Jumat, 14 Januari 2011

Cara merawat bayi-bayi kelinci domestik (guidelines)

Bayi kelinci
Bayi kelinci
1. Walaupun kelinci akan membuat sarang, mereka tidak akan menunggui sarangnya sepanjang hari seperti seekor ayam. Mereka juga tidak akan berada didalam sarang ataupun disekitar sarang setelah bayi-bayi mereka dilahir. Hal ini ia lakukan agar tidak menarik perhatian predator. Bayi-bayi kelinci akan tetap berada didalam sarang sampai saatnya siinduk menyusui mereka.

2. Pada kasus yang sangat jarang terjadi, siinduk merawat (menyusui) bayi-bayinya sesaat setelah proses kelahiran terjadi. Biasanya proses menyusui untuk pertama kalinya baru akan terjadi pada malam hari setelah bayi-bayi itu dilahirkan. Pada setiap pemberian, susu yang kaya gizi akan menjaga bayi-bayi kelinci sampai 24jam kedepan. Pemberian susu oleh sang induk biasanya terjadi antara tengah malam dan jam 5:00 pagi

3. Tidak seperti induk kucing, induk kelinci tidak akan berbaring didalam sarangnya. Induk kelinci hanya akan berada disarang saat ia akan menyusui bayi-bayinya. Bagaimanapun juga, sama halnya seperti yg dilakukan oleh induk kucing, siinduk kelinci akan tetap membersihkan bayi-bayinya dan menjilati daerah pusar dan bagian belakang bayinya sebagai bentuk stimulasi.

4. Apabila Anda ingin mendapatkan bukti nyata apakah bayi-bayi kelinci itu dirawat dengan baik oleh induknya, maka Anda perlu mengecek keadaan mereka pagi-pagi sekali disetiap harinya. Bayi-bayi itu haruslah dalam keadaan hangat dan perutnya membulat. Cara terbaik untuk mengetahui keadaan bayi-bayi tersebut adalah dengan cara menimbang mereka. Tulislah keadaan bayi-bayi tersebut beserta berat badan mereka. Apabila terjadi penambahan berat badan (1/4 ons. dan seterusnya), maka ini adalah tanda bahwa mereka diberi makan dengan baik oleh sang induk.

5. Anda boleh memegang bayi-bayi tersebut, biarpun sang induk tidak mengenal Anda. Kelinci-kelinci peliharaan (domestic) tidaklah terlalu perduli dengan adanya bau manusia ditubuh bayi-bayi mereka.

6. Tidak seperti apa yang kita fikirkan, Kelinci bukanlah hewan yang akan melakukan ‘praktek’ kanibalisme. Kanibalisme adalah hal yang jarang terjadi, biasanya siinduk hanya akan ‘memakan’ bayi-bayi yang tidak akan dapat bertahan hidup, dan ini adalah cara alam untuk ‘membersihkan kesalahan’. Aktivitas dan suara yang diproduksi oleh bayi-bayi yang sehat akan memancing ‘insting keibuan’ siinduk.

Kasus yang jarang terjadi bila siinduk menelantarkan ataupun tidak perduli akan keadaan bayi-bayinya. Apabila siinduk memang melakukan hal tersebut, ini terjadi karena siinduk dalam keadaan belum dewasa dan tidak siap untuk memiliki keturunan. Pada keadaan ini, (biasanya) ia tidak akan membangun sarang ataupun melakukan persiapan-persiapan sebelum melahirkan. Produksi susunyapun tertunda. Terkadang bayi-bayi yang dilahirkan dapat kita bantu dengan memberi mereka susu sampai saatnya siinduk siap untuk mengambil alih kembali tugas ini. Sekali lagi, berat badan perhari mereka adalah bentuk tes apakah mereka mendapatkan suplai makanan (susu) yang cukup.

7. Secara garis besar kelinci jantan sangatlah toleran terhadap kehadiran bayi-bayi kelinci dan, apabila ia telah disterilisasi, ia dapat terus hidup dengan keluarganya. Si Ayah akan mulai bertindak keras/ kasar pada anak-anak laki-lakinya saat mereka mencapai usia pubertas dan mulai bersikap agresif. Maka saat ini adalah saat yang tepat untuk memisahkan mereka. Kelinci jantan haruslah disterilisasi sebelum dikandangkan lagi bersama sibetina karena sibetina dapat hamil kembali setelah melahirkan bayi-bayinya. Mereka haruslah dipelihara dalam keadaan terpisah paling tidak dalam jangka waktu min. 2 minggu setelah proses sterilisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar