Jumat, 09 Oktober 2009

Permintaan Kelinci Magelang Meningkat

Peternakan
Permintaan Kelinci Meningkat

Kompas Senin, 11 Agustus 2008 | 10:49 WIB

Magelang, Kompas – Selama tiga bulan terakhir, permintaan ternak kelinci dari berbagai daerah, kini mulai meningkat. Selain untuk jenis indukan, peningkatan permintaan ini juga terjadi pada bayi kelinci yang baru saja selesai disapih.

Mu'inudin, salah seorang peternak asal Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, mengatakan, jika sebelumnya, transaksi jual beli kelinci hanya berlangsung satu kali dalam seminggu, maka sekarang ini kelinci laris terjual setiap hari. “Dalam transaksi satu kali seminggu ini, kelinci yang terjual hanya berkisar 50-70 ekor kelinci. Namun, saat ini dalam satu hari saja, jumlah kelinci terjual bisa mencapai 100-150 ekor,” ujarnya, Minggu (10/8).

Kondisi ini tak urung membuat harga kelinci melonjak. Untuk kelinci indukan dengan berat tiga kilogram yang sebelumnya dijual seharga Rp 80.000 hingga Rp 100.000 per ekor, sekarang menjadi Rp 150.000 per ekor. Harga kelinci indukan dengan berat empat kilogram yang semula Rp 150.000 hingga Rp 175.000 per ekor, sekarang menjadi Rp 200.000 hingga Rp 250.000 per ekor. Untuk kelinci dengan berat lima kilogram yang sebelumnya berkisar Rp 350.000 hingga Rp 400.000 per ekor, sekarang sudah menembus angka Rp 500.000 per ekor.

“Untuk jenis kelinci dengan berat lima kilogram atau lebih, bahkan dapat dijual seharga Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per kg berat tubuhnya,” katanya. Kelinci yang dijual sebagai indukan adalah kelinci yang berusia enam bulan hingga dua tahun.

Kenaikan harga juga berlaku pada bayi kelinci berusia 50-60 hari, yang baru saja lepas sapih. Jika sebelumnya, harga bayi kelinci ini berkisar Rp 10.000 hingga Rp 35.000 per ekor, maka sekarang ini melonjak menjadi sekitar Rp 17.500 hingga Rp 50.000 per ekor.

Widodo, Ketua Kelompok Ternak Kelinci Mandiri di Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar, juga mengatakan hal serupa. Peningkatan permintaan ini, menurutnya, dimungkinkan terjadi karena masyarakat kini semakin berminat dan antusias untuk beternak kelinci. “Selain Jawa Tengah dan DIY, peningkatan permintaan dan antusiasme membeli kelinci ini juga muncul dari masyarakat di berbagai kota dan provinsi lain, seperti Palembang, Lampung, dan Medan,” ujarnya.

Sekarang ini, permintaan kelinci yang diternak Kelompok Ternak Kelinci Mandiri meningkat dari 100-250 ekor per bulan, sekarang menjadi 200-500 ekor per bulan. (EGI)

Vitamin untuk Kelinci

Pada umumunya masalah yang dihadapi pemelihara kelinci adalah soal makanan yang kurang baik. Di luar itu hewan golongan roden ini memiliki masalah khusus, yakni terkena kutu telinga.

Asosiasi Breder Rabbit di California menyebut masalah nyamuk dan kutu kelinci dapat membawa myxomatosis, penyakit fatal. Bahkan di Australia soal nyamuk ini tidak dapat divaksinasi. Untuk mengatasi masalah ini kelinci dapat divaksinasi terhadap penyakit Calicivirus (penyakit Haemorrhagic kelinci).

Breeder Rabbit juga mewanti-wanti agar kita memperhatikan soal udara. Kelinci, terutama jenis Rex sangat peka terhadap udara dingin dan panas yang ekstrim, khususnya bila dibiarkan secara permanent di luar ruangan.

‘Snuffles’ merupakan istilah yang umum diberikan pada penyakit infeksi pernafasan (Pasteurella multocida), kelinci dibiarkan terkena angin atau ditempatkan pada kondisi yang buruk ventilasi udaranya.

Penyakit lainnya, termasuk Coccidiosis (parasit protozoa di hati atau intestin), Enteritis (kondisi yang bisa fatal karena perubahan makanan yang tiba-tiba).

Kelinci termasuk salah satu jenis binatang roden dimana kekebalan tubuhnya relatif buruk. Akibatnya sering mudah terinfeksi jamur atau infeksi protozoa sangat tinggi. Karena itulah kelinci sangat membutuhkan vitamin A dan E untuk mencegah kedua infeksi tersebut.

Vitamin A sangat penting agar kesehatan mulut dan paru-paru terjaga. Sedangkan untuk meningkatkan daya tubuh kelinci juga membutuhkan vitamin E.

Salahsatu karekter kelinci adalah hewan yang sering stress. Agar terhindar dari stress kelinci perlu vitamin C. Pemberian daunan mengandung vitamin C sangat penting terutama diberikan saat-saat menjelang kelahiran dan pada masa menyusui. Karena itu sangat penting kita menambahkan beberapa buahan yang mengandung vitamin C secukupnya pada kelinci induk.

