Tampilkan postingan dengan label Kelinci Betina. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kelinci Betina. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 Oktober 2023

Mengenal masa birahi kelinci betina

 

Mengenal masa birahi kelinci betina
Mengenal masa birahi kelinci betina

Masa birahi pada kelinci betina biasanya terjadi setiap 14-15 hari, dan berlangsung selama 1-3 hari. Tanda-tanda khas masa birahi meliputi perilaku yang lebih gelisah, pengangkatan bokong, serta adanya lendir yang terlihat di sekitar area genital. Selama masa ini, kelinci betina akan lebih menerima perhatian dari kelinci jantan dan mungkin akan menunjukkan minat pada perkawinan. Jika Anda memiliki kelinci betina yang tidak dikawinkan, memisahkan mereka dari kelinci jantan selama masa birahi bisa menjadi pilihan untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan.

Minggu, 29 Oktober 2023

Cara membedakan jenis kelamin kelinci

 

Cara membedakan jenis kelamin kelinci
Cara membedakan jenis kelamin kelinci

Untuk membedakan jenis kelamin kelinci, Anda dapat melihat pada bagian genitalnya. Pada jantan, Anda akan melihat adanya testis yang terletak di belakang anus. Sedangkan pada betina, terdapat lubang genital yang terletak lebih dekat dengan anus dan sering kali terlihat sedikit membulat. Jika Anda masih kesulitan, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter hewan untuk memastikannya.

Selasa, 26 September 2023

Mengenali Masa Birahi Kelinci Betina

Masa birahi kelinci betina
Budidaya Kelinci

 Betina kelinci biasanya memasuki masa birahi, atau estrus, sekitar setiap 14-16 hari, tetapi ini dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia, kondisi fisik, dan lingkungan. Tanda-tanda umum birahi pada betina kelinci termasuk:


1. Perubahan perilaku: Betina dapat menjadi lebih aktif, gelisah, dan kurang toleran terhadap kelinci jantan atau manusia.


2. Pembengkakan genital: Genital betina akan membengkak dan menjadi lebih merah muda atau merah tua.


3. Lendir serviks: Betina mungkin melepaskan lendir serviks yang kental dan bening.


4. Posisi kawin: Betina akan mendukung dirinya dengan tubuh dekat dengan tanah, dengan ekor terangkat.


5. Kehidupan sosial: Betina mungkin lebih agresif terhadap kelinci jantan dan bisa mengejar mereka.


Penting untuk mengawasi tanda-tanda ini jika Anda merencanakan untuk membiakkan kelinci. Jika Anda tidak ingin membiakkan kelinci, pastikan untuk memisahkan kelinci jantan dan betina selama masa birahi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.



Selasa, 05 April 2011

Cara Mengawinkan Kelinci Secara Benar

Mengawinkan kelinci itu perlu aturan. Para pemula sering ngawur dan tidak memperhatikan kaidah. Berikut ini mohon diperhatikan secara serius dan taati aturan mainnya. Jangan sering membuat asumsi-asumsi sendiri sehingga gagal atau bahkan menyiksa kelinci.


