hewan pendiam ini dengan pakan dan suasana yang serba nyaman. Selanjutnya, disate wae….

Jumat, 09 Oktober 2009

Permintaan Kelinci Magelang Meningkat

Peternakan
Permintaan Kelinci Meningkat

Kompas Senin, 11 Agustus 2008 | 10:49 WIB

Magelang, Kompas – Selama tiga bulan terakhir, permintaan ternak kelinci dari berbagai daerah, kini mulai meningkat. Selain untuk jenis indukan, peningkatan permintaan ini juga terjadi pada bayi kelinci yang baru saja selesai disapih.

Mu'inudin, salah seorang peternak asal Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, mengatakan, jika sebelumnya, transaksi jual beli kelinci hanya berlangsung satu kali dalam seminggu, maka sekarang ini kelinci laris terjual setiap hari. “Dalam transaksi satu kali seminggu ini, kelinci yang terjual hanya berkisar 50-70 ekor kelinci. Namun, saat ini dalam satu hari saja, jumlah kelinci terjual bisa mencapai 100-150 ekor,” ujarnya, Minggu (10/8).

Kondisi ini tak urung membuat harga kelinci melonjak. Untuk kelinci indukan dengan berat tiga kilogram yang sebelumnya dijual seharga Rp 80.000 hingga Rp 100.000 per ekor, sekarang menjadi Rp 150.000 per ekor. Harga kelinci indukan dengan berat empat kilogram yang semula Rp 150.000 hingga Rp 175.000 per ekor, sekarang menjadi Rp 200.000 hingga Rp 250.000 per ekor. Untuk kelinci dengan berat lima kilogram yang sebelumnya berkisar Rp 350.000 hingga Rp 400.000 per ekor, sekarang sudah menembus angka Rp 500.000 per ekor.

“Untuk jenis kelinci dengan berat lima kilogram atau lebih, bahkan dapat dijual seharga Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per kg berat tubuhnya,” katanya. Kelinci yang dijual sebagai indukan adalah kelinci yang berusia enam bulan hingga dua tahun.

Kenaikan harga juga berlaku pada bayi kelinci berusia 50-60 hari, yang baru saja lepas sapih. Jika sebelumnya, harga bayi kelinci ini berkisar Rp 10.000 hingga Rp 35.000 per ekor, maka sekarang ini melonjak menjadi sekitar Rp 17.500 hingga Rp 50.000 per ekor.

Widodo, Ketua Kelompok Ternak Kelinci Mandiri di Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar, juga mengatakan hal serupa. Peningkatan permintaan ini, menurutnya, dimungkinkan terjadi karena masyarakat kini semakin berminat dan antusias untuk beternak kelinci. “Selain Jawa Tengah dan DIY, peningkatan permintaan dan antusiasme membeli kelinci ini juga muncul dari masyarakat di berbagai kota dan provinsi lain, seperti Palembang, Lampung, dan Medan,” ujarnya.

Sekarang ini, permintaan kelinci yang diternak Kelompok Ternak Kelinci Mandiri meningkat dari 100-250 ekor per bulan, sekarang menjadi 200-500 ekor per bulan. (EGI)

Vitamin untuk Kelinci

Pada umumunya masalah yang dihadapi pemelihara kelinci adalah soal makanan yang kurang baik. Di luar itu hewan golongan roden ini memiliki masalah khusus, yakni terkena kutu telinga.

Asosiasi Breder Rabbit di California menyebut masalah nyamuk dan kutu kelinci dapat membawa myxomatosis, penyakit fatal. Bahkan di Australia soal nyamuk ini tidak dapat divaksinasi. Untuk mengatasi masalah ini kelinci dapat divaksinasi terhadap penyakit Calicivirus (penyakit Haemorrhagic kelinci).

Breeder Rabbit juga mewanti-wanti agar kita memperhatikan soal udara. Kelinci, terutama jenis Rex sangat peka terhadap udara dingin dan panas yang ekstrim, khususnya bila dibiarkan secara permanent di luar ruangan.

‘Snuffles’ merupakan istilah yang umum diberikan pada penyakit infeksi pernafasan (Pasteurella multocida), kelinci dibiarkan terkena angin atau ditempatkan pada kondisi yang buruk ventilasi udaranya.