Soal vitamin barangkali perlu kami tambahkan. Sebenarnya jenis roden seperti kelinci masalah vitamin tidak terlalu bermasalah, asalkan pemberian makanan stabil dan teratur secara baik. Kelinci hanya sering bermasalah dengan vitamin jika pemberian makanan buruk.

Kekurangan air misalnya gampang membuat kelinci stres, akibatnya untuk mengobatinya kita harus memasok vitamin C. Jika air minum dan sayuran (layu) sudah sering diberikan, kelinci akan terhindar dari stres. Ini jika dilihat dari soal makanan. Perlu diketahui, stress kelinci bisa juga disebabkan dari faktor non makanan, semisal ketidaknyamanan kandang atau ancaman kucing dan anjing.

Kalsium

Soal kekurangan kalsium pada kelinci sebenarnya jarang terjadi selama makanan terjaga baik. Kekurangan vitamin D yang menimpa kelinci kebanyakan disebabkan karena kurang rumput dan sayuran. Kelinci yang hanya rutin diberikan pakan pelet bisa sangat mungkin kekurangan vitamin D. Akibatnya, kelinci sering tertimpa penyakit kista ginjal turunan.

Kamis, 08 Oktober 2009

Masalah Gigi Kelinci

Gigi dan persoalannya

Fenomena unik dari jenis hewan roden ini adalah memiliki gigi yang tidak lazim. Gigi kelinci hanya empat, bagian atas dua, dan bagian bawah 2. Gigi ini menjadi problem tersendiri bagi kelinci mengingat pertumbuhannya tidak berhenti pada usia tertentu, melainkan terus tumbuh sepanjang umurnya. Akibatnya kelinci butuh mengerat dalam setiap minggu, bahkan dalam setiap hari untuk meratakan giginya.

Karena ini menjadi problem alamiah, usaha yang bisa kita lakukan adalah memberikan makanan bijian seperti ubi, singkong (ketela pohon), jagung dan wortel sejak masa usia 27 hari ke atas. Dengan demikian gigi kelinci bisa terjaga pemerataannya.

Namun itu tidaklah cukup. Pertumbuhan gigi yang tergolong cepat membuat mereka tetap butuh mengerat untuk meratakan giginya. Mereka akan sangat senang jika ada kayu atau besi sebagai sarana pemberes giginya. Biasanya bata merah bisa menjadi alternatif yang baik untuk mengerat kelinci yang berada di kandang besi supaya kandang tidak rusak.

Selain ketidak beresan gigi, kelinci juga mengalami problem pengerasan tengkorak yang kurang baik. Pengerasan ini konon disebabkan oleh pengapuran dan gigi yang kurang beres di atas. Solusi untuk kedua masalah ini adalah dikembalikan pada pola makan yang baik. Jika kurang rumput atau kurang bijian, problem alamiah tersebut bisa menjadi bumerang bagi sang kelinci.

Kamis, 10 September 2009

kelinci putih

yang mungkin bisa membuat anda tertawa
yang mungkin bisa membuat anda percaya
yang mungkin bisa membuat anda bertanya
yang mungkin bisa membuat anda diam tak bicara
....................

kelinci putih

kelinci putih bermain cinta
melompat-lompat kesetiap bunga
agar mewangi, seharum pembawaannya
dan mencuri pandang setiap mata
lembut, polos dan lugu gamblang tampaknya
membuat wanita merasa mudah menangkapnya
romantis lompatannya adalah irama jebakannya
langkahnya ia pastikan mimpi dari wanita2
banyak yang menyadari ia sepenuhnya
namun tetap ada yang tak lupa

kelinci putih membawa seni yang tertata
mutiara kata adalah rayuannya yang pertama
satu anugrah seperti yang lainnya
membuat cinta dan kadang membuat hati luka
dengan rasa dan jujur yang dia bawa
ia mainkan dengan setia
karena 'rasa' adalah kodrat wanita
jujur,setia merupakan mimpi darinya
jadi takkan berhenti ia sebelum wanita dimilikinya

kelinci putih tak pernah merasa ditinggalkan wanita
jual mahal dan tarik ulur ilmu lama baginya
bila suntuk ia merasa kalah sebentar saja
namun tetap takkan berhenti ia
sebelum kata menyerah didengarnya

kelinci putih bermental baja,
cerdas bisa jadi sombongnya
sedikit wanita berani menjadi dia
sekali lagi karena 100% kurang 1 diri wanita 'rasa'

kelinci putih berkata dengan egonya
bila wanita tak mampu disentuhnya
hati-hatilah dengannya
karena do'a yang dipinta mampu meleburkannya
berawal dari izqaala...
alla ta'luw alayya...
sampai puasa mampu dilakoninya
demi langkah terampuhnya

wanita
bila kelinci putih tak bisa kau lupa
maaf mungkin karena khilaf menggoda
dirimu terpasung rantai yang tak sepatutnya