  1. Betina di bawa ke kandang jantan. Jangan sampai terbalik. Jantan butuh dominasi sehingga ia lebih agresif kawin di kandangnya sendiri.
  2. perkawinan pada suhu di atas 27 derajat tidak baik.
  3. perkawinan seharusnya pada pagi hari, antara jam 6-8(waktu ideal), atau jam 6-8 malam).
  4. bopong kelinci betina ke kandang jantan. Biarkan beberapa menit. Biasanya sebelum sex kelinci butuh cumbuan. Berputar-putar duluan itu biasa. Hati-hati kalau kecepit alas. Mestinya kandang harus bagus dan tidak mengakibatkan kelinci yang berlari-lari terjepit. Bisa patah kaki nanti. Kalau kandang jelek mending dikawinkan di luar saja. Caranya, pejantan dikeluarkan dulu, jeda 15 menit baru diturunkan betina. Hal ini perlu supaya pejantan merasa menguasai areanya dulu. Biasanya dengan menyemprotkan air kencing untuk menguasai lokasi. Jika sudah kencing, barulah betina diturunkan.
  5. biarkan saja berkejar-kejaran. Sampai nanti mereka akan kawin.
  6. menjelang penetrasi penis ke vagina, biasanya betina merunduk, dan jantan di atasnya, lalu ekor betina naik tanda memberi kesempatan penis menusuk.
  7. saat penetrasi penis, pejantan butuh waktu beberapa saat. Dan setelah penis masuk biasanya pejantan langsung aksi. Sebentar kemudian, kira-kira dalam beberapa genjotan akan orgasme. Pejantan orgasme akan terkulai lemas, terkapar. perilaku betina biasanya santai saja. Kadang berdiri lalu berdandan, kadang tidur dan kadang mereka saling mencumbu.
  8. Setelah satu menit kemudian, ambil betina dari kandang jantan. Istirahatkan barang 10-15 menit. Baru kemudian dikawinkan lagi ke kandang pejantan. Kalau sudah dua kali, bisa diulangi sekali lagi dengan mengistirahatkan 10-15 menit lagi. Jika pada kawin ketiga betina sudah tidak mau, anggaplah cukup. Toh perkawinan sekali biasanya juga jadi.
  9. Bagaimana mengistirahatkan kawin jika di alam bebas? Tidak usah diistirahatkan. Biarkan saja mereka berkeliaran bersama. Nanti akan kawin ulang lagi. Cukup setengah jam mereka berdua di lapangan, setelah itu kembalikan.
  10. Selalu ada betina yang menolak kawin. Apa sebab? Bisa karena sedang dalam kondisi hamil, tetapi dalam kondisi hamil pun kelinci bisa kawin dan hamil lagi. Awas, jangan sampai terjadi perkawinan dalam masa hamil atau menyusui. Menyiksa nanti. Penolakan betina kepada jantan juga bisa disebabkan beberapa hal, antara lain, 1) betina tidak suka dengan pejantan itu. Solusi, ganti pejantan lain.2) betina merasa tidak nyaman dalam kandang. Solusi, kawin di luar.3) betina sedang dalam kondisi stress, solusi tidak bisa dikawinkan. Rawat dulu, coba ulang beberapa hari kemudian.

Kamis, 31 Maret 2011

Pemotongan dan Komposisi Tubuh Kelinci

Persentase karkas
Menurut Kartadisastra (1997), karkas pada ternak kelinci adalah bagian yang sudah dipisahkan dari kepala, jari-jari kaki, kulit, ekor dan jerohan. Besarnya bobot karkas tergantung pada besar kecilnya tubuh kelinci, penanganan kelinci, jenis kelinci, sistem pemeliharaan, kualitas bibit, macam dan kualitas pakan, serta kesehatan ternak. Berat karkas yang baik berkisar antara 40 sampai 52% dari berat badan hidupnya. Menurut Basuki (1985), persentase karkas segar kelinci lokal jantan adalah 44.87% dan yang betina adalah 42.43%.

MBR
Meat Bone Ratio (MBR) adalah perbandingan antara jumlah daging dan jumlah tulang. Diperoleh dari pemisahan tulang dengan daging kemudian dilakukan perbandingan di antara keduanya. Menurut Reksohadiprojo (1995), MBR yang normal untuk kelinci unggul sebesar 5 : 1.

Cara pemotongan
Pemotongan kelinci pada umumnya tidak berbeda dengan teknik pemotongan ayam yaitu dengan cara melepas persendian leher. Pemotongan kelinci dengan cara seperti memotong ayam yaitu dipegang keempat kakinya dengan posisi rebah ke samping, pemotongan dilakukan pada bagian leher hingga darah cepat keluar, darah ditampung kemudian ditimbang. Pemotongan dapat dengan 3 cara yaitu Pemukulan pendahuluan, kelinci dipukul dengan benda tumpul pada kepala dan saat koma disembelih, pematahan tulang leher, dipatahkan dengan tarikan pada tulang leher (cara ini kurang baik), dan pemotongan biasa, sama seperti memotong ternak lain (Kartadisastra, 1995).

Cara menguliti
Menurut Sarwono (1989) cara pengulitan adalah sebagai berikut. Setelah kelinci disembelih kemudian digantung dengan kaki belakang di atas, kulit dibuka dari Articulatro ferrometatarsi kiri ke arah usus sampai pada pergelangan kaki kanan atas sehingga kulit terbuka. Selanjutnya kulit ditarik ke bawah dan terkelupas sampai badan. Dilanjutkan dengan membuka irisan dari anus ke dada sampai organ dalam terlihat. Cara lain yang dapat dilakukan dengan membuka kulit lewat kaki depan dengan caranya sama seperti menguliti lewat kaki belakang.

Komposisi tubuh
Untuk melihat komposisi tubuh diperlukan pembelahan dengan jalan daging dubuka dengan irisan dari anus ke arah dada. Masing-masing organ ditimbang. Berat karkas segar kelinci adalah berat tubuh yang mengalami pemotongan dikurangi darah, kepala, kulit, kaki dan organ dalam kecuali ginjal. Berat karkas kelinci rata-rata 55%, sedang yang berkualitas baik dapat mencapai 60%. Kelinci lokal dapat mencapai berat maksimum 2 kg dan dapat menghasilkan daging dan bagian-bagian yang dapat dimakan sebanyak 0,75 kg (Rismunandar, 1982).

Sabtu, 26 Maret 2011

Persentase Karkas Kelinci

Menurut Kartadisastra (1997), karkas pada ternak kelinci adalah bagian yang sudah dipisahkan dari kepala, jari-jari kaki, kulit, ekor dan jerohan. Besarnya bobot karkas tergantung pada besar kecilnya tubuh kelinci, penanganan kelinci, jenis kelinci, sistem pemeliharaan, kualitas bibit, macam dan kualitas pakan, serta kesehatan ternak. Berat karkas yang baik berkisar antara 40 sampai 52% dari berat badan hidupnya. Menurut Basuki (1985), persentase karkas segar kelinci lokal jantan adalah 44.87% dan yang betina adalah 42.43%.

Sabtu, 19 Maret 2011

Rabbit Feed Intake

Rabbit feed intake
Rabbit Feed Intake

Feed intake adalah sejumlah pakan yang diberikan dikurangi dengan jumlah sisa pakan (Poespo, 1986). Pada umumnya feed intake kelinci betina akan lebih besar dari pada kelinci jantan. Hal ini disebabkan kelinci betina akan membutuhkan nutrien yang lebih banyak untuk siklus estrus dan kebuntingan (Basuki, 1985). Kebutuhan pakan untuk ternak berbeda-beda tergantung dari spesiesnya, ukuran ternak, tingkat pertumbuhan, penyakit, kondisi ternak, lingkungan dan defisiensi nutrien tertentu. Dalam kondisi normal pakan sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhannya (Tillman, 1984).

Senin, 20 Desember 2010

Pembiakan Kelinci

Postur tubuh kelinci jantan dan betina dalam satu jenis sulit dibedakan. Perbedaan tersebut hanya bisa dilihat dari alat kelamin yang berbeda dekat selengkangan kaki. Kelinci betina memiliki alat kelamin berupa bulatan bergaris merah dan jika ditekan tidak akanberubah panjang. Sedangkan kelinci jantan mempunyai alat kelamin yang jika ditekan akan memanjang keluar dan dilengkapi 2 bulatan seperti daging tumbuh.

Kelinci yang bisa dijadikan indukan adalah berumut 4-5 bulan dan pilih yang bobotnya paling besar diantara saudara kandungnya yang lain. Untuk mengetahui kelinci betina siap kawin, maka perlu dilakukan pengecekan setiap hari. Ciri-cirinya, alat kelamin berwarna merah tua. Selanjutnya 1 ekor betina yang siap kawin dimasukkan ke kandang dengan 1 ekor kelinci jantan. Proses perkawinan akan terjadi dalam 1 menit. Keberhasilan proses perkawinan ditandai dengan rebahnya tubuh kelinci jantan setelah kawin. Biasanya sehari 1 ekor jantan bisa mengawini 4-10 ekor kelinci betina selang waktu 2 jam sekali secara bergantian.

Betina yang telah dikawini langsung dipisahkan dari pejantan. Setelah 2 minggu nafsu makan betina akan bertambah, sehingga pemberian pakan pun sedikit bertambah, sekitar 1,5 genggam tangan manusia dewasa. Hal tersebut menandakan kelinci betina hamil. Jika perut kelinci betina diraba saat 3 minggu setelah kawin maka akan terasa ada benjolan seperti kelereng. Kelinci akan melahirkan anaknya setelah usia kehamilan 1 bulan. Anak kelinci 60% mirip indukan kelinci jantan.

Satu ekor betina dapat melahirkan sebanay 4-10 ekor anakan dengan tingkat mortalitas (kematian) sekitar 40%. Sebaiknya 3 hari sebelum anak kelinci lahir, disediakan kotak khusus anakan, berupa kotak kayu tanpa tutup ukuran 20 x 30 cm. Kotak kayu itu kemudian dimasukkan kedalam kandang kelinci betina yang akan melahirkan.

Saat anaknya lahir secara alamiah, induk betina akan merontokan bulunya sendiri agar anak-anaknya tetap hangat dari bulu hasil rontokan. Sampai usia 2 minggu anak kelinci hanya meminum susu ibunya. Barulah setelah itu ikut makan pakan induknya sedikit-sedikit. Kelinci betina yang baru melahirkan lebih sering menyusui pada malam hari.

Umur 2 bulan anakan bisa dipisahkan/disapih dari induknya. Namun jika ingin mengejar produksi, induk betina yang kelaminnya merah tua lagi setelah 2 minggu malahirkan anaknya, bisa dikawinkan lagi dan bisa langsung dipisahkan dari anaknya. Tidak perlu khawatir dengan anaknya, karena si anak kelinci bisa dititipkan pada indukan lain untuk menyusu. Anak-anak tersebut tidak akan dilukai oleh indukan betina yang berbeda. Setelah umur 2 bulan keatas siap untuk dijual.

Rata-rata masa produktif kelinci untuk berkembang biak sampai umur 3 tahun. Sedangkan jumlah anak yang lahir dari indukan tidak dibatasi. Rata-rata anakan yang lahir sekitar 4 - 10 ekor tergantung jenis kelincinya. Misalnya jenis Rex anaknya 6 ekor.

Jumat, 29 Oktober 2010

Beberapa Prinsip Kandang Kelinci


Kelinci memiliki habibat hewan liar yang gemar bergerak di alam lepas. Sekalipun kelinci domestik sejak lahir tidak memiliki ikatan dengan padang luas, tetapi dari sisi habitat tetap memiliki naluri untuk bebas. Oleh karena itu kandang yang lebar akan lebih baik dibanding kandang sempit.

Ukuran kandang mula-mula ditetapkan dengan melihat besar-kecilnya kelinci. Kelinci kerdil sedikit berbeda dengan kelinci mini (dwarf), kelinci mini agak berbeda dengan kelinci sedang, dan kelinci sedang pasti jauh berbeda dengan kelinci besar. Ukuran kandang baterai minimal 4 x lipat dari badan kelinci, dan akan lebih baik jika lebih luas.

Kandang untuk betina tentu harus lebih besar dengan kandang kelinci jantan karena pada masa kehamilan kelinci betina butuh olahraga, Pada masa menyusui tempatnya dikurangi untuk kotak sarang, dan pada masa pembesaran kelinci sampai 2 bulan anak-anak butuh tempat yang lebih besar. Ukuran 1 x 1,5 meter untuk kelinci sedang dengan anak 6-8 ekor cukup baik. Ukuran 1,5 x 1,5 akan lebih baik.

Jarak lantai kandang (tempat kotoran) dengan alas kandang minimal 0,5 meter (setengah meter) sebab kotoran(feses dan kencing) kelinci sangat menyenggat dan hidung kelinci sangat tajam. Kelinci tidak suka dengan bau kotoran. Ini bisa kita lihat dari alam lepas di mana ia akan selalu meninggalkan kotoran,-kecuali kotoran lunak (caesotroph). Selain itu kandang yang sumpek dengan kotoran menumpuk akan mudah mengembangkan penyakit. Pada peralihan musim kelembabapan yang bergerak ekstrem sering menimbulkan masalah; seperti pasteurella multocida (dengan gejala sesak nafas, radang paru, rinitis, dll).

Alas kandang untuk kaki kelinci mesti kokoh dan kerenggangan ideal. Jangan sampai membuat kaki kelinci terjepit dan juga sampai sampai banyak mengakibatkan kotoran lunak (caesotroph) jatuh. Kalau caesotroph jatuh, sangat rugi karena gizi kelinci banyak didapat darinya. Akan lebih baik jika memakai alas rapat, dengan menambah alas jerami atau rumput lapangan yang kering. Kelinci akan lebih nyaman beralaskan tanaman kering, tetapi setiap hari atau beberapa hari sekali mesti dibersihkan dan diganti.