Penyakit lainnya, termasuk Coccidiosis (parasit protozoa di hati atau intestin), Enteritis (kondisi yang bisa fatal karena perubahan makanan yang tiba-tiba).

Kelinci termasuk salah satu jenis binatang roden dimana kekebalan tubuhnya relatif buruk. Akibatnya sering mudah terinfeksi jamur atau infeksi protozoa sangat tinggi. Karena itulah kelinci sangat membutuhkan vitamin A dan E untuk mencegah kedua infeksi tersebut.

Vitamin A sangat penting agar kesehatan mulut dan paru-paru terjaga. Sedangkan untuk meningkatkan daya tubuh kelinci juga membutuhkan vitamin E.

Salahsatu karekter kelinci adalah hewan yang sering stress. Agar terhindar dari stress kelinci perlu vitamin C. Pemberian daunan mengandung vitamin C sangat penting terutama diberikan saat-saat menjelang kelahiran dan pada masa menyusui. Karena itu sangat penting kita menambahkan beberapa buahan yang mengandung vitamin C secukupnya pada kelinci induk.

Soal vitamin barangkali perlu kami tambahkan. Sebenarnya jenis roden seperti kelinci masalah vitamin tidak terlalu bermasalah, asalkan pemberian makanan stabil dan teratur secara baik. Kelinci hanya sering bermasalah dengan vitamin jika pemberian makanan buruk.

Kekurangan air misalnya gampang membuat kelinci stres, akibatnya untuk mengobatinya kita harus memasok vitamin C. Jika air minum dan sayuran (layu) sudah sering diberikan, kelinci akan terhindar dari stres. Ini jika dilihat dari soal makanan. Perlu diketahui, stress kelinci bisa juga disebabkan dari faktor non makanan, semisal ketidaknyamanan kandang atau ancaman kucing dan anjing.

Kalsium

Soal kekurangan kalsium pada kelinci sebenarnya jarang terjadi selama makanan terjaga baik. Kekurangan vitamin D yang menimpa kelinci kebanyakan disebabkan karena kurang rumput dan sayuran. Kelinci yang hanya rutin diberikan pakan pelet bisa sangat mungkin kekurangan vitamin D. Akibatnya, kelinci sering tertimpa penyakit kista ginjal turunan.

Kamis, 08 Oktober 2009

Masalah Gigi Kelinci

Gigi dan persoalannya

Fenomena unik dari jenis hewan roden ini adalah memiliki gigi yang tidak lazim. Gigi kelinci hanya empat, bagian atas dua, dan bagian bawah 2. Gigi ini menjadi problem tersendiri bagi kelinci mengingat pertumbuhannya tidak berhenti pada usia tertentu, melainkan terus tumbuh sepanjang umurnya. Akibatnya kelinci butuh mengerat dalam setiap minggu, bahkan dalam setiap hari untuk meratakan giginya.

Karena ini menjadi problem alamiah, usaha yang bisa kita lakukan adalah memberikan makanan bijian seperti ubi, singkong (ketela pohon), jagung dan wortel sejak masa usia 27 hari ke atas. Dengan demikian gigi kelinci bisa terjaga pemerataannya.

Namun itu tidaklah cukup. Pertumbuhan gigi yang tergolong cepat membuat mereka tetap butuh mengerat untuk meratakan giginya. Mereka akan sangat senang jika ada kayu atau besi sebagai sarana pemberes giginya. Biasanya bata merah bisa menjadi alternatif yang baik untuk mengerat kelinci yang berada di kandang besi supaya kandang tidak rusak.

Selain ketidak beresan gigi, kelinci juga mengalami problem pengerasan tengkorak yang kurang baik. Pengerasan ini konon disebabkan oleh pengapuran dan gigi yang kurang beres di atas. Solusi untuk kedua masalah ini adalah dikembalikan pada pola makan yang baik. Jika kurang rumput atau kurang bijian, problem alamiah tersebut bisa menjadi bumerang bagi sang kelinci.

