Kamis, 21 Maret 2013

Tips Mendeteksi Kesehatan Kelinci Melalui Kotorannya

Selain berguna sebagai pupuk, kotoran kelinci juga bisa digunakan untuk mendeteksi kondisi kesehatannya. Apakah anda pernah melihat kotoran kelinci anda berubah menjadi cair dan berbau, berlendir seperti jelly, atau tiba-tiba ukuran kotorannya berubah menjadi lebih kecil dari biasanya?. Pernahkah kelinci anda mengalami kondisi demikian yang pada akhirnya berujung pada kematiannya?

Ada beberapa fakta yang patut kita ketahui untuk mendeteksi kesehatan kelinci melalui kotorannya. 
Fakta yang pertama adalah; kelinci merupakan hewan yang rakus. Hampir seluruh hijauan di sukai kelinci dan sialnya justru ini yang sering menyebabkan kematiannya. Tapi saya juga perlu tegaskan sifat rakus pada kelinci sesungguhnya sangat membantu para penghoby kelinci untuk lebih variatif dalam memberikan pakan, Kematian pada kelinci lebih sering disebabkan oleh pemberian makan yang tidak variatif dan cenderung sembrono. Kebanyakan mereka hanya memberikan satu jenis makanan saja, mereka lupa bahwa seperti manusia kelinci juga membutuhkan asupan gizi dan nutrisi yang cukup agar memiliki pertumbuhan dan kesehatan yang baik. Saran saya adalah dalam memelihara kelinci ada baiknya untuk terlebih dahulu membaca buku tentang kelinci atau setidaknya sedikit belajar cara memberikan pakan pada kelinci dari peternak langsung.

Fakta Kedua adalah; kelinci sangat rawan dengan serangan penyakit kulit atau gangguan pada system pencernaannya. Asupan makanan yang tidak seimbang di tuding sebagai biang tingginya kematian pada kelinci. Kelinci membutuhkan sumber pakan yang seimbang antara berserat kasar maupun halus serta makanan yang mengandung konsetrat dan juga beberapa mineral lainnya. Dapat dipastikan kelinci langsung mengalami gangguan jika kita lalai dalam memperhatikan keseimbangan asupan pakannya dan disinilah letak pentingnya variasi pemberian pakan pada kelinci peliharaan.

Gangguan pada sistem pencernaan kelinci bukan tanpa sebab, di ketahui juga kelinci termasuk hewan yang memiliki system pencernaan yang rumit. Proses fermentasi pada system cerna kelinci hanya di usus besarnya saja. Jadi jika asupan kebutuhan pakan tidak seimbang dapat berakibat pada gangguan pencernaannya.

Disamping masalah pencernaan karena asupan makanan kondisi cuaca seperti curah hujan yang tinggi, angin kencang serta lingkungan penyebab stress dapat juga menyebabkan sakit kembung dan diare pada kelinci. Jadi kedua kondisi ini wajib di perhatikan oleh para penghoby kelinci agar bisa segera melakukan antisipasi. Ingat mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Fakta Ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah; kelinci butuh minum. Asumsi kelinci sudah cukup mendapatkan air dari asupan pakan hijauan sangat salah. Kelinci juga butuh minum untuk membantu system pencernaan dan juga menjaga stamina tubuhnya secara alami. Baik hewan maupun manusia jika kurang mengkonsumsi air minum pasti juga akan mengalami kesulitan BAB. Oleh karena itu jika kelinci anda masih belum di beri minum secara segeralah untuk menyediakan wadah untuk tempat minumnya.

Lalu bagaimana mendeteksi kesehatan kelinci melalui kotorannya? Pertama tama mari kita cermati kotoran kelinci dari bentuk dan teksturnya.

A. Berbentuk bulat, kering, tidak berbau dan berwarna kecoklatan hingga kehitaman.Bentuk kotoran seperti ini menandakan kelinci dalam kondisi sehat, asupan pakan yang di konsumsi cukup seimbang. Kondisi seperti ini patut untuk di pertahankan agar kelinci tetap dalam kondisi sehat dan Insya Allah dapat berkembang biak dengan baik pula.

B. Kotoran kecil, kering dan sangat keras dari kondisi normalnya.
Kotoran dengan kondisi seperti ini menandakan adanya gejala kurang baik dengan system pencernaannya. Gejala inilah yang sering di sebut sembelit pada kelinci. selain menjadi lebih kecil kotoran kelinci juga menjadi sangat kering dan keras.

Kotoran seperti ini mengindikasikan adanya proses pencernaan gerak usus yang melambat. Gerak usus yang melambat dapat disebabkan asupan makanan yang kurang serat, termakannya benda lain seperti kayu, plastic, karton dan juga bulu yang terikut pada makanan kelinci. 

Pada tahap awal kelinci mulai menunjukkan nafsu makan yang menurun, hal ini disebabkan kelinci mulai merasa kenyang karena makanan yang masuk tidak sebanding dengan kotoran yang keluar. Karena gerak usus melambat efek selanjutnya perut kelinci menjadi buncit dan jika diraba akan terasa keras. Intensitas BAB kelinci menjadi semakin jarang sehingga penumpukan kotoran maupun makanan yang tidak tercerna dengan baik menjadi semakin bertumpuk.

Tahap berikutnya kelinci mulai mengeluarkan feses dalam jumlah yang sangat sedikit bahkan hanya beberapa butir feses dalam semalam. Kondisi fisik kelinci mulai melemah bahkan sama sekali tidak mau makan, perut menjadi besar dan kelinci hanya terduduk diam tanpa aktifitas. Kondisi ini sudah sangat membahayakan, jika ini tidak segera mendapatkan penanganan maka bisa berakibat pada kematian kelinci.