Sebaiknya tidak membuat kandang bersusun karena menyulitkan kebersihan. Kalaupun harus tetap bersusun cukup dua susun dengan jarak renggang lantai 0,5 meter. Pada kandang bersusun tingkat kebersihan mesti lebih serius dibanding dengan kandang yang tidak bertingkat.

Pastikan sirkulasi udara, termasuk sinar matahari pagi masuk dan kebersihan terjaga. Menyampu alas kandang atau lantai kandang adalah kewajiban setiap hari, bahkan setiapkali melihat kotoran mesti cepat-cepat dibersihkan, terutama pada alas kandang tempat berak kelinci. Antiseptik cukup dari sabun cuci. Itu sudah efektif membasmi kuman/bakteri.

Rumadi, Purbalingga. (sumber buku: KELINCI: pemeliharaan secara ilmiah, tepat dan terpadu, KELINCI DOMESTIK: Perawatan dan Pengobatan, dan sumber-sumber sekunder lain). Baca juga artikel serupa di http://kelinci.wordpress.com/2009/12/28/tips-membuat-kandang-tepat-dan-sehat/

Senin, 22 Juli 2002

Bagaimana cara mengetahui Kelinci hamil?

rabbits_4_small
Sesuai dengan judul tulisan diatas, adalah merupakan salah satu pertanyaan yang sering kali dilontarkan oleh para pecinta/pemelihara kelinci. Dan pertanyaan kemudian yang menyusul adalah, setelah kelinci hamil bagaimana cara merawatnya?, termasuk merawat anak-anaknya.
Sebetulnya cara penanganan kelinci yang sedang hamil tidak jauh berbeda dengan menangani kelinci secara normal. Dari banyak kasus memang hanya beberapa saja kelinci yang memiliki prilaku yang berbeda pada saat kehamilannya. Secara umum tanda-tanda kelinci yang sedang hamil adalah si kelinci betina akan menolak untuk didekati oleh kelinci pejantan setelah masa kawinnya, kemudian dengan berjalannya waktu, si Calon induk akan mulai terlihat mengumpulkan jerami-jerami/sobekan kertas koran serta disertai dengan perontokan bulu untuk membuat sarangnya kira-kira seminggu sebelum masa kelahirannya. Kelinci yang sedang hamil juga memiliki nafsu makan/minum yang bertambah, maklum makanan yang tadinya hanya untuk si Calon induk kini harus berbagi dengan calon bayi yang dikandungnya. Kadang-kadang prilaku agresive juga ditunjukan dan biasanya ini dialami oleh kelinci yang baru pertama kali mengalami proses kehamilannya.
Tanda-tanda kehamilan yang disebutkan tersebut adalah tanda-tanda berlaku umum dan tentu saja tingkat ke-akurasiannya tidak dapat dijadikan sebagai acuan baku. Karena bisa saja Kelinci-kelinci tersebut memiliki tanda-tanda itu, tapi toh ternyata tidak hamil.
Sebetulnya ada salah satu metode lagi yang sangat representative untuk memastikan kelinci tersebut itu hamil atau tidak. Saya yakin para pembaca pasti langsung menuju ke satu kata yang sama, yakni “Teknik Perabaan / Palpasi”.
Banyak para pemilik kelinci menilai bahwa teknik Palpasi ini adalah sulit untuk dipelajari, padahal jika ada kemauan tekni Palpasi ini sangat mudah untuk dipelajari dan dipraketkan. Teknik palpasi ini dapat dilakukan pada kelinci yang sudah dikawinkan sekitar 10 hari sebelumnya. Tentunya kelinci yang sudah mengalami kehamilan kedua, ketiga dst, adalah sangat mudah dalam mem-praktekan teknik palpasi ini dibandingkan dengan kelinci yang baru pertama kali kehamilannya.
Jadi gimana donk, cara-cara melakukan praktek palpasi? wah dah gak sabar rupanya ya…. Oke kita langsung ke pokok materinya.
Ukuran janin kelinci usia 10 hari
Ukuran janin kelinci usia 10 hari
Setelah kelinci dikawinkan selama 10 hari dan jika perkawinan tersebut sukses, maka akan terbentuk janin. Ukuran janin setiap jenis kelinci adalah seragam dan hampir seluruhnya menyerupai ukuran buah blueberry/buah arbei. Dari ukuran, tidak ada perbedaan antara fetus/janin dengan kotorannya. Meskipun secara ukurannya adalah sama, tapi ada perbedaan dari bentuknya.
Pembanding Kotoran dan Janin usia 10 hari
Pembanding Kotoran dan Janin usia 10 hari
Kotoran kelinci menyerupai padatan seperti batu karang dan tidak akan berubah bentuknya sewaktu dilakukan palpasi, berbeda dengan janin yang konturnya seperti menyerupai gel yang lembut dan dapat berubah bentuknya sewaktu dilakukan palpasi.
Dan dibawah ini adalah janin yang berusia 14-17 hari, ukurannya sebesar buah anggur.
Ukuran usia janis 14-17 hari
Ukuran usia janis 14-17 hari
Langkah-langkah melakukan teknik perabaan / Palpasi :
Langkah pertama
Langkah pertama
1. Tempatkan kelinci pada bidang datar dengan ketinggian yang nyaman untuk anda, bisa digunakan meja makan atau meja yang lain. Kemudian letakan telapak tangan pada permukaan meja. Satu tangan memegang dibagian kepala kelinci sambil menekannya secara lembut agar sikelinci terlihat membungkuk. Kemudian dorong telapak tangan anda kebagian bawah perut kelinci dengan posisi telapak menghadap kebawah.
Membalik telapak tangan
Membalik telapak tangan
2. Setelah telapak tangan anda berada dibawah perut sikelinci, kemudianbalik telapak tangan menghadap keatas hanya dengan mengangkat pergelangan tangan, posisi jari dan ibu jari tetap berada disisi sebelumnya.
Seperti memakai pelana terbalik
Seperti memakai pelana terbalik
Dan gerakan ini seakan-akan seperti memakaikan saddle/pelana pada perut si Kelinci. Lakukan tekanan sambil meraba dengan seluruh jari pada perut si Kelinci .
Beberapa orang mungkin bingung untuk membedakan antara kotoran dengan embrio, tapi hal ini bisa dihindari bahwa kotoran memiliki tekstur yang keras, akan terasa pada bagian perut yang mendekati tulang belakang sedangkan emrio adalah bertekstur gel (kenyal) dan biasanya bisa ditemukan pada bagian tengah perut. Melakukan teknik palpasi pada masa kehamilan yang telah melewati 2 minggu adalah lebih mudah menemukan embrio dibandingkan yang 10 hari karena pada janin yang berusia 2 minggu biasanya embrio sudah mulai turun kebawah.
Jika pada usia 2 minggu ini belum juga ditemukan adanya kehamilan, maka si Kelinci bisa dikawinkan kembali.
Mudah-mudahan bisa membantu.

Rabu, 20 Desember 2000

Cara Mudah Budidaya Kelinci Potong Yang Benar

Sebelum melakukan pembiakan kelinci, peternak diharapkan mengetahui perbedaan antara kelinci jantan dan betina. Kelinci betina memiliki alat kelamin berupa bulatan bergaris merah di bawah anus, dan jika di tekan tidak akan berubah panjang. Sedangkan kelinci jantan mempunyai alat kelamin yang jika di tekan akan memanjang keluar dan dilengkapi dua bulatan seperti daging tumbuh.

Kelinci sudah siap kawin pada saat berusia di atas 3 bulan. Tanda- tanda betina siap kawin dapat dilihat dari alat reproduksinya yang berwarna merah tua, selanjutnya seekor betina yang siap kawin dimasukan ke kandang seekor jantan, proses perkawinan akan terjadi dalam 1 menit, keberhasilan proses perkawinan akan di tandai dengan rebahnya tubuh kelinci jantan setelah kawin.

Selain itu untuk melihat berhasil atau tidaknya proses perkawinan itu dapat dilakukan dengan cara mengawinkan kembali kelinci betina seminggu kemudian, bila tidak terjadi perkawinan artinya perkawinan sudah berhasil. Dalam sehari seekor kelinci jantan bisa kawin dengan 4-10 ekor kelinci betina dalam waktu 2 jam sekali secara bergantian. Agar menghasilkan bibit unggul idealnya satu pejantan mengawini 4 ekor betina dalam sehari.

Betina yang sudah dikawinkan langsung dipisahkan dari pejantan, setelah sebulan betina akan beranak, satu ekor betina bisa melahirkan sebanyak 4-8 ekor dengan tingkat kematian sebesar 40%, hingga usia 2 minggu anak kelinci hanya hanya minum susu induknya, usia 35 hari di sapih, dan induknya siap dikawinkan lagi.