Kamis, 10 September 2009

kelinci putih

yang mungkin bisa membuat anda tertawa
yang mungkin bisa membuat anda percaya
yang mungkin bisa membuat anda bertanya
yang mungkin bisa membuat anda diam tak bicara
....................

kelinci putih

kelinci putih bermain cinta
melompat-lompat kesetiap bunga
agar mewangi, seharum pembawaannya
dan mencuri pandang setiap mata
lembut, polos dan lugu gamblang tampaknya
membuat wanita merasa mudah menangkapnya
romantis lompatannya adalah irama jebakannya
langkahnya ia pastikan mimpi dari wanita2
banyak yang menyadari ia sepenuhnya
namun tetap ada yang tak lupa

kelinci putih membawa seni yang tertata
mutiara kata adalah rayuannya yang pertama
satu anugrah seperti yang lainnya
membuat cinta dan kadang membuat hati luka
dengan rasa dan jujur yang dia bawa
ia mainkan dengan setia
karena 'rasa' adalah kodrat wanita
jujur,setia merupakan mimpi darinya
jadi takkan berhenti ia sebelum wanita dimilikinya

kelinci putih tak pernah merasa ditinggalkan wanita
jual mahal dan tarik ulur ilmu lama baginya
bila suntuk ia merasa kalah sebentar saja
namun tetap takkan berhenti ia
sebelum kata menyerah didengarnya

kelinci putih bermental baja,
cerdas bisa jadi sombongnya
sedikit wanita berani menjadi dia
sekali lagi karena 100% kurang 1 diri wanita 'rasa'

kelinci putih berkata dengan egonya
bila wanita tak mampu disentuhnya
hati-hatilah dengannya
karena do'a yang dipinta mampu meleburkannya
berawal dari izqaala...
alla ta'luw alayya...
sampai puasa mampu dilakoninya
demi langkah terampuhnya

wanita
bila kelinci putih tak bisa kau lupa
maaf mungkin karena khilaf menggoda
dirimu terpasung rantai yang tak sepatutnya