BUDIDAYA TERNAK KELINCI

1. SEJARAH SINGKAT
Ternak ini semula hewan liar yang sulit dijinakkan. Kelinci dijinakkan sejak 2000
tahun silam dengan tujuan keindahan, bahan pangan dan sebagai hewan
percobaan. Hampir setiap negara di dunia memiliki ternak kelinci karena kelinci
mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup di
hampir seluruh dunia. Kelinci dikembangkan di daerah dengan populasi
penduduk relatif tinggi, Adanya penyebaran kelinci juga menimbulkan sebutan
yang berbeda, di Eropa disebut rabbit, Indonesia disebut kelinci, Jawa disebut
trewelu dan sebagainya.
2. SENTRA PERIKANAN
Di Indonesia masih terbatas daerah tertentu dan belum menjadi sentra
produksi/dengan kata lain pemeliharaan masih tradisional.
3. JENIS
Menurut sistem Binomial, bangsa kelinci diklasifikasikan sebagai berikut :
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Sub famili : Leporine
Genus : Lepus, Orictolagus
Spesies : Lepus spp., Orictolagus spp.
Jenis yang umum diternakkan adalah American Chinchilla, Angora, Belgian,
Californian, Dutch, English Spot, Flemish Giant, Havana, Himalayan, New
Zealand Red, White dan Black, Rex Amerika. Kelinci lokal yang ada
sebenarnya berasal dari dari Eropa yang telah bercampur dengan jenis lain hingga sulit dikenali lagi. Jenis New Zealand White dan Californian sangat baik
untuk produksi daging, sedangkan Angora baik untuk bulu.
4. MANFAAT
Manfaat yang diambil dari kelinci adalah bulu dan daging yang sampai saat ini
mulai laku keras di pasaran. Selain itu hasil ikutan masih dapat dimanfaatkan
untuk pupuk, kerajinan dan pakan ternak.
5. PERSYARATAN LOKASI
Dekat sumber air, jauh dari tempat kediaman, bebas gangguan asap, baubauan,
suara bising dan terlindung dari predator.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi
yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan.
6.1. Penyiapan Sarana dan Perlengkapan
Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21 derajat
C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi
ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi
kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya,
kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan
Kandang anak lepas sapih.
Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara
jantan dan betina. Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup
untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran
50x30x45 cm.
Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
1) Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam
ruangan dan cocok untuk kelinci muda.
2) Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran.
3) Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu
ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat),
Pyramidal Battery (susun piramid).
Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang
tahan pecah dan mudah dibersihkan.
6.2. Pembibitan
Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut.
Untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex
merupakan ternak yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian,
Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan
ternak yang cocok dipelihara.
1) Pemilihan bibit dan calon induk
Bila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot
badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan
bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu
yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi,
tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam,
lincah/aktif bergerak.
2) Perawatan Bibit dan calon induk
Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu
perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup,
pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari
gangguan luar.
3) Sistem Pemuliabiakan
Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang
spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
a. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat
spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
b. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih
baik/menambah sifat-sifat unggul.
c. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat
bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan
perpaduan 2 keunggulan bibit.
4) Reproduksi dan Perkawinan
Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5
bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan dan
mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya
kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore
hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan,
setelah itu pejantan dipisahkan.
5) Proses Kelahiran
Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari.
Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina
12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi
kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang
beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara
merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari
dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak
yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
6.3. Pemeliharaan
1) Sanitasi dan Tindakan Preventif
Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang
penyakit. Tempat yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek
dan terserang penyakit kulit.
2) Pengontrolan Penyakit
Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan
turun, suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini
segera dikarantinakan dan benda pencemar juga segera disingkirkan untuk
mencegah wabah penyakit.
3) Perawatan Ternak
Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan
ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan
pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk
mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat
menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan
membuang testisnya.
4) Pemberian Pakan
Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan,
rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi
dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang
hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk
memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat
dibeli di toko pakan ternak.Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi
pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput
sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang
lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang untuk
mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
5) Pemeliharaan Kandang
Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci
setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar
matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit.
Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit
dibersihkan dengan kreolin/lysol.
7. HAMA DAN PENYAKIT
1) Bisul
Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit.
Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya
diberi Jodium.
2) Kudis
Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh.
Pengendalian: dengan antibiotik salep.
3) Eksim
Penyebab: kotoran yang menempel di kulit. Pengendalian: menggunakan
salep/bedak Salicyl.
4) Penyakit telinga
Penyebab: kutu. Pengendalian: meneteskan minyak nabati.
5) Penyakit kulit kepala
Penyebab: jamur. Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.
Pengendalian: dengan bubuk belerang.
6) Penyakit mata
Penyebab: bakteri dan debu. Gejala: mata basah dan berair terus.
Pengendalian: dengan salep mata.
7) Mastitis
Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar. Gejala: puting
mengeras dan panas bila dipegang. Pengendalian: dengan tidak menyapih
anak terlalu mendadak.
8) Pilek
Penyebab: virus. Gejala: hidung berair terus. Pengendalian:
penyemprotan antiseptik pada hidung.
9) Radang paru-paru
Penyebab: bakteri Pasteurella multocida. Gejala: napas sesak, mata dan
telinga kebiruan. Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
10) Berak darah
Penyebab: protozoa Eimeira. Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus,
perut membesar dan mencret darah. Pengendalian: diberi minum
sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
11) Hama pada kelinci umumnya merupakan predator dari kelinci seperti
anjing.
Pada umumnya pencegahan dan pengendalianhama dan penyakit dilakukan
dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang
sesuai dan memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang
sakit.
8. PANEN
8.1. Hasil Utama
Hasil utama kelinci adalah daging dan bulu
8.2. Hasil Tambahan
Hasil tambahan berupa kotoran untuk pupuk
8.3. Penangkapan
Kemudian yang perlu diperhatikan cara memegang kelinci hendaknya yang
benar agar kelinci tidak kesakitan.
9. PASCAPANEN
9.1. Stoving
Kelinci dipuasakan 6-10 jam sebelum potong untuk mengosongkan usus.
Pemberian minum tetap .
9.2. Pemotongan
Pemotongan dapat dengan 3 cara:
1) Pemukulan pendahuluan, kelinci dipukul dengan benda tumpul pada kepala
dan saat koma disembelih.
2) Pematahan tulang leher, dipatahkan dengan tarikan pada tulang leher. Cara
ini kurang baik.
3) Pemotongan biasa, sama seperti memotong ternak lain.
9.3. Pengulitan
Dilaksanakan mulai dari kaki belakang ke arah kepala dengan posisi kelinci
digantung.
9.4. Pengeluaran Jeroan
Kulit perut disayat dari pusar ke ekor kemudian jeroan seperti usus, jantung dan
paru-paru dikeluarkan. Yang perlu diperhatikan kandung kemih jangan sampai
pecah karena dapat mempengaruhi kualitas karkas.
9.5. Pemotongan Karkas
Kelinci dipotong jadi 8 bagian, 2 potong kaki depan, 2 potong kaki belakang, 2
potong bagian dada dan 2 potong bagian belakang. Presentase karkas yang
baik 49-52%.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
10.1.Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya kelinci didasarkan pada jumlah ternak per 20 ekor
induk:
1) Biaya Produksi
a. Kandang dan perlengkapan Rp. 1.000.000,-
b. Bibit induk 20 ekor @ Rp. 30.000, Rp. 600.000,-
c. Pejantan 3 ekor @ Rp. 20.000,- Rp. 60.000,-
d. Pakan
- Sayur + rumput Rp. 1.000.000,-
- Konsetrat (pakan tambahan) Rp. 2.000.000,-
e. Obat Rp. 1.000.000,-
f. Tenaga kerja 2 x 12 x Rp. 150.000,- Rp. 3.600.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 9.260.000,-
2) Pendapatan
Kelahiran hidup/induk/tahun = 31 ekor
Penjualan:
a. Bibit: 20 x 15 x Rp. 20.000,- Rp. 6.000.000,-
b. Kelinci potong 20 x 15 x Rp. 50.000,- Rp. 15.000.000,-
c. Feses/kotoran Rp. 60.000,-
d. Bulu Rp. 750.000,-
Jumlah pendapatan Rp. 21.810.000,-
3) Keuntungan Rp. 12.550.000,-
4) Parameter kelayakan usaha
- B/C ratio = 2,36
10.2.Gambaran Peluang Agribisnis
Gerakan peningkatan gizi yang dicanangkan pemerintah terutama yang berasal
dari protein hewani sampai saat ini masih belum terpenuhi. Kebutuhan daging
kita masih banyak dipenuhi dari impor. Kelinci yang punya keunggulan dalam
cepatnya berkembang, mutu daging yang tinggi, pemeliharaan mudah dan
rendahnya biaya produksi menjadikan ternak ini sangat potensial untuk
dikembangkan. Apalagi didukung dengan permintaan pasar dan harga daging
maupun bulu yang cukup tinggi.
11. DAFTAR PUSTAKA
1) Anonymous, 1986, Pemeliharaan Kelinci dan Burung Puyuh, Yasaguna,
Jakarta.
2) Kartadisastra. HR, 1995, Beternak Kelinci Unggul, Kanisius, Yogyakarta.
3) Sarwono. B, 1985, Beternak Kelinci Unggul, Penebar Swadaya, Jakarta.
4) Yunus. M dan Minarti. S, 1990, Aneka Ternak, Universitas Brawijaya,
Malang.

Daging Kelinci Turunkan Risiko Kolesterol..!

Daging kelinci dapat menjadi makanan alternatif yang relatif mudah diperoleh. Daging itu mampu menurunkan risiko kolesterol dan penyakit jantung
Sayangnya, daging kelinci belum populer. "Padahal, mutu gizinya lebih bagus dibanding daging lainnya," kata Dr Yono C Raharjo dari Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor, dalam Seminar Nasional bertema prospek ternak kelinci untuk meningkatkan gizi masyarakat, akhir pekan lalu.

Salah satu cara mengenalkan daging kelinci kepada masyarakat adalah dengan mengolah daging kelinci ke dalam beberapa jenis masakan seperti sate kelinci, sosis, dendeng, dan bakso. "Semakin cepat dimasak, kandungan gizi kelinci makin sedikit berkurang. Daging kelinci yang paling baik dimasak adalah daging kelinci muda karena lebih cepat matang," papar Kusmajadi

Menurutnya, daging kelinci berbeda dengan daging ternak ruminansia. Daging kelinci berserat halus dan warna sedikit pucat, sehingga dapat dikelompokkan dalam golongan daging berwarna putih seperti halnya daging ayam. Daging putih kadar lemaknya rendah dan glikogen tinggi.

"Rendahnya kandungan kolesterol dan natrium membuat daging kelinci sangat dianjurkan sebagai makanan untuk pasien penyakit jantung, usia lanjut, dan mereka yang bermasalah dengan kelebihan berat badan. "Keuntungan lainnya, tulang pada kelinci lebih tipis, dagingnya halus, dan seratnya pendek sehingga mudah dikunyah," papar Kusmajadi.

Apa Yang Dilakukan Kelinci Jika Kepanasan!!!


Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dan kelinci banyak dijadikan hewan peliharaan.Walaupun kelinci sebagai binatang rumahan tidak melepaskan kemungkinan bahwa kelinci juga bisa punah. Seperti halnya dengan Kelinci Belang Sumatra (Nesolagus netscheri) hanya ada di Sumatra, Indonesia.
Kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya Angora, miniLop, Dutch, Giant, lyion dan lain-lain. Khusus lyion sebenarnya adalah silang luar dari jenis Angora dengan jenis lain, namun dikalangan peternak kelinci hias disebut sebagai lyion atau angora jadi-jadian.
Namun terlepas dari hal di atas ad rasia kelinci yang sangat menarik. Mau Lihat klik ling di bawah ini !!!

Telinga Kelinci
Bisa Membantu Mendinginkan Tubuhnya


Mungkin kamu sudah mengetahui bahwa kelinci memiliki pendengaran yang sangat tajam. Melalui telinganya yang panjang itu kelinci bisa mendebgar bunyi yang sangat lembut. Dengan demikian, kelinci bisa langsung berjaga-jaga untuk menyelamatkan diri dari serangan para pemangsa.
Selain itu, telinga kelici juga digunakan untuk mempertahankan suhu tubuhnya. Manusia berkeringat kalau kepanansan, tetapi kelinci tidak bisa berkeringat. Namun kelinci mempunyai cara sendiri untuk mendinginkan tubuhnya. Caranya dengan melalui telinganya yang panjang tadi. Saat berlari dikejar pemangsa, kelinci akan menegakkan telinganya. Angin yang berhembus akan mengenai banyak pembuluh darah yang ada di telinga kelinci. Darah kemudian mengalir ke seluruh tubuh sehingga kelinci akan tetap mersa sejuk dan dingin.
Binatang lain juga mempunyai cara untuk mendinginkan tubuhnya. Misalnya anjing, kuda, dan gajah.
Sambil terengah-engah, anjing akan menjulurka lidahnya untuk mendinginkan tubuhnya agar lebih sejuk. Sementara kuda juga mempunyai perilaku yang sama seperti manusia, yakni akan berkeringat bila kepanansan. Sedangkan gajah, akan berlaku sama seperti kelinci, yaitu mengibaskan-ibaskan telinganya yang besar dan banyak memiliki pembuluh darah. Sehingga darah yang mengalir ke tubuhnya menjadi dingin.

Sabtu, 05 September 2009

Kelinci Berbulu Panjang

Seperti telah saya singgung dalam postingan sebelumnya bahwa saya akan membahas jenis ras2 kelinci satu persatu. Untuk yang pertama saya akan membahas kelinci yang memiliki bulu panjang, yaitu Anggora (english, french, german, satin, giant) dan jersey wooly. Kelinci jenis ini memang sangat menggemaskan, karena penampilannya yang seperti boneka membuat banyak orang yang jatuh cinta. Asal mula kelinci ini tidak ada yang tahu pasti, banyak teori yang dikemukakan. Namun secara umum disepakati bahwa sejarah kelinci ini bermula pada abad ke 18 (sekitar tahun 1723). Kelinci ini ditemukan oleh para pelaut yang singgah di pelabuhan Turki bernama Angora (sekarang bernama Ankara) yang kemudian kelinci ini dikembangbiakan di Perancis. Dan dari Perancis inilah kemudian kelinci anggora menyebar ke berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Dalam perkembangannya, kelinci Anggora terbagi lagi menjadi beberapa ras yaitu English, French, German, Satin, dan Giant. Secara umum ciri2 kelinci ini adalah bulu woll panjang yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Berbeda dengan domba, bulu woll yang ada pada kelinci jenis ini sangat lembut dan halus. Bulu ini juga akan terus tumbuh memanjang, sehingga akan cenderung menggumpal jika lebih dari 3 bulan tidak dicukur atau jarang disisir. Berikut adalah penjabaran yang lebih detail mengenai ras ini.
  1. English Anggora, ciri khasnya adalah woll yang memenuhi seluruh tubuh termasuk kepala dan kedua daun telinganya. Berat ideal dari ras ini adalah 2,7-3 kg.
  2. French Anggora, sama seperti english anggora hanya saja bagian kepala dan daun telinga berbulu pedek sehingga terlihat seperti kelinci yang sedang memakai jaket bulu. Berat ideal 3,6 kg.
  3. German Anggora, ciri fisiknya sama seperti english anggora hanya saja pertumbuhan bulunya melebihi jenis anggora yang lain dan ukuran tubuhnya termasuk kelompok Giant.
  4. Satin Anggora, ciri fisiknya sama seperti french anggora hanya saja warna bulunya terang dan mengkilat. Ini merupakan persilangan antara satin dan anggora yang kemudian dimurnikan lagi. Berat ideal dari ras ini adalah 3,6 kg.
  5. Giant Anggora, sesuai dengan namanya kelinci ini memiliki tubuh yang besar. Ciri fisiknya sama seperti english anggora. Berat idealnya adalah 4,5 kg atau lebih.
  6. Jersey Wooly, dikenal juga sebagai mini anggora. Kepalanya bulat, telinga pendek (tak lebih dari 5 cm) dan berdiri tegak. Woll hanya tumbuh dari batas leher ke seluruh tubuh. Berat ideal 1,3 kg.