Tahap yang terakhir biasanya kelinci mengeluarkan Feses seperti jelly, berwarna putih keruh dan tidak berbentuk. ini merupakan reaksi alami tubuh kelinci dalam kondisi sembelit parah seperti ini. kondisi ini biasanya akan berakhir dengan kematian.

Jadi jika kotoran kelinci sudah mulai kelihatan mengecil dan jumlahnya sudah sedikit, maka segeralah untuk melakukan antisipasi dan pengobatan agar tidak berakibat pada kematian kelinci peliharaan kita. Segeralah menganti makanan dengan kandungan serat yang baik dan yang terpenting segera lakukan jadwal pemberian pakan dan memberikan variasi makanan pada kelinci peliharaan kita.

C. Cair, berwarna kehijauan atau kehitaman, dan berbau (mencret).
Bentuk kotoran kelinci seperti ini menunjukan kelinci sedang mengalami kondisi perut kembung atau diare. bentuk feses seperti ini menunjukan kelinci megkonsumsi terlalu banyak makanan yang mengandung gas dan air, serta terlalu banyak serat. 

kondisi mencret tidak selamanya disebabkan karena makanan tetapi bisa juga di sebabkan karena bakteri, atau lingkungan yang mengakibatkan stress pada kelinci. Jadi selain melihat dari pola pakan yang di berikan perlu juga di perhatikan hal lain penyebab diare bagi kelinci. Khusus dalam Artikel ini saya hanya Fokus pada pola pemberian pakan saja.

Kelinci berumur kurang dari 3 bulan biasanya sangat rawan diare, seperti sedikit saya singgung di atas bahwa kelinci merupakan hewan yang rakus. anak anak kelinci pada umur kurang dari 3 bulan biasanya memiliki nafsu makan yang sangat luar biasa, hal ini dikarenakan mereka sudah tidak mendapatkan air susu induknya sehingga mulai sering merasa lapar. Kondisi ini sangat baik jika kita mampu memanfaatkannya dengan memberikan pakan yang seimbang dan pola makan yang baik, sebaliknya jika kita pandai pandai memanfaatkan situasi ini maka anak-anak kelinci akan mengalami kematian.

Diare pada kelinci karena biasanya mereka terlalu banyak makan makanan yang terlalu banyak mengandung air dan juga jenis tanaman yang berongga pada batangnya. Sebenarnya jenis makanan seperti ini masih dapat di berikan dalam jumlah terbatas dan dalam kondisi layu serta di berikan pada waktu siang hari. Kelinci biasanya sangat menyukai jenis makanan seperti ini karena mudah untuk di kunyah dan dingin di dalam perut. 

Pemberian pakan yang terlalu banyak mengandung air dalam jumlah besar mengakibatkan diare karena di dalam perut kelinci makanan ini akan lebih banyak menghasilkan gas dan berakibat pada proses pencernaan yang tak sempurna. Kondisi feses biasanya berangsur angsur melunak dan jika pakan tidak di hentikan atau sudah terlanjur di berikan dalam jumlah banyak biasanya kelinci akan mati.

kelinci yang mengalami diare menjadi tidak bergairah, lemas dan matanya sayu menahan sakit. Kotorannya mengotori bulu sekitar kemaluan,anus, ekor dan tubuh bagian belakangnya. Kebersihan dan perhatian ekstra perlu anda berikan pada masa seperti ini. kebersihan kandang perlu di jaga dan sebaiknya kelinci segera di karantina.

Sejujurnya diare pada kelinci cukup sulit untuk di obati, tetapi dengan pemberian pakan yang baik tidak perlu khawatir kelinci mengalami gangguan diare. Ada beberapa langkah tradisional yang dapat kita lakukan ketika kita menemukan kelinci dalam kondisi seperti ini :
1. Segera hentikan pemberian pakan yang berpotensi sebagai penyebab diare.
2. Berikan obat diapet (obat diare pada manusia) pada kelinci, tetapi jika kelinci masih mau makan berikan beberapa pucuk daun jambu biji.
3. Berikan antibiotik alami seperti perasan kunyit yang di berikan langsung ke mulut kelinci dengan menggunakan Pippet atau suntikan tanpa jarumnya.
4. Berikan rumput dalam kondisi layu (beberapa peternak biasanya memberikan rumput kering atau pelet saja).
5. Jika diare di sertai kembung anda dapat mengurut perut kelinci secara perlahan dengan menggunakan parutan bawang putih dan minyak angin.

D. Bertekstur bulat lunak dan menggumpal seperti anggur (Cecotropes).
Jenis Feses seperti ini agak jarang terlihat dan biasanya di keluarkan kelinci pada malam hari. Jenis Feses ini di sebut cecotropes, merupakan feses yang mengandung Vitamin dan kaya nutrisi yang baik untuk kelinci. Feses seperti ini akan langsung di makan kembali oleh kelinci karena secara naluriah kelinci mengetahui feses ini baik untuk kesehatannya terutama untuk menjaga keseimbangan pencernaannya.

1 komentar:

  1. Terima kasih, informasi yg sgt berguna. Kalau boleh saya bertanya beberapa hal,
    Komposisi makanan yg baik spt apa ya? Makanan kelinci saya sehari2 wortel, ubi, pelet, daunan (kangkung/bayam/rumputan)
    Kelinci saya tdk mau makan daunan yg layu, apa ini penyebab kotorannya lembek?
    Makanan yg banyak mengandung air contohnya apa ya?
    Terkadang kotoran kelinci saya normal tp terkadang lembek apa kondisi ini masih baik?
    Terima kasih banyak sebelumnya.

    BalasHapus