BUDIDAYA TERNAK KELINCI

1. SEJARAH SINGKAT
Ternak ini semula hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak 2000
tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan sebagai hewan
percobaan. Hampir setiap negara di dunia memiliki ternak kelinci karena kelinci
mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup di
hampir seluruh dunia. Kelinci dikembangkan di daerah dengan populasi
penduduk relatif tinggi, Adanya penyebaran kelinci juga menimbulkan sebutan
yang berbeda, di Eropa disebut rabbit, Indonesia disebut kelinci, Jawa disebut
trewelu dan sebagainya.
2. SENTRA PERIKANAN
Di Indonesia masih terbatas daerah tertentu dan belum menjadi sentra
produksi/dengan kata lain pemeliharaan masih tradisional.
3. JENIS
Menurut sistem Binomial, bangsa kelinci diklasifikasikan sebagai berikut :
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Sub famili : Leporine
Genus : Lepus, Orictolagus
Spesies : Lepus spp., Orictolagus spp.
Jenis yang umum diternakkan adalah American Chinchilla, Angora, Belgian,
Californian, Dutch, English Spot, Flemish Giant, Havana, Himalayan, New
Zealand Red, White dan Black, Rex Amerika. Kelinci lokal yang ada
sebenarnya berasal dari dari Eropa yang telah bercampur dengan jenis lain hingga sulit dikenali lagi. Jenis New Zealand White dan Californian sangat baik
untuk produksi daging, sedangkan Angora baik untuk bulu.
4. MANFAAT
Manfaat yang diambil dari kelinci adalah bulu dan daging yang sampai saat ini
mulai laku keras di pasaran. Selain itu hasil ikutan masih dapat dimanfaatkan
untuk pupuk, kerajinan dan pakan ternak.
5. PERSYARATAN LOKASI
Dekat sumber air, jauh dari tempat kediaman, bebas gangguan asap, baubauan,
suara bising dan terlindung dari predator.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi
yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan.
6.1. Penyiapan Sarana dan Perlengkapan
Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21 derajat
C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi
ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi
kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya,
kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan
Kandang anak lepas sapih.
Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara
jantan dan betina. Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup
untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran
50x30x45 cm.
Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
1) Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam
ruangan dan cocok untuk kelinci muda.
2) Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran.
3) Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu
ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat),
Pyramidal Battery (susun piramid).
Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang
tahan pecah dan mudah dibersihkan.
6.2. Pembibitan
Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut.
Untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex
merupakan ternak yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian,
Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan
ternak yang cocok dipelihara.
1) Pemilihan bibit dan calon induk
Bila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot
badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan
bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu
yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi,
tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam,
lincah/aktif bergerak.
2) Perawatan Bibit dan calon induk
Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu
perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup,
pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari
gangguan luar.
3) Sistem Pemuliabiakan
Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang
spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
a. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat
spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
b. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih
baik/menambah sifat-sifat unggul.
c. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat
bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan
perpaduan 2 keunggulan bibit.
4) Reproduksi dan Perkawinan
Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5
bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan dan
mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya
kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore
hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan,
setelah itu pejantan dipisahkan.
5) Proses Kelahiran
Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari.
Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina
12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi
kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang
beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara
merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari
dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak
yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
6.3. Pemeliharaan
1) Sanitasi dan Tindakan Preventif
Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang
penyakit. Tempat yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek
dan terserang penyakit kulit.
2) Pengontrolan Penyakit
Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan
turun, suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini
segera dikarantinakan dan benda pencemar juga segera disingkirkan untuk
mencegah wabah penyakit.
3) Perawatan Ternak
Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan
ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan
pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk
mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat
menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan
membuang testisnya.
4) Pemberian Pakan
Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan,
rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi
dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang
hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk
memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat
dibeli di toko pakan ternak.Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi
pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput
sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang
lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang untuk
mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
5) Pemeliharaan Kandang
Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci
setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar
matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit.
Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit
dibersihkan dengan kreolin/lysol.
7. HAMA DAN PENYAKIT
1) Bisul
Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit.
Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya
diberi Jodium.
2) Kudis
Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh.
Pengendalian: dengan antibiotik salep.
3) Eksim
Penyebab: kotoran yang menempel di kulit. Pengendalian: menggunakan
salep/bedak Salicyl.
4) Penyakit telinga
Penyebab: kutu. Pengendalian: meneteskan minyak nabati.
5) Penyakit kulit kepala
Penyebab: jamur. Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.
Pengendalian: dengan bubuk belerang.
6) Penyakit mata
Penyebab: bakteri dan debu. Gejala: mata basah dan berair terus.
Pengendalian: dengan salep mata.
7) Mastitis
Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar. Gejala: puting
mengeras dan panas bila dipegang. Pengendalian: dengan tidak menyapih
anak terlalu mendadak.
8) Pilek
Penyebab: virus. Gejala: hidung berair terus. Pengendalian:
penyemprotan antiseptik pada hidung.
9) Radang paru-paru
Penyebab: bakteri Pasteurella multocida. Gejala: napas sesak, mata dan
telinga kebiruan. Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
10) Berak darah
Penyebab: protozoa Eimeira. Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus,
perut membesar dan mencret darah. Pengendalian: diberi minum
sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
11) Hama pada kelinci umumnya merupakan predator dari kelinci seperti
anjing.
Pada umumnya pencegahan dan pengendalianhama dan penyakit dilakukan
dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang
sesuai dan memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang
sakit.
8. PANEN
8.1. Hasil Utama
Hasil utama kelinci adalah daging dan bulu
8.2. Hasil Tambahan
Hasil tambahan berupa kotoran untuk pupuk
8.3. Penangkapan
Kemudian yang perlu diperhatikan cara memegang kelinci hendaknya yang
benar agar kelinci tidak kesakitan.
9. PASCAPANEN
9.1. Stoving
Kelinci dipuasakan 6-10 jam sebelum potong untuk mengosongkan usus.
Pemberian minum tetap .
9.2. Pemotongan
Pemotongan dapat dengan 3 cara:
1) Pemukulan pendahuluan, kelinci dipukul dengan benda tumpul pada kepala
dan saat koma disembelih.
2) Pematahan tulang leher, dipatahkan dengan tarikan pada tulang leher. Cara
ini kurang baik.
3) Pemotongan biasa, sama seperti memotong ternak lain.
9.3. Pengulitan
Dilaksanakan mulai dari kaki belakang ke arah kepala dengan posisi kelinci
digantung.
9.4. Pengeluaran Jeroan
Kulit perut disayat dari pusar ke ekor kemudian jeroan seperti usus, jantung dan
paru-paru dikeluarkan. Yang perlu diperhatikan kandung kemih jangan sampai
pecah karena dapat mempengaruhi kualitas karkas.
9.5. Pemotongan Karkas
Kelinci dipotong jadi 8 bagian, 2 potong kaki depan, 2 potong kaki belakang, 2
potong bagian dada dan 2 potong bagian belakang. Presentase karkas yang
baik 49-52%.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
10.1.Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya kelinci didasarkan pada jumlah ternak per 20 ekor
induk:
1) Biaya Produksi
a. Kandang dan perlengkapan Rp. 1.000.000,-
b. Bibit induk 20 ekor @ Rp. 30.000, Rp. 600.000,-
c. Pejantan 3 ekor @ Rp. 20.000,- Rp. 60.000,-
d. Pakan
- Sayur + rumput Rp. 1.000.000,-
- Konsetrat (pakan tambahan) Rp. 2.000.000,-
e. Obat Rp. 1.000.000,-
f. Tenaga kerja 2 x 12 x Rp. 150.000,- Rp. 3.600.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 9.260.000,-
2) Pendapatan
Kelahiran hidup/induk/tahun = 31 ekor
Penjualan:
a. Bibit: 20 x 15 x Rp. 20.000,- Rp. 6.000.000,-
b. Kelinci potong 20 x 15 x Rp. 50.000,- Rp. 15.000.000,-
c. Feses/kotoran Rp. 60.000,-
d. Bulu Rp. 750.000,-
Jumlah pendapatan Rp. 21.810.000,-
3) Keuntungan Rp. 12.550.000,-
4) Parameter kelayakan usaha
- B/C ratio = 2,36
10.2.Gambaran Peluang Agribisnis
Gerakan peningkatan gizi yang dicanangkan pemerintah terutama yang berasal
dari protein hewani sampai saat ini masih belum terpenuhi. Kebutuhan daging
kita masih banyak dipenuhi dari impor. Kelinci yang punya keunggulan dalam
cepatnya berkembang, mutu daging yang tinggi, pemeliharaan mudah dan
rendahnya biaya produksi menjadikan ternak ini sangat potensial untuk
dikembangkan. Apalagi didukung dengan permintaan pasar dan harga daging
maupun bulu yang cukup tinggi.
11. DAFTAR PUSTAKA
1) Anonymous, 1986, Pemeliharaan Kelinci dan Burung Puyuh, Yasaguna,
Jakarta.
2) Kartadisastra. HR, 1995, Beternak Kelinci Unggul, Kanisius, Yogyakarta.
3) Sarwono. B, 1985, Beternak Kelinci Unggul, Penebar Swadaya, Jakarta.
4) Yunus. M dan Minarti. S, 1990, Aneka Ternak, Universitas Brawijaya,
Malang.