Raja Kelinci ( REX )



Menurut sejarah, kelinci jenis ini pertama kali dikenal di sebuah desa di Perancis bernama Coulonge pada th. 1919. Selanjutnya kelinci jenis ini pertama kali mengikuti eksebisi utk diperkenalkan pada th. 1924 di Paris. Nama rex sendiri sebenarnya berasal dari ucapan sang peternak yang mengatakan bahwa kelinci yang dibawanya adalah raja kelinci ( rabbit king ) yang mana dalam bahasa Latin king adalah REX. Dalam perkembangan berikutnya kelinci ini terus-menerus disempurnakan baik itu untuk kualitas fur maupun proporsi dan bentuk tubuhnya. Sekarang kita mengenal ada banyak warna yang diakui untuk jenis kelinci ini namun secara umum yang dikenal adalah ermine ( putih polos ), hitam, biru, castor, otter, lilac dan oranye. Awalnya kelinci rex sebenarnya dikembangkan untuk diambil furnya karena memang kualitasnya yang sangat bagus, namun belakangan kelinci rex juga menjadi binatang fancy ( kesayangan ). Setiap orang pasti akan senang berlama-lama membelai kelinci jenis ini karena bulunya yang pendek, padat, dan sangat halus sekali. Inilah sebenarnya keunggulan utama dari jenis kelinci rex disamping keunggulan yang lainnya. Kelinci jenis ini sangat cocok hidup di daerah yang bersuhu rendah, dimana semakin rendah suhunya maka semakin bagus dan indah pula mutu bulunya. Berat ideal dari kelinci jenis rex adalah 3,6-4 kg.

Lop ( Kelinci Bertelinga Jatuh )


Sesuai dengan judul diatas, kelinci jenis lop mempunyai ciri2 telinga yg jatuh/menggantung ke bawah. Sepintas jika kita melihat fotonya kelinci ini akan terlihat seperti kambing. Ciri2 yang lain dari kelinci ini adalah memiliki badan yang kompak dan padat. Sekarang ini kita mengenal ada berbagai jenis dari kelinci lop, ini terjadi karena berbagai persilangan yang dilakukan oleh para breeder. Disini saya hanya akan menjelaskan jenis dari ras2 kelinci lop yang sudah terkenal dan diakui oleh berbagai asosiasi/organisasi kelinci di berbagai dunia saja.
  1. English Lop, mungkin kelinci ini bisa dikatakan sebagai nenek moyang dari semua jenis ras kelinci lop yang ada. Mengapa saya sebut demikian? Karena di dalam salah satu naskah kuno hierogliph mesir ditemukan gambar dari kelinci lop ini. Jadi bisa dibayangkan sudah berapa lama kelinci lucu ini ada bukan? English lop sebenarnya merupakan kelinci lokal dari daratan afrika, yaitu tepatnya dari Aljazair. Nama english lop sendiri diberikan oleh orang2 inggris setelah mereka mengembangkan jenis ini dan mengikutsertakannya dalam kontes. Ciri2 dari kelinci jenis ini adalah telinganya yang sangat panjang ( rekor dunia yang tercatat adalah 31,125 inci ) dan tipis. Berat dari kelinci jenis ini adalah 4-4,5 kg atau lebih.
  2. French Lop, jenis ini pertama kali dikenal di Perancis sekitar tahun 1850-an. Dipercayai merupakan hasil persilangan dari english lop dengan giant normande. Ciri2nya adalah mempunyai bentuk badan yang kuat, kepala bagian atas agak kotak dan menunduk, dan telinga yang tebal. Umur hidupnya antara 5-7 tahun. Berat dari jenis kelinci ini adalah 4,5-6 kg.
  3. Holland Lop, sejarah kelinci ini berawal di Belanda pada tahun 1951 dari seorang peternak bernama Adrian de Cock. Merupan persilangan dari english lop, french lop, dan nederland dwarf. Pada tahun 1964 jenis kelinci ini mendapat pengakuan dari badan standarisasi di Belanda. Selanjutnya jenis kelinci ini disempurnakan lagi pada tahun 1970, yaitu untuk bobot badannya. Ciri2 kelinci ini adalah mempunyai kepala yang bulat, bermuka pesek, badan yang lebar, dada penuh, dan telinga pendek yang menggantung. Sekilas kelinci ini akan terlihat seperti anjing buldog dan sangat lucu sekali. Berat standarnya adalah 1,5 kg.
  4. Mini Lop, dikenal juga dengan nama german lop. Sejarah dari kelinci ini masih menjadi perdebatan. Namun yang lebih dapat dipercaya mungkin adalah kelinci ini merupakan persilangan dari french lop, holland lop, dan chinchillia. Dikembangkan di Jerman pada tahun 1972. Ciri2 kelinci ini adalah muka lebar dan montok, telinga lebar, badan kompak. Umur hidupnya bisa mencapai 12 tahun. Berat standarnya adalah 2,7 kg.
  5. American Fuzzy Lop, merupakan persilangan dari holland lop dengan french anggora. Dikembangkan di Amerika dan pertama kali diperkenalkan dalam konvensi ARBA pada tahun 1985. Mendapat pengakuan dari ARBA sebagai ras baru pada tahun 1988. Ciri2 kelinci ini adalah muka yang pesek dan lebar, bulu woll yang lebat di tubuhnya, dan telinga pendek yang menggantung. Berat standarnya adalah 1,5 kg.