Daging Kelinci Turunkan Risiko Kolesterol..!

Daging kelinci dapat menjadi makanan alternatif yang relatif mudah diperoleh. Daging itu mampu menurunkan risiko kolesterol dan penyakit jantung
Sayangnya, daging kelinci belum populer. "Padahal, mutu gizinya lebih bagus dibanding daging lainnya," kata Dr Yono C Raharjo dari Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor, dalam Seminar Nasional bertema prospek ternak kelinci untuk meningkatkan gizi masyarakat, akhir pekan lalu.

Salah satu cara mengenalkan daging kelinci kepada masyarakat adalah dengan mengolah daging kelinci ke dalam beberapa jenis masakan seperti sate kelinci, sosis, dendeng, dan bakso. "Semakin cepat dimasak, kandungan gizi kelinci makin sedikit berkurang. Daging kelinci yang paling baik dimasak adalah daging kelinci muda karena lebih cepat matang," papar Kusmajadi

Menurutnya, daging kelinci berbeda dengan daging ternak ruminansia. Daging kelinci berserat halus dan warna sedikit pucat, sehingga dapat dikelompokkan dalam golongan daging berwarna putih seperti halnya daging ayam. Daging putih kadar lemaknya rendah dan glikogen tinggi.

"Rendahnya kandungan kolesterol dan natrium membuat daging kelinci sangat dianjurkan sebagai makanan untuk pasien penyakit jantung, usia lanjut, dan mereka yang bermasalah dengan kelebihan berat badan. "Keuntungan lainnya, tulang pada kelinci lebih tipis, dagingnya halus, dan seratnya pendek sehingga mudah dikunyah," papar Kusmajadi.