Himalayan Rabbit


Mungkin dari namanya orang2 akan mengira bahwa kelinci ini berasal dari Pegunungan Himalaya, tapi sebenarnya tidak ada yang tahu pasti dari mana kelinci ini berasal. Memang, di Indonesia dan sebagian besar negara di dunia mengenalnya dengan nama himalayan, namun tidak di sebagian negara lainnya. Di sebagian negara ini menyebutnya dengan nama The Russian, The Chinese, The Egyptian, The Black Nose, dll. Hal ini sangat wajar sekali, karena kelinci jenis ini memang salah satu jenis kelinci tertua dan penyebarannya yang lebih luas dari jenis kelinci lain di dunia. Namun uniknya, walaupun kelinci ini menyebar hampir ke seluruh dunia, faktanya himalayan adalah salah satu jenis terlangka. Dan jenis ini juga bukan dari hasil persilangan dan tidak bisa disilangkan. Inilah yang menyebabkan harga kelinci ini lumayan tinggi di pasaran. Kelinci ini sangat mudah dikenali dari ciri2nya yaitu warna hitam di hidung, telinga, ekor, serta kaki dan tubuhnya berwarna putih salju serta matanya berwarna mad pink. Namun selain warna hitam ada juga variasi warna lain yaitu biru, coklat, dan ungu. Himalayan merupakan jenis kelinci kecil dan sangat bersahabat, sehingga cocok untuk dihadiahkan kepada anak2. Berat dari jenis kelinci ini adalah 1,13kg - 2,27kg, namun idealnya adalah 1,5kg.

Lionhead Rabbit

Lionhead (dobel gen mane)

Lionhead (single gen mane)

Jenis Swiss Fox

Pernahkah anda ke pasar hewan dan melihat kelinci dengan bulu yang lebat hanya di sekitar muka dan tengkuknya saja? Ya, kelinci ini adalah jenis lyon/lion, atau setidaknya itulah yang dikatakan para penjualnya. Memang di Indonesia gampang sekali kita menemukan kelinci jenis lion (atau katanya jenis lion). Para peternak di beberapa sentra pertenakan kelinci mengatakan bahwa kelinci ini merupakan hasil silangan dari kelinci anggora dengan kelinci berbulu pendek (bisa jenis apa saja). Dan dalam sebuah buku tentang peternakan kelinci dikatakan kalau kelinci ini merupakan kelinci anggora yang tidak jadi. Mungkin kedua teori tadi adalah yang paling banyak diyakini oleh kalangan peternak kelinci di Indonesia. Namun sebenarnya sejarah dari kelinci ini awalnya bermula di Belgia pada th.1900-an. Ada teori yang mengatakan bahwa kelinci ini adalah hasil persilangan dari Swiss Fox dengan Belgian Dwarf, dan selanjutnya disilangkan lagi dengan jenis Jersey Wooly. Teori yang lain mengatakan bahwa kelinci jenis ini tidak ada hubungannya dengan persilangan, melainkan murni dari hasil mutasi gen dari kelinci jenis Dwarf Anggora / Jersey Wooly. Secara umum ciri2 standar dari kelinci jenis ini adalah :
  • Kepala tebal dengan muka sedikit pesek dan leher tidak boleh terlihat.
  • Telinga agak pendek ( tidak boleh melewati 3,5 inch) dan berdiri tegak.
  • Panjang kaki dan tulang medium sesuai dengan tubuh.
  • Bulu lebat dan halus yang tumbuh memanjang memutari telinga hingga ke bawah dagu.
  • Berat tubuh untuk yang dewasa tidak lebih dari 1,8 kg, idealnya 1,75 kg.
Jadi cobalah anda cocokan kelinci lion anda dengan ciri2 yang saya sebutkan diatas, apa sudah sesuai dan benar2 jenis lionhead. Atau ternyata anda telah membeli kelinci yang 'katanya' lionhead oleh sang penjual.

Tan ( Kelinci kecil yang lucu )


Tan adalah termasuk jenis kelinci kecil. Menurut catatan, kelinci ini berasal dari Inggris. Dikenal sejak abad ke 19, yaitu tepatnya th.1887 di Derbyshire. Awalnya jenis kelinci ini hanya berwarna hitam, namun setelah berkali-kali proses persilangan yang sangat rumit, akhirnya para breeder berhasil mendapatkan variasi warna lain yaitu coklat, biru, dan lilac (ungu kemerah-merahan). Kelinci ini mudah dikenali dari pola warna di tubuhnya yang sangat unik dan merupakan ciri khasnya. Hal ini juga yang menyebabkan kelinci ini dijuluki "aristocrat of the fancy". Pola warna dari kelinci ini adalah, warna emas gelap/coklat kemerah-merahan di sekitar mata, leher, telinga, dagu, dada hingga kebagian bawah perut, ekor bagian dalam, dan kaki bagian dalam. Selanjutnya untuk bagian tubuh sisanya dapat berwarna hitam, coklat, biru, atau lilac. Tan juga termasuk jenis kelinci yang sangat jinak dan sangat produktif. Induk Tan betina biasanya selalu menghasilkan anak yang banyak di setiap kelahiran, dan pandai merawat anak2nya. Berat standar dari kelinci jenis ini adalah antara 2-3 kg.

Dutch ( Kelinci Paling Populer )


Dari sekian jenis kelinci ras yang ada, mungkin kelinci jenis dutch inilah yang paling populer di Indonesia. Kenapa? Karena saya sendiri sudah punya jenis ini dari saat saya masih tinggal di Bali, ketika itu umur saya sekitar 7 tahunan. Cuma saat itu saya sendiri tidak tahu jenisnya, saya hanya suka karena warna kelinci itu lucu menurut saya. Mungkin dari namanya, orang akan mengira bahwa kelinci ini berasal dari Belanda. Namun kenyataannya, kelinci ini pertama kali dikenal di Inggris yaitu pada th. 1864. Sebenarnya, nenek moyang dari kelinci ini memang berasal dari Belanda. Sejak sebelum th. 1830 Belanda secara rutin mengekspor kelinci ke Inggris untuk kebutuhan konsumsi. Diantara berbagai jenis kelinci itu terdapat satu jenis kelinci bernama Petite Brabancon yang merupakan kelinci lokal dari daerah Brabant di Flanders. Sebagian dari jenis itu mempunyai pola warna yang sangat unik, walaupun tidak sempurna. Inilah cikal bakal kelinci dutch yang kita kenal sekarang. Pada saat itu para breeder di Inggris memilih dan menyeleksi kelinci2 yang mempunyai pola warna unik tadi. Selanjutnya mereka berusaha untuk memperbaiki pola warna unik tadi sehingga menjadi kelinci dutch yang kita kenal saat ini. Ciri khas dari kelinci ini adalah warna putih yang menyebar dari bawah kepala hingga 1/3 panjang tubuhnya dan melingkar sempurna, dari mulut hingga dahinya juga berwarna putih berbentuk V terbalik, serta ujung kaki belakang juga berwarna putih. Sisanya untuk bagian tubuh lain dapat berwarna hitam, biru, coklat, abu2, dan tortoise ( oranye varasi abu halus ), atau variasi dari warna2 tadi. Dutch termasuk jenis kelinci kecil dengan berat antara 1,5 kg - 2,5 kg.

Pelet Kelinci

Pelet kelinci adalah merupakan salah satu konsetrat yang dibutuhkan kelinci . Apakah konsentrat itu? konsentrat adalah bahan pakan dengan nutrisi tinggi yang didalamnya mencakup tanaman bijian dan residu dari proses industri bijian serta bahan lain untuk konsumsi manusia. Pelet biasanya terbuat dari komponen bekatul padi halus,tepung jagung/tepung terigu,tetes tebu, garam dan lain-lain. Untuk kebutuhan serat bisa ditambah hay yang diremukan.

Kebutuhan pelet untuk kelinci harus diperhatikan jumlah kebutuhannya :
  • Kelinci dewasa antara 100-140 gram
  • Kelinci bunting 160-200 gram
  • Kelinci umur 2,5 - 4 bulan < 70 gram
Pemberian pelet tidak boleh berlebihan karena berakibat kegemukan pada kelinci, hal ini akan menganggu kesehatan kelinci iu sendiri. Apabila terjadi kegemukan maka kelinci perlu melakukan diet atau kelinci di umbar diluar kandang biar beraktifitas sehingga kelinci mengeluarkan tinja sesering mungkin. Dibawah ini contoh komposisi pelet buatan Asep Sutisna Lembang Bandung A.Pelet tanpa rumput
  • Ampas tahu 50%
  • Bekatul 40%
  • Tepung jagung giling 9%
  • Mineral ( garam yodium ) 0,5%
  • Arang aktif (arang batok kelapa/karbon norit ) 0,5%
B.Pelet dengan rumput
  • Bungkil kelapa 9%
  • Bekatul 50%
  • Tepung jagung giling 10%
  • Bungkil keledai 20%
  • Rumput kering 10%
  • Premix 0,5%
  • Arang aktif (arang batok kelapa/karbon norit ) 0,5%
Berikut komposisi pelet Chandika Rabbit dari sebuah literatur :
1. Kelinci yg sedang dalam masa pertumbuhan,
  • Jagung Giling 62.5%
  • Bungkil Kedele 15%
  • Dedak Halus 20%
  • Tepung Tulang 1%
  • Garam 1.5%
2. Penggemukan (Kelinci pedaging)
  • Jagung Giling 42%
  • Bungkil Kedele 25%
  • Dedak Halus 30%
  • Tepung Tulang 1.5%
  • Garam 1.5%
3. Induk Produktif
  • Jagung Giling 52%
  • Bungkil Kedele 12.5%
  • Dedak Halus 22.5%
  • Tepung Tulang 1.5%
  • Garam 1.5%
.Semoga informasi ini bermanfaat bagi teman-teman yang mau mencoba membuat